Logo
>

Ada Akumulasi Diam-diam di MAPI, Sinyal untuk Rebound?

Saham MAPI kembali menarik minat investor setelah sinyal akumulasi muncul di area Rp1.300. Pola higher low mulai terbentuk, tapi reli baru akan valid jika volume beli menembus 200 ribu lot per hari.

Ditulis oleh Yunila Wati
Ada Akumulasi Diam-diam di MAPI, Sinyal untuk Rebound?
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: dok KabarBursa.com

KABARBURSA.COM - Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) kembali menunjukkan sinyal teknikal positif setelah sempat bergerak konsolidatif pada rentang harga Rp1.300–Rp1.370. Sepertinya, ada akumulasi diam-diam yang sedang terjadi. Dan, apakah ini menjadi sinyal MAPI untuk rebound?

Dalam perdagangan Selasa, 4 November 2025, saham MAPI ditutup naik 3,41 persen ke level Rp1.365 dengan nilai transaksi mencapai Rp18,7 miliar. Pola pergerakan ini memperkuat pandangan bahwa area Rp1.300 menjadi zona beli potensial atau “support kuat” yang tengah diuji oleh pelaku pasar.

Sepanjang pekan terakhir, MAPI mengalami fluktuasi yang cukup tajam. Setelah sempat menyentuh level terendah Rp1.185 pada 27 Oktober, saham ini berhasil rebound hampir 15 persen hanya dalam waktu sepekan. 

Pergerakan tersebut tidak semata bersifat teknikal, tetapi juga dipicu oleh rotasi dana ke saham-saham ritel konsumsi menjelang musim liburan akhir tahun. Saat ini, kinerja penjualan biasanya meningkat.

Namun, dari data broker summary memperlihatkan bahwa aksi beli masih didominasi oleh sekumpulan broker asing dan domestik besar seperti BY, BK, dan KZ. Rata-rata nilai transaksinya berada di level Rp1.314–1.316. 

Sementara di sisi jual, tekanan profit taking muncul dari broker lokal berkapasitas menengah. Pola ini menunjukkan bahwa investor institusi masih aktif mengakumulasi di area bawah. Sedangkan ritel, lebih cenderung memanfaatkan kenaikan jangka pendek untuk merealisasikan keuntungan.

Volume perdagangan pada sesi terakhir mencapai 138.920 lot, dengan frekuensi transaksi 2.130 kali. Volume ini menunjukkan bahwa saham MAPI masih cukup likuid di level harga saat ini. 

Rata-rata harga harian (average price) berada di Rp1.348, sedikit di bawah harga penutupan. Artinya, ada kekuatan beli yang meningkat menjelang akhir sesi. 

Tekanan jual mulai mereda setelah saham sempat menyentuh Rp1.300, yang kini berfungsi sebagai support dinamis penting.

MAPI Sedang Bentuk Pola Higher Low

Secara teknikal, RHB Sekuritas Indonesia melihat struktur harga MAPI kini mulai membentuk pola “higher low”, dengan potensi pembalikan arah menuju area Rp1.375–Rp1.480. Level Rp1.300 menjadi titik akumulasi strategis, sementara area Rp1.225 menjadi batas risiko wajar atau stop loss level bagi trader jangka pendek. 

Jika harga mampu bertahan di atas Rp1.350 dan menembus Rp1.375, potensi kenaikan menuju target psikologis Rp1.480 tetap terbuka. Namun kegagalan bertahan di atas Rp1.300 berpotensi memicu koreksi kembali ke area Rp1.250–Rp1.225.

Secara fundamental, MAPI masih mendapat perhatian positif di tengah pemulihan daya beli masyarakat perkotaan dan stabilnya tren konsumsi segmen premium. Brand-brand ritel yang dikelola seperti Zara, Starbucks, dan Foot Locker masih menjadi penopang utama penjualan. 

Namun, tekanan margin akibat kenaikan biaya sewa dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS tetap menjadi risiko yang perlu diperhatikan. Investor tampak memanfaatkan volatilitas harga itu untuk melakukan akumulasi di area rendah, sambil menunggu katalis dari laporan keuangan kuartal IV yang akan menjadi kunci arah selanjutnya.

Kinerja harga MAPI belakangan ini memperlihatkan bahwa saham ini mulai “dipeluk” kembali oleh smart money setelah mengalami tekanan cukup panjang sejak akhir September. Namun fase pemulihan belum sepenuhnya kuat. 

Jika volume beli belum konsisten menembus 200 ribu lot per hari, reli masih berisiko gagal di pertengahan jalan.

Dengan pergerakan teknikal yang semakin mengerucut dan area beli yang jelas di Rp1.300, MAPI kini berada di titik krusial. Kenaikan berikutnya akan bergantung pada konsistensi akumulasi asing dan kekuatan pasar dalam mempertahankan momentum di atas garis support tersebut. 

Bagi trader, disiplin pada area beli dan stop loss menjadi kunci. Sementara bagi investor jangka menengah, konsolidasi harga saat ini bisa menjadi peluang masuk yang lebih rasional sebelum potensi rotasi sektor ritel menguat menjelang akhir tahun.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79