Logo
>

Yield Naik, Wall Street Melemah dan Saham Kripto Terpukul

Kenaikan imbal hasil Treasury, kontraksi manufaktur AS, serta kejatuhan bitcoin menekan Wall Street.

Ditulis oleh Syahrianto
Yield Naik, Wall Street Melemah dan Saham Kripto Terpukul
Ilustrasi: Plang nama jalan Wall Street (Foto: PxHere)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks saham Amerika Serikat bergerak lebih rendah pada Senin, 1 Desember 2025, tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury yields) serta data ekonomi yang menunjukkan tekanan tarif terhadap sektor manufaktur, sementara investor menantikan pengumuman kebijakan Federal Reserve (The Fed) pekan depan.

    Survei Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur AS kembali berkontraksi untuk bulan kesembilan berturut-turut pada November, di tengah pesanan yang melemah dan harga yang lebih tinggi akibat dampak tarif yang masih membebani pabrik.

    Pasar pada umumnya telah memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada akhir rapat kebijakan dua hari pada 10 Desember mendatang. Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan peluang sebesar 87,4 persen untuk pemangkasan 25 basis poin.

    “Pasar sebenarnya masih jelas digerakkan oleh kinerja laba. Kita sudah melewati musim laporan keuangan, tetapi sekarang fokusnya adalah The Fed,” ujar Joe Saluzzi, partner, co-founder, sekaligus kepala riset struktur pasar saham dan co-head of equity trading di Themis Trading, Chatham, New Jersey.

    “Saya tidak melihat alasan tren naik akan berhenti. Mungkin tidak secepat sebelumnya, tetapi bisa jadi pergerakan naik yang bertahap hingga akhir tahun.”

    Dow Jones Industrial Average melemah 295,65 poin atau 0,62 persen menjadi 47.420,77. S&P 500 turun 23,22 poin atau 0,34 persen ke 6.825,87, sedangkan Nasdaq Composite melemah 68,69 poin atau 0,29 persen ke 23.297,00.

    Sementara banyak pejabat The Fed menyampaikan nada hati-hati, sinyal dovish dari beberapa anggota pemilih kunci dalam beberapa pekan terakhir, ditambah laporan bahwa penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menjadi kandidat utama pengganti Jerome Powell, telah meningkatkan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut dalam beberapa bulan ke depan.

    Powell dijadwalkan berbicara setelah penutupan pasar, namun kecil kemungkinan membahas kebijakan moneter mengingat jaraknya yang dekat dengan rapat kebijakan bank sentral.

    “Saya kira pasar akan mencari petunjuk apa pun dari yang ia sampaikan, tetapi tampaknya keputusan sudah hampir pasti,” kata Saluzzi.

    Investor juga menunggu rilis tertunda untuk laporan September terkait Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), indikator inflasi favorit The Fed, yang dijadwalkan terbit pada Jumat.

    Meskipun pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga, imbal hasil Treasury justru naik pada Senin menyusul pelemahan obligasi pemerintah Jepang dan Eropa setelah komentar Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda yang memberi sinyal bahwa kondisi semakin mendukung kemungkinan kenaikan suku bunga. Yield obligasi bergerak berlawanan arah dengan harga.

    Kenaikan yield menekan sektor-sektor S&P 500 seperti properti dan utilitas, yang sering dianggap investor sebagai substitusi obligasi.

    Pelemahan juga terjadi pada saham-saham kripto. Coinbase turun 5,1 persen dan saham Bitfarms yang tercatat di AS melemah 6,9 persen, seiring harga bitcoin anjlok sekitar 7 persen dan turun di bawah USD85.000. Menurut CoinGecko, pasar kripto telah kehilangan lebih dari USD1 triliun kapitalisasi sejak mencetak rekor sekitar USD4,3 triliun.

    Strategy, pemegang bitcoin terbesar di dunia, anjlok 7 persen setelah sempat turun lebih dari 12 persen sepanjang sesi, dan memangkas proyeksi laba 2025 karena lemahnya performa bitcoin.

    Sektor ritel besar mendapat sorotan seiring dimulainya penjualan Cyber Monday, dengan pembeli diperkirakan membelanjakan USD14,2 miliar secara online menurut Adobe Analytics. Saham Walmart dan Target masing-masing naik 1 persen dan 0,5 persen.

    Synopsys naik 4,9 persen setelah pemimpin chip AI Nvidia mengumumkan telah berinvestasi USD2 miliar pada penyedia perangkat lunak desain semikonduktor tersebut.

    Jumlah saham yang melemah melampaui yang menguat dengan rasio 1,45 banding 1 di NYSE dan 1,91 banding 1 di Nasdaq.

    S&P 500 membukukan 17 harga tertinggi baru dalam 52 minggu dan satu level terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 73 level tertinggi baru dan 63 level terendah baru. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.