Logo
>

Airlangga: Anak Muda Bisa Jadi Penggerak Ekonomi Kreatif RI

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Airlangga: Anak Muda Bisa Jadi Penggerak Ekonomi Kreatif RI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dalam situasi pertumbuhan ekonomi yang masih tertahan di angka sekitar 5 persen, sektor industri kreatif memiliki potensi besar untuk menjadi motor utama pembangunan ekonomi Indonesia ke depannya. Hingga akhir 2024, kontribusi ekonomi kreatif diperkirakan mencapai Rp1.347 triliun.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai ekonomi kreatif yang tengah digiati generasi muda memiliki potensi besar untuk mengantarkan Indonesia menjadi pusat inovasi global.

    Pemerintah juga mengakui bahwa populasi generasi muda yang dimiliki Indonesia saat ini merupakan aset berharga bagi pengembangan sektor ekonomi kreatif.

    “Masa depan industri kreatif Indonesia sangat menjanjikan. Stabilitas ekonomi, generasi muda yang kreatif, serta kekayaan budaya yang dimiliki, menjadi pondasi kuat untuk pertumbuhan,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Sabtu 28 September 2024.

    Beberapa subsektor utama yang memacu pertumbuhan industri kreatif ini antara lain kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan. Sektor-sektor ini memberikan kontribusi signifikan pada PDB nasional serta menciptakan lebih dari 20 juta lapangan kerja. Pertumbuhan ini memperkuat posisi Indonesia dalam ekspor global.

    Airlangga juga menyampaikan bahwa tren global menuju digitalisasi dan inovasi telah membuka peluang baru bagi sektor kreatif di Indonesia, mencakup film, musik, animasi, gim, fesyen, hingga seni digital.

    Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), realitas virtual (VR), dan blockchain telah mengubah cara konten kreatif diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi.

    "Indonesia harus mengambil kesempatan ini dengan memanfaatkan teknologi tersebut dan mengintegrasikannya ke dalam industri kreatif," jelasnya.

    Keberagaman budaya Indonesia juga menjadi kekuatan besar yang dapat mendorong sektor kreatif Indonesia untuk bersaing di kancah internasional.

    Airlangga menambahkan bahwa dengan menggabungkan warisan budaya Indonesia yang unik dengan teknologi modern, Indonesia berpeluang mengembangkan produk dan layanan kreatif berkelas dunia yang dapat diterima di pasar global.

    Dia menekankan bahwa untuk memaksimalkan potensi industri kreatif, tidak hanya diperlukan dorongan terhadap kreativitas, tetapi juga sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan.

    Kerja sama ini sangat penting dalam membangun ekosistem kreatif yang tidak hanya mendukung pembangunan ekonomi Indonesia, tetapi juga mempromosikan budaya dan kreativitas Indonesia di tingkat global.

    "Dengan menghubungkan pelaku industri dengan investor, pembuat kebijakan, dan para pemikir, kita bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif dan menempatkan Indonesia sebagai pusat inovasi global," pungkasnya

    Diketahui, semester I-2024 ekonomi kreatif telah memberikan nilai tambah kepada negara sebesar Rp749,59 triliun. Artinya, dari target telah ditetapkan Kemenparekraf di tahun 2024 sebesar 1.347 triliun sudah tercapai 55,65 persen.

    “Berbicara nilai tambah ekonomi kreatif secara total di semester I-2024 sudah mencapai 55,65 persen dari target di tahun 2024,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya dalam acara The Weekly Brief Sandi Uno secara virtual, Senin, 12 Agustus 2024.

    Nia menyebutkan, sektor unggulan di ekonomi kreatif yang dapat memberikan nilai tambah yaitu sektor fesyen, kuliner, dan kriya.

    Sementara, tren ekspor ekonomi kreatif di semester I-2024 mencapai USD12,36 miliar atau setara Rp197,3 triliun (kurs Rp15.963 per dolar AS).

    “Nilai ini menunjukkan adanya peningkatan 4,46 persen, bila dibandingkan dengan periode yang sama di tengah tahun lalu,” ujarnya.

    Adapun tujuan ekspor terbesar Indonesia di sektor ekonomi kreatif adalah Amerika Serikat (AS), lalu Swiss, Jepang, Hong Kong, dan India.

    Diungkapkannya, ekspor paling banyak dilakukan adalah komoditas fesyen, kriya, kuliner, dan penerbitan.

    “Kalau di dalam negeri lebih kuliner, karena orang Indonesia ketika jalan-jalan, nomor satu cari makan, makanan apa yang khas. Berbeda dengan ekspor, nomor satunya fashion, kemudian kriya,” ucap dia.

    Target Nilai Tambah

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan bahwa pada semester I-2024 ekonomi kreatif telah memberikan nilai tambah kepada negara sebesar Rp749,59 triliun.

    Sedangkan target nilai tambah dari sektor ekonomi kreatif yang telah ditetapkan Kemenparekraf di tahun 2024 sebesar 1.347 triliun. Artinya, telah tercapai 55,65 persen.

    “Berbicara nilai tambah ekonomi kreatif secara total di semester I-2024 sudah mencapai 55,65 persen dari target di tahun 2024,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya dalam acara The Weekly Brief Sandi Uno secara virtual, Senin, 12 Agustus 2024.

    Nia menyebutkan, sektor unggulan di ekonomi kreatif yang dapat memberikan nilai tambah yaitu sektor fesyen, kuliner, dan kriya.

    Sementara, tren ekspor ekonomi kreatif di semester I-2024 mencapai USD12,36 miliar atau setara Rp197,3 triliun (kurs Rp15.963 per dolar AS).

    “Nilai ini menunjukkan adanya peningkatan 4,46 persen, bila dibandingkan dengan periode yang sama di tengah tahun lalu,” ujarnya.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.