KABARBURSA.COM - Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) diproyeksikan mengalami tekanan. ADRO baru saja mencatatkan kinerja positif pada perdagangan kemarin setelah ditutup menguat hingga 11,82 persen ke level 1.845.
Sementara untuk perdagangan hari ini, Kamis, 9 Oktober 2025, saham ADRO dibuka stagnan bahkan sempat menurun hingga level 1.790.
BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan saham ADRO saat ini masih dalam trend yang bearish atau menurun meski pada perdagangan kemarin ditutup menguat.
"Pergerakan harga ADRO masih dalam trend yang bearish. Namun, Perdagangan terakhir mampu menguat dan menembus level resistancenya di 1.780. Selama berada diatas level tersebut, maka ada potensi untuk lanjut menguat menuju resistance berikutnya pada 1.900 - 2.045," tulis BRI Danareksa dalam risetnya, Kamis, 9 Oktober 2025.
Mengutip Stockbit, secara tahun berjalan (YTD), ADRO memang masih tertekan sebesar -25,51 persen. Tekanan semakin terlihat pada satu tahun terakhir yang merosot -52,37 persen, dan tiga tahun turun -56,28 persen.
Namun dalam rentang lebih panjang yakni lima tahun ADRO masih mencatat kenaikan 60,18 persen, dan dalam 10 tahun tumbuh 191,94 persen.
Adapun pada semester I 2025, ADRO mencatat pendapatan usaha sebesar USD857,69 juta, turun dari USD1,05 miliar pada periode sama 2024.
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat USD174,94 juta, merosot tajam dari tahun lalu. Margin juga menyempit, laba bruto menunjukan USD284,27 juta dan laba usaha USD203,33 juta untuk enam bulan pertama 2025. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.