Logo
>

Akhir Pekan, Investor Diminta Jeli Perhatikan Data Krusial

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Akhir Pekan, Investor Diminta Jeli Perhatikan Data Krusial

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI) Research mengingatkan investor untuk memperhatikan money-management dan portfolio, mengingat di penghujung minggu ini terdapat sarat data krusial dari Amerika Serikat (AS).

    "NHKSI RESEARCH mengingatkan untuk memperhatikan money-management dan positioning portfolio Anda dengan bijak seiring mendekati penghujung minggu yang sarat data krusial dari AS (PCE PRICE index), yang diperkirakan bisa membentuk animo market ke depannya," tulis  NHKSI Research yang diterima Kabarbursa.com, Jumat, 27 September 2024.

    Seperti diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagngan kemarin ditutup mengua, berada di level 7.744 atau naik 3 poin. Dalam hal ini, NHKSI Research menyoroti nilai jual asing.

    Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanat, menyampaikan angka nilai jual bersih dari asing semakin masif.

    "Dua hari sebelumnya, asing hampir menjual Rp2 triliun. Kemarin justru angkanya menembus Rp2,5 triliun," ujar Liza dalam acara "Pagi-Pagi Bursa", Jumat, 27 September 2024.

    Liza menilai, aksi tersebut akan semakin mengikis posisi beli bersih asing yang secara  Year to Date (YtD) sudah positif di sekitar angka Rp7 triliun. Di sisi lain, Liza memprediksi IHSG hingga penutupan perdagangan hari ini tidak akan bergerak terlalu banyak dari level 7740.

    "Secara, itu adalah suport yang cukup krusial untuk hari ini. Jika perdagangan berjalan lambat hari ini bisa dimengerti, karena mungkin para investor sedang mengantisipasi data penting AS nanti malam," ungkapnya.

    IHSG Dibuka Melemah

    IHSG pada perdagangan hari ini dibuka melemah dengan berada di level 7725 atau turun sekitar 0,24 persen, demikian data yang dihimpun dari RTI Business pukul 09:00 WIB.

    Dalam pembukaan itu, terima dapat 67 saham yang menguat, 46 saham melemah, dan 131 saham mengalami stagnan.

    Pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia bisa berdampak terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    Mirae Asset Sekuritas memperkirakan dengan adanya pemotongan suku bunga acuan itu, memproyeksikan IHSG berada di level 7.915 hingga akhir 2024.

    Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina mengatakan target IHSG yang diusung pada September 2024 itu mengalami kenaikan jika dibandingkan target sebelumnya yakni 7585.

    “Faktor yg bisa membuat IHSG ke level 7915 terakait dengan pemangkasan suku bunga, baik dari The Fed maupun BI,” ujar dia kepada media beberapa waktu lalu.

    Selain pemangkasan suku bunga, Martha melihat kenaikan IHSG tersebut juga ditopang dengan adanya event besar di akhir tahun ini yaitu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

    “Kemudian optimisme kepada pemerintahan baru, lalu di semester II pertumbuhan ekonomi lebih bagus karena ada event besar, Pilkada, dan didukung oleh nilai tukar yang stabil,” tuturnya.

    BI Rate Dipangkas, Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, mengatakan keputusan penurunan suku bunga (BI Rate) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6 persen tersebut konsisten dengan rendahnya prakiraan inflasi pada tahun 2024 dan 2025 dalam sasaran 2,5±1 persen.

    “Penurunan BI Rate telah sesuai dengan stabilitas nilai tukar rupiah, perlunya upaya untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi,” kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu, 18 September 2024.

    BI juga menurunkan suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 6,75 persen.

    Selain itu, Perry menyebutkan, bahwa BI juga terus memantau peluang untuk menurunkan suku bunga kebijakan dengan mempertimbangkan proyeksi inflasi yang tetap rendah, nilai tukar rupiah yang stabil dan cenderung menguat, serta kebutuhan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

    Kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran juga difokuskan pada dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Pelonggaran kebijakan makroprudensial tetap dijalankan guna mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada sektor-sektor prioritas yang mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, termasuk sektor UMKM dan ekonomi hijau, dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian

    Kebijakan sistem pembayaran pun diarahkan untuk berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan, khususnya di sektor perdagangan dan UMKM, dengan memperkuat infrastruktur, struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas penerimaan digitalisasi sistem pembayaran.

    Sementara itu Bank Indonesia juga telah menyusun sejumlah langkah menentukan arah bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Salah satu strategi yang akan ditempuh adalah penguatan operasi moneter pro-market untuk menjaga aliran masuk modal asing untuk stabilitas nilai tukar rupiah dan efektivitas transmisi kebijakan moneter dengan menjaga struktur suku bunga di pasar uang rupiah untuk daya tarik imbal hasil bagi aliran masuk portofolio asing ke aset keuangan domestik.

    “BI juga akan mengoptimalkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI),” kata Perry.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.