KABARBURSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Juni 2024, Malaysia menjadi negara yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan nasional (warga Indonesia) yang bepergian ke luar negeri.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan jumlah kunjungan warga Indonesia ke Negeri Jiran tersebut pada bulan Juni 2024 sebesar 32,05 persen.
"Negara tujuan utama warga Indonesia yang berpergian ke luar negeri pada Juni 2024 yang paling banyak dikunjungi adalah Malaysia sebesar 32,05 persen, disusul Arab Saudi 16,05 persen, dan Singapura sebesar 13,23 persen," kata Amalia dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2024.
Dia menjelaskan total proporsi kunjungan ke ketiga negara yang disebutkan di tas terhadap total kunjungan wisatawan asal Indonesia mencapai 61,33 persen.
BPS juga mencatat, perjalanan warga negara Indonesia ke luar negeri pada Juni 2024 mencapai 900.062. Menurut dia, angka ini mengalami peningkatan sebesar 43,63 persen dibandingkan Mei 2024, serta meningkat 77,09 persen dibanding Juni tahun 2023.
Secara kumulatif, kata Amalia, jumlah perjalanan WNI ke luar negeri di sepanjang semester satu tahun 2024 mencapai 4.469.267 perjalanan, atau meningkat sebesar 25,62 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
"Jumlah perjalanan wisatawan asal Indonesia pada semester pertama 2024 ini masih lebih rendah dibanding periode yang sama saat sebelum pandemi COVID-19 yaitu Januari sampai dengan Juni 2019," tuturnya.
Adapun moda transportasi yang paling banyak digunakan orang Indonesia yang berpergian ke luar negeri pada Juni 2024 yaitu transportasi udara sebesar 79,0 persen, disusul transportasi laut 15,6 persen, dan transportasi darat 5,5 persen.
Di sisi lain, BPS juga mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan pada Juni 2024.
Amalia mengatakan secara total kunjungan wisman ke Indonesia pada Juni 2024 sebanyak 1.168.988, naik sebesar 2,05 psrsen secara bulanan.
"Secara total jumlah kunjungan wisman ke Indonesia adalah 1.168.988 atau naik sebesar 2,05 persen secara bulanan dan naik sebesar 9,99 pesen secara tahunan," ujar Amalia.
Amalia memaparkan, wisman datang ke Indonesia melalui pintu masuk utama sebanyak 997.258 kunjungan. Sementara yang datang melalui pintu perbatasan sebanyak 171,730 kunjungan.
Secara kumulatif, lanjut dia, sepanjang semester satu 2024 total kunjungan wisman mencapai 6.413.201, atau meningkat sebesar 21,02 persen dibanding periode yang sama pada 2023.
"Total kunjungan wisman pada semester pertama 2024 ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2020," kata Amalia.
Adapun wisman yang paling banyak datang ke Indonesia pada periode Juni 2024 berasal dari Malaysia, kemudian di posisi kedua adalah Singapura, lalu Australia.
Kendati begitu, dia menyebut kunjungan wisman asal Negeri Jiran itu mengalami penurunan sebesar 5,86 persen secara bulanan, namun meningkat secara tahunan sebesar 11,60 persen.
"Wisman dari Malaysia paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, sementara Singapura paling banyak masuk melalui pintu Batam, wisman Australia paling banyak masuk ke Indonesia melalui bandara Ngurah Rai, Bali," ungkap Amalia.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga tengah menyelenggarakan kegiatan sales mission (misi penjualan) di dua kota Arab Saudi yakni Riyadh dan Jeddah.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka mempromosikan pariwisata Indonesia dan mendukung capaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), khususnya dari Arab Saudi.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, berharap dengan adanya kegiatan ini bisa membuat pelaku industri Indonesia dapat bertemu dengan rekan bisnis potensial di Arab Saudi.
“Khususnya partners dari Emirates Airlines dan menciptakan jejaring bisnis yang baru,” ujar Ni Made Ayu Marthini di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2024.
Adapun aktivasi kegiatan misi penjualan digelar dengan melibatkan maskapai Emirates Airlines, serta dukungan dari KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah. Untuk misi penjualan di Riyadh berlangsung pada 28 Juli 2024, sementara di Jeddah pada 30 Juli 2024.
Lebih lanjut, Ni Made Ayu mengungkapkan, selain menyampaikan informasi terbaru tentang pariwisata Indonesia, ada juga informasi terbaru terkait destinasi dan konektivitas kedua negara, serta update mengenai kebijakan terbaru untuk berwisata ke Indonesia.
“Adapun aktivitas utamanya adalah B2B Table Top Meeting untuk memperkenalkan dan menawarkan paket pariwisata Indonesia kepada pelaku industri di Riyadh dan Jeddah,” jelas dia.
Arab Saudi merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan mancanegara terbanyak ke Indonesia dari kawasan Timur Tengah.
Sementara itu Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf, Cecep Rukendi, menambahkan aktivasi pada kegiatan sales mission di dua kota di Arab Saudi itu merupakan wujud collaborative marketing antara Kemenparekraf dengan berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan sektor pariwisata.
“Selain itu, kegiatan ini juga merupakan salah satu upaya pemanfaatan momentum setelah musim haji tahun 2024,” ucap Cecep.
Cecep berharap citra pariwisata Indonesia dapat meningkat melalui kegiatan sales mission seiring upaya promosi sederet destinasi pariwisata Indonesia seperti destinasi pariwisata super prioritas ke pasar Arab Saudi.
Dan upaya ini diharapkan pula mampu mendongkrak penjualan paket-paket pariwisata Indonesia ke pasar Arab Saudi.
“Yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asal Arab Saudi dan Timur Tengah pada umumnya ke Indonesia,” tutupnya. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.