Logo
>

47 Tahun Pasar Modal, 37 Perusahaan Bersiap IPO

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
47 Tahun Pasar Modal, 37 Perusahaan Bersiap IPO

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Hari ini Bursa Efek Indonesia (BEI) merayakan 47 tahun reaktivasi pasar modal Indonesia. Di 7 tahun ini, terhitung hingga 31 Juli 2024, BEI mencatat jumlah investor dengan Single Investor Identification (SID) telah mencapai 13,3 juta, meningkat 9,37 persen secara year-to-date (YtD).

    Pertumbuhan ini tidak terlepas dari lonjakan tajam selama pandemi Covid-19, yang mendongkrak jumlah investor dari 2,48 juta pada 2019 menjadi 3,88 juta pada 2020.

    Melihat lonjakan lebih lanjut, angka tersebut mencapai 7,48 juta pada 2021 dan 12,16 juta pada 2023. Pada 25 Juni 2024, investor pasar modal Indonesia menembus angka 13 juta SID, berkat integrasi teknologi digital dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder.

    Adapun BEI dan OJK telah mengakselerasi literasi pasar modal melalui aplikasi IDXMobile, yang menawarkan kemudahan akses bagi investor dalam bertransaksi dan mendapatkan informasi.

    Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyebutkan bahwa aplikasi ini berfungsi sebagai alat penting dalam mendukung investor, terutama di masa pandemi, ketika digitalisasi menjadi kunci utama.

    Roadmap Pasar Modal 2023-2027 menargetkan jumlah investor mencapai 20 juta, dengan BEI memproyeksikan jumlah investor akan mencapai 14,5 hingga 15 juta pada akhir 2024. Adapun distribusi investor pada Juni 2024 menunjukkan dominasi investor ritel, dengan rincian aset dan pendidikan yang mencerminkan pertumbuhan yang dinamis dalam ekosistem pasar modal Indonesia.

    Dari segi lainnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatatkan 34 perusahaan yang telah melakukan pencatatan umum perdana saham (IPO) hingga 9 Agustus 2024. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut mencapai Rp5,15 triliun.

    Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, saat ini terdapat 28 perusahaan yang siap untuk debut di bursa.

    Lebih lanjut, Nyoman mengatakan dari 28 calon perusahaan tercatat dalam pipeline pencatatan saham, perusahaan yang bergerak pada sektor consumer non-cyclicals menjadi sektor yang paling banyak berada dalam pipeline, yaitu berjumlah 5 calon perusahaan tercatat.

    Sementara itu, tiga perusahaan dari sektor basic materials, empat perusahaan dari sektor consumer cyclicals, tiga perusahaan sektor energi dan dua perusahaan finansial.

    Lalu, satu perusahaan healthcare, empat perusahaan industrials, dua perusahaan sektor infrastruktur, tiga perusahaan teknologi, dan satu perusahaan transportasi dan logistik.

    Sebagian besar perusahaan yang akan mencatatkan saham memiliki aset skala menengah, dan mayoritas berasal dari sektor konsumer non-siklikal.

    Sebanyak empat perusahaan merupakan perusahaan dengan aset skala kecil, atau aset di bawah Rp50 miliar, 20 perusahaan dengan aset skala menengah atau aset antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, dan empat perusahaan merupakan perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar.

    Berdasarkan POJK Nomor 53/POJK.04/2017, dari 28 perusahaan tersebut, empat di antaranya memiliki aset skala besar di atas Rp250 miliar, 20 perusahaan memiliki aset skala menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, dan empat perusahaan memiliki aset skala kecil di bawah Rp50 miliar.

    Selain itu, BEI juga mencatat penerbitan 97 emisi dari 60 penerbit EBUS dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp81,5 triliun. Hingga 9 Agustus 2024, terdapat 13 emisi dari 9 penerbit EBUS yang sedang dalam pipeline obligasi.

    Dalam hal aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, saat ini ada 24 perusahaan yang tercatat dalam pipeline. Per 9 Agustus 2024, sebanyak 15 perusahaan tercatat telah menerbitkan rights issue dengan total nilai mencapai Rp34,42 triliun.

    Bursa Efek Indonesia (BEI) memperingati ulang tahun ke-47 sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Selama 47 tahun tersebut, BEI telah mencatat berbagai capaian, salah satunya adalah pencatatan saham dengan nilai Initial Public Offering (IPO) yang signifikan.

    Berikut adalah beberapa pencapaian IPO terbesar di BEI:

    1. PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) – Meraih dana IPO tertinggi hingga saat ini dengan jumlah Rp21,9 triliun pada 6 Agustus 2021.
    2. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) – Anak usaha Telkom ini meraih Rp18,46 triliun melalui IPO pada 22 November 2021.
    3. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) – Mengumpulkan Rp13,5 triliun dalam IPO pada 11 April 2022 dengan harga Rp338 per saham.
    4. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) – Perusahaan afiliasi Boy Thohir ini meraih Rp12,25 triliun dari IPO pada tahun 2008.
    5. PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) – Grup Salim dan Medco ini mengumpulkan Rp10,73 triliun dalam IPO pada 2023.
    6. PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) – Grup Harita meraih Rp10 triliun dari IPO pada 2023.
    7. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) – Anak usaha Pertamina ini meraih Rp9,06 triliun dalam IPO pada 24 Februari 2023.
    8. PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) – Afiliasi Boy Thohir dan Winato Kartono ini mengumpulkan Rp8,74 triliun dalam IPO pada April 2023.
    9. PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) – Perusahaan di bawah Grup Djarum ini meraih Rp8 triliun melalui IPO pada 8 November 2022.
    10. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) – Perusahaan milik Anthony Salim ini meraih Rp6,29 triliun dalam IPO pada tahun 2010.

    Pencapaian IPO ini mencerminkan pertumbuhan signifikan di pasar modal Indonesia, dengan emiten-emiten besar, baik dari sektor teknologi maupun konglomerat, berkontribusi pada perkembangan ekonomi nasional.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.