Logo
>

AMMN Sabet Penghargaan, Saham Berpotensi Naik

Ditulis oleh Yunila Wati
AMMN Sabet Penghargaan, Saham Berpotensi Naik

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berhasil menyabet penghargaan Subroto 2024 pada bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Mineral Terinovatif untuk kategori Sosial dan Budaya. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) dan menjadi program tahunan.

    Penghargaan yang diraih AMMN ini berasal dari pengembangan program Mantar Berseri, yaitu sebuah program pengembangan budaya tenun di Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Nusa Tenggara Barat (NTB). Perusahaan berkolaborasi dengan mitra pelaksana program Digital Tenun Nusantara (DiTenun). Program tersebut diketahui bertujuan untuk melestarikan budaya tenun, meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, serta memperkuat kapasitas kewirausahaan dan kelembagaan kelompok tenun di KSB.

    "Kami berterima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Kementerian ESDM melalui penghargaan ini. AMMN selalu berkolaborasi dengan masyarakat untuk mengidentifikasi potensi program pengembangan masyarakat yang unik dari wilayah KSB dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan," kata Presdir PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) Rachmat Makkasau.

    Pergerakan Saham AMMN

    Pada penutupan perdagangan Senin, 14 Oktober 2024, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatat kenaikan sebesar 3.28 persen atau 300 poin, menjadikan harga penutupan di Rp9,450 per saham dari harga pembukaan di Rp9,150. Saham AMMN saat ini diperdagangkan mendekati harga tertinggi hariannya di Rp9,475 dan jauh dari level terendah hariannya di Rp9,150.

    Saham AMMN diperdagangkan dengan volume yang cukup tinggi, mencapai 242.000 lot atau setara 24,2 juta saham. Total nilai transaksi yang tercatat dalam perdagangan hari ini mencapai Rp225,5 miliar, menandakan minat yang besar dari para investor terhadap saham ini.

    Meski harga saham naik, tercatat terjadi aksi jual bersih (net sell) dari investor asing. Investor asing melakukan pembelian saham senilai Rp78,3 miliar, namun mereka juga menjual saham senilai Rp96,3 miliar, menghasilkan aksi jual bersih sebesar Rp18 miliar. Meskipun demikian, saham AMMN masih mampu mencatat kenaikan harga yang cukup signifikan.

    Dengan frekuensi transaksi sebanyak 8.303 kali, saham AMMN menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan saham ini sangat aktif. Hal ini mencerminkan bahwa banyak investor, baik ritel maupun institusi, tertarik untuk memperdagangkan saham ini.

    Batas ARA (Auto Reject Atas) saham AMMN berada di Rp10.975, yang artinya masih ada ruang untuk kenaikan lebih lanjut jika sentimen positif terus berlanjut. Batas ARB (Auto Reject Bawah) terletak di Rp7.325, sebagai level terendah jika terjadi tekanan jual yang besar.

    Kinerja saham AMMN saat ini menunjukkan tren positif dengan kenaikan harga yang cukup solid. Meskipun investor asing melakukan aksi jual bersih, minat dari investor lokal masih tetap tinggi. Dengan nilai transaksi yang besar dan volume perdagangan yang aktif, saham ini berpotensi terus menguat, terutama jika didorong oleh sentimen positif seperti kenaikan harga komoditas, seperti emas dan tembaga, yang merupakan bisnis utama dari Amman Mineral.

    Kinerja PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) diproyeksikan akan semakin meningkat, terutama dengan tambahan kapasitas produksi katoda tembaga yang signifikan serta peningkatan produksi emas.

    AMMN akan mendapatkan dorongan besar dari smelter baru yang direncanakan mulai beroperasi pada akhir 2024. Smelter ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 220 ribu ton katoda tembaga per tahun, dan akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau.

    Saat ini, tambang Batu Hijau sudah berada di fase 7 dan akan berlanjut ke fase 8, dengan produksi konsentrat pada semester I-2024 tercatat 444 ribu ton, yang meningkat 90 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Smelter ini juga diharapkan memproduksi 1 juta oz emas per tahun serta 835 ribu ton asam sulfat per tahun sebagai produk sampingan.

    Selain peningkatan kapasitas, AMMN juga akan mendapatkan dukungan insentif yang akan membantu menjaga profitabilitas perusahaan. Insentif ini termasuk penurunan pajak royalti dari 4 persen menjadi 2 persen serta keringanan pajak penghasilan.

    Penurunan royalti ini akan mengurangi beban biaya, sehingga margin keuntungan perusahaan tetap terjaga. Selain itu, smelter baru diperkirakan akan meningkatkan harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) karena produk yang dihasilkan memiliki kadar yang lebih murni.

    RHB memperkirakan bahwa AMMN dapat mencapai target produksi bijih yang mengandung emas dan tembaga sebesar 40 juta ton pada tahun ini. Hal ini akan menghasilkan 670 ribu ton konsentrat tembaga dan 900 ribu-1 juta oz emas. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan potensi kinerja perusahaan yang lebih tinggi.

    AMMN berhasil mempertahankan margin yang tinggi, dengan EBITDA diproyeksikan berada pada kisaran 50 persen-65 persen. Ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk mengelola biaya dengan efektif dan memaksimalkan keuntungan dari penjualan produknya.

    Dengan tambahan kapasitas produksi dan insentif fiskal, margin tinggi ini diperkirakan akan tetap terjaga, menjadikan AMMN sebagai salah satu emiten pertambangan dengan potensi pertumbuhan yang baik di masa mendatang.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79