KABARBURSA.COM - PT Abadimukti Guna Lestari, sebagai pemegang saham pengendali PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA), telah mengurangi porsi kepemilikan sahamnya pada 28 Agustus 2024.
Rudy Kurniawan, Direktur Abadimukti Gunalestari, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melepas 48.740.000 lembar saham GPRA dengan harga Rp75 per saham. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 29 Agustus 2024.
Transaksi ini dilakukan sebagai bagian dari strategi investasi melalui kepemilikan saham langsung, jelasnya.
Setelah penjualan ini, kepemilikan saham PT Abadimukti Guna Lestari di GPRA turun menjadi 2,94 miliar lembar saham, atau setara dengan 68,81 persen dari sebelumnya 2,99 miliar lembar saham, yang mewakili 69,95 persen saham.
Pembagian Dividen Tunai
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) pada Jumat, 21 Juni 2024, menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp5 per saham.
Direktur Utama Perdana Gapuraprima, Arvin F Iskandar, mengumumkan bahwa GPRA akan membagikan total dividen tunai sebesar Rp21,38 miliar atau setara Rp5 per saham dari total laba bersih perusahaan tahun 2023 yang mencapai Rp96,48 miliar. Arvin menyatakan bahwa kinerja Perseroan sepanjang 2023 mencerminkan pertumbuhan yang positif dan keberhasilan strategi yang dilaksanakan.
“Pencapaian penjualan bersih sebesar Rp459,53 miliar atau 112,80 persen dari target yang telah ditetapkan, menunjukkan kinerja yang mengesankan. Dukungan dari peningkatan permintaan hunian, kontribusi proyek-proyek baru, serta langkah-langkah ekspansi dan diversifikasi, semuanya memberikan keuntungan yang signifikan bagi Perseroan,” ungkap Arvin.
Peningkatan penjualan bersih ini didorong oleh kedua segmen bisnis perusahaan. Segmen residensial, yang menyumbang 60,17 persen dari total penjualan bersih, mencatatkan penjualan sebesar Rp276,30 miliar, meningkat 14,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, segmen properti komersial, yang memiliki porsi 39,83 persen, mencatatkan penjualan sebesar Rp183,23 miliar, meningkat 41,44 persen dari tahun sebelumnya.
Arvin menambahkan bahwa tahun lalu merupakan momentum penting bagi GPRA dalam upaya meningkatkan efisiensi biaya, yang menghasilkan laba bersih sebesar Rp96,48 miliar atau 114,86 persen dari target yang ditetapkan. Strategi ini melibatkan peningkatan operasional dan pengelolaan risiko yang efektif, memungkinkan perusahaan untuk mencapai margin keuntungan yang lebih baik.
Selain itu, Arvin juga menyoroti kontribusi signifikan dari proyek-proyek baru dan ekspansi bisnis yang dilakukan selama 2023. Langkah-langkah ini tidak hanya memperluas cakupan geografis dan diversifikasi portofolio, tetapi juga memperkuat posisi GPRA di pasar properti domestik. Permintaan yang kuat untuk hunian baik di segmen residensial maupun properti komersial telah menjadi pendorong utama dalam pencapaian pendapatan yang solid.
Para pemegang saham hadir dalam rapat tersebut untuk menyetujui keputusan strategis dan pembagian dividen, yang mencerminkan kepercayaan mereka terhadap manajemen dan prospek jangka panjang GPRA. Dividen tunai sebesar Rp5 per saham tidak hanya memberikan imbal hasil langsung kepada pemegang saham, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan untuk membagikan keuntungan kepada para pemegang saham secara konsisten.
GPRA juga berhasil memperkuat posisi keuangan mereka dengan mengelola dengan hati-hati rasio keuangan, termasuk perhatian khusus terhadap manajemen kas dan pengelolaan utang. Hal ini membantu perusahaan untuk tetap stabil di tengah volatilitas ekonomi dan pasar yang terus berubah.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.