KABARBURSA.COM - Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah membentuk pola teknikal pembalikan arah yang cukup meyakinkan.
Pola cup and handle yang terbentuk dalam beberapa pekan terakhir akhirnya terkonfirmasi pada perdagangan awal pekan ini, menyusul penembusan level resistance penting di Rp1.880.
Kenaikan harga ini tidak datang sendirian. Lonjakan volume perdagangan yang cukup signifikan turut menyertai breakout tersebut, memperkuat asumsi bahwa pergerakan ini bukan sekadar pantulan teknikal biasa.
Dengan harga kini diperdagangkan di kisaran Rp2.030, ADRO berhasil melewati resistance minor di level Rp1.990, membuka ruang untuk melanjutkan penguatan ke target teknikal berikutnya di kisaran Rp2.100.
Pengamat pasar modal Hendra Wardana melihat, Level Rp2.100 ini menjadi menarik karena bertepatan dengan area gap yang terbentuk sebelumnya—celah harga yang belum tertutup dan secara teknikal kerap menjadi magnet pergerakan lanjutan.
Jika tekanan beli tetap terjaga dan harga mampu bertahan di atas Rp1.990 dalam beberapa sesi ke depan, maka peluang menuju Rp2.100 akan semakin besar.
Pola cup and handle sendiri merupakan salah satu formasi teknikal yang cukup dikenal di kalangan analis pasar, terutama karena kerap menandai pergeseran tren dari tekanan jual menuju fase akumulasi dan penguatan.
Pola ini terlihat terbentuk dengan struktur yang rapi pada grafik harian ADRO, memberikan sinyal bahwa sentimen pasar terhadap saham energi ini mulai kembali positif.
Namun demikian, pelaku pasar tetap akan memantau pergerakan di level-level kunci. Jika terjadi koreksi, area Rp1.880 yang sebelumnya menjadi resistance kini akan diuji sebagai support penting.
Kemampuan ADRO menjaga level ini akan sangat menentukan kelanjutan pola teknikal yang sudah terbentuk.
Dengan latar belakang harga batu bara global yang mulai stabil dan strategi operasional perusahaan yang cenderung konservatif namun konsisten, ADRO kini kembali dilirik oleh investor jangka pendek maupun menengah.
Meskipun masih ada risiko volatilitas, terutama dari faktor eksternal, sinyal teknikal yang muncul saat ini cukup solid untuk memberikan ruang optimisme.
Pasar telah bereaksi, dan untuk sementara arah penguatan tampaknya masih mendapat tempat. Pertanyaannya sekarang, apakah ADRO mampu mempertahankan momentumnya atau akan kembali terkoreksi sebelum menutup gap di Rp2.100. Seperti biasa, pasar akan menjadi penentu akhir.
Pasar Masih Berikan Ruang
Namun ketika melihat kinerja harga dalam rentang yang lebih panjang, kondisinya masih beragam. Dalam periode enam bulan, saham ini masih mencatat penurunan sekitar 13 persen. Bahkan secara year-to-date (YTD), ADRO masih terkoreksi hampir 17 persen.
Jika ditarik mundur satu tahun penuh, penurunannya bahkan lebih tajam, mencapai 35 persen dari level tertingginya yang sempat menyentuh Rp4.300. Penurunan tajam ini tak lepas dari pelemahan harga batu bara global dan pergeseran minat investor dari saham-saham komoditas ke sektor lain.
Meski begitu, dalam perspektif jangka panjang, ADRO masih mencatat kinerja yang layak. Dalam lima tahun terakhir, saham ini naik hampir 79 persen, dan bila ditarik ke sepuluh tahun, return-nya menyentuh hampir 240 persen.
Ini menunjukkan bahwa di balik fluktuasi jangka pendek, ADRO tetap punya basis fundamental yang kuat, terutama sebagai pemain besar di sektor energi primer.
Kembali ke pergerakan saat ini, peluang untuk menguji level Rp2.100 dalam waktu dekat cukup terbuka. Namun, pasar juga cenderung berhati-hati.
Level tersebut bukan hanya target teknikal, tapi juga area gap yang belum tertutup, dan kerap menjadi titik pengambilan keputusan bagi sebagian investor jangka pendek.
Dengan sentimen teknikal yang membaik dan respons pasar yang mulai menguat, ADRO berada dalam posisi yang cukup menguntungkan untuk melanjutkan tren penguatan.
Meski begitu, arah pergerakan selanjutnya akan sangat bergantung pada bagaimana pasar merespons perkembangan harga komoditas global serta laporan kinerja perusahaan ke depan.
Untuk saat ini, pasar masih memberikan ruang. Target Rp2.100 memang belum sepenuhnya aman, tapi bukan sesuatu yang mustahil, selama momentum tetap terjaga dan tidak ada kejutan negatif dari sisi eksternal.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.