Logo
>

Agenda MK Panggil 4 Menteri, Rupiah Waspada Jelang Lebaran

Ditulis oleh KabarBursa.com
Agenda MK Panggil 4 Menteri, Rupiah Waspada Jelang Lebaran

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Nilai tukar rupiah pada hari terakhir perdagangan sebelum libur panjang Lebaran, Jumat 5 April 2024, berpotensi untuk melanjutkan konsolidasi setelah menguat kemarin. Namun, beberapa sentimen negatif dari dalam negeri dan luar negeri masih menjadi ancaman terhadap pergerakan rupiah dan dapat menyebabkan penurunan nilai tukarnya terhadap dolar Amerika.

    Pasar masih menantikan data nonfarm payroll Amerika Serikat (AS) dan tingkat pengangguran Maret yang akan mempengaruhi prospek bunga acuan Federal Reserve (The Fed). Konsensus pasar memperkirakan bahwa nonfarm payroll akan mencapai 214.000, turun dari 275.000 pada bulan sebelumnya. Sedangkan tingkat pengangguran diperkirakan akan semakin turun menjadi 3,8 persen dari 3,9 persen pada bulan Februari.

    Pasar global terlihat lebih optimis setelah rilis data klaim pengangguran AS yang mencatat kenaikan tertinggi sejak Januari lalu, menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja dan memberikan peluang lebih besar bagi The Fed untuk menurunkan bunga acuan.

    Indeks dolar AS ditutup turun 0,54 persen semalam dan terus melemah pagi ini setelah terjadi aksi beli kembali di pasar surat utang dengan yield Treasury, surat utang AS, turun di semua tenor. Pelemahan dolar AS juga memberikan dorongan bagi penguatan rupiah di pasar internasional.

    Rupiah offshore diperdagangkan lebih kuat dan ditutup menguat 0,17 persen ke level Rp15.914/USD di pasar AS dini hari tadi. Pagi ini, pergerakannya masih stabil cenderung menguat, memberi indikasi bahwa rupiah di pasar spot kemungkinan akan lebih kuat.

    Namun, pasar saham masih dipengaruhi oleh lonjakan harga minyak akibat peningkatan ketegangan di Timur Tengah. Indeks Wall Street turun lebih dari 1 persen semalam. Dengan pasar saham AS yang turun tajam semalam, dukungan sentimen positif dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik lebih dari 1 persen kemarin, mungkin akan terhenti.

    Pasar surat utang dalam negeri juga masih menunjukkan kecemasan. Yield SBN kemarin sebagian besar masih mengalami kenaikan, terutama tenor 1Y dan 3Y yang naik 2,6 bps dan 2,2 bps. Sedangkan tenor 10Y naik 0,1 bps, meningkat 4,8 bps dalam sebulan terakhir.

    Selain itu, sentimen politik juga akan membuat pelaku pasar domestik lebih waspada dan mungkin memilih untuk mengambil posisi aman sebelum pasar tutup lebih dari sepekan ke depan.

    Mahkamah Konstitusi dijadwalkan akan memanggil empat menteri Kabinet Presiden Joko Widodo dalam persidangan sengketa Pilpres 14 Februari.

    Keempat menteri Jokowi di sidang PHPU yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Keempat menteri dipanggil MK untuk memberikan keterangan berkaitan gugatan yang diajukan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

    Bank Indonesia juga dijadwalkan akan melaporkan posisi cadangan devisa Maret yang diprediksi melemah akibat terkuras kebutuhan mengintervensi pelemahan rupiah sepanjang bulan lalu. Cadangan devisa sudah terkuras selama dua bulan berturut-turut senilai lebih dari USD2 miliar. Dengan kinerja ekspor yang semakin lesu bulan lalu ketika rupiah terkikis sedikitnya 1 persen, cadangan devisa RI pada Maret mungkin semakin tertekan.

    Dengan semua latar belakang itu, pergerakan rupiah hari ini kemungkinan masih akan terbatas dan bisa kembali melemah ke kisaran Rp15.900-an/USD. Bahkan bila sidang MK memanas, rupiah bisa semakin dekat ke level psikologis Rp16.000/USD. Sebaliknya, bila arah angin berpihak lebih optimistis, rupiah mungkin bisa melanjutkan penguatan lebih lanjut dalam kisaran terbatas.

    Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah spot ditutup menguat di Rp15.893/USD. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia, JISDOR, ditutup di Rp15.907/USD.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi