KABARBURSA.COM - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) resmi menandatangani dua kontrak proyek di wilayah Kalimantan Barat dan Jakarta Selatan.
Pertama, ADHI menandatangani kontrak pelaksanaan Rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) dan Daerah Irigasi Rawa (DIR) di Provinsi Kalimantan Barat.
Corporate Secretary ADHI Rozi Sparta mengatakan, proyek ini merupakan bagian dari program strategis hasil kesepakatan bersama antara Kementerian PU dan Kementerian Pertanian mengenai sinergi dukungan infrastruktur dalam mewujudkan swasembada pangan.
Ia menyampaikan pelaksanaan proyek ini mencakup optimasi lahan di enam kabupaten seperti, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.
"Total area layanan yang akan direhabilitasi mencakup 71 Daerah Irigasi seluas 6.872 hektare dan 4 Daerah Irigasi Rawa seluas 376,42 hektare," ujar dia dalam keterangan resmi, Senin, 7 Juli 2025.
Fokus utama dari proyek ini, kata Rozi, adalah meningkatkan fungsi jaringan irigasi dan pengelolaan air untuk mendukung optimalisasi produksi pertanian.
Ia menuturkan pekerjaan yang akan dijalankan oleh ADHI meliputi perancangan teknis, normalisasi saluran irigasi, rehabilitasi pintu air dan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
"Proyek ini diharapkan dapat selesai tepat waktu dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pertanian di Kalimantan Barat dan mewujudkan swasembada pangan di hilir Indonesia," pungkasnya.
Garap Gelanggang Remaja di Jakarta
Di sisi lain, ADHI juga resmi menandatangani kontrak pekerjaan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui untuk menggarap pembangunan gelanggang remaja kecamatan di wilayah Jakarta Selatan.
Rozi membeberkan, pembangunan gelanggang remaja ini bertujuan untuk memberikan fasilitas multifungsi yang mendukung aktivitas remaja baik di bidang olahraga, seni, maupun kegiatan rekreasi lainnya.
"Ruang ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, namun juga dirancang sebagai pusat pembinaan dan pengembangan potensi generasi muda Jakarta," jelasnya.
Adapun dalam kontrak ini, ADHI akan membangun empat gelanggang remaja kecamatan di Jakarta Selatan, yang berlokasi di Kecamatan Kebayoran Baru, Kecamatan Kebayoran Lama, Kecamatan Mampang Prapatan dan Kecamatan Tebet.
Menurut Rozi, setiap gelanggang remaja akan dibangun dengan konsep fungsional dan terbuka, mengakomodasi berbagai kegiatan dalam dan luar ruangan seperti olahraga, pelatihan seni, kegiatan komunitas, serta program pembinaan pemuda.
"Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan oleh ADHI meliputi persiapan lahan dan lokasi proyek, Penerapan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (RPSMK3), pekerjaan struktur dan arsitektur bangunan, instalasi plumbing, pekerjaan utilitas dan sistem pendukung lainnya," jelasnya.
Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp20,1 Triliun pada 2024
Sebelumnya, ADHI mencatat perolehan kontrak baru senilai Rp20,1 triliun hingga akhir 2024. Angka ini mencerminkan berbagai proyek yang telah diamankan perusahaan sepanjang tahun tersebut.
Secara lebih rinci, mayoritas kontrak baru berasal dari proyek pembangunan gedung. Proyek ini menyumbang 44 persen dari total perolehan. Sementara itu, proyek di sektor sumber daya air mencakup 22 persen, diikuti oleh proyek jalan dan jembatan dengan porsi yang sama, yaitu 22 persen. Sisanya, sekitar 12 persen, berasal dari sektor lain.
Jika ditinjau berdasarkan sumber pendanaan, sebanyak 49 persen kontrak dibiayai oleh pemerintah, sementara 6 persen berasal dari pinjaman. Perusahaan BUMN dan BUMD menyumbang 29 persen dari total kontrak, sedangkan pihak swasta berkontribusi sebesar 16 persen.
“Perolehan kami di 2024 untuk omzet kontrak sebesar Rp20,1 triliun. Sehingga, kalau dijumlahkan dengan kontrak yang sebelumnya ada carryover-nya Rp35 triliun, itu menjadi Rp55 triliun,” kata Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR pada Rabu, 5 Maret 2025.
Beberapa proyek berskala besar yang tengah dikerjakan oleh ADHI antara lain Sarana Prasarana Tambak Udang Sumbawa KKP RI senilai Rp3,2 triliun, pembangunan Istana Wakil Presiden senilai Rp1,3 triliun, serta proyek EPCC Jetty & Propylene Storage Tank senilai Rp700 miliar.
Selain itu, perusahaan juga menangani pembangunan Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Fase 2 dengan nilai Rp500 miliar, serta proyek Tol IKN Paket 1B Segmen Bandara Sepinggan-Tol Balsam yang juga bernilai Rp500 miliar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.