KABARBURSA.COM - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) hari ini menyampaikan bahwa anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) menunjukkan kenaikan kadar emas dan kandungan emas dalam laporan sumber daya mineralnya yang terkini dari Lokasi tambang River Reef dan Hill Reef di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. Kenaikan dikarenakan adanya aktivitas pemboran yang aktif pada area tersebut.
CPM bekerja sama dengan AMC Consultants (Australian Mining Consultants) yang berasal dari Perth, Australia dalam melakukan estimasi sumber daya mineral yang sesuai dengan standar Joint Ore Reserves Committee (JORC).
Dalam laporan terakhirnya, CPM menunjukan rata-rata kadar emas sebesar 4,9 g/t, dengan kandungan emas sebesar 4,2 juta oz emas dalam sumberdaya mineralnya yang berasal dari Lokasi tambang River Reef. Laporan yang sama juga menunjukan bahwa sebagian besar dari kandungan emas tersebut 89 persen diestimasikan untuk ditambang dengan metode penambangan bawah tanah.
Adapun lokasi tambang di Hill Reef juga memberikan tambahan kandungan emas sebesar 329 ribu oz emas.
Pada awal tahun ini, CPM telah menunjuk PT Macmahon Indonesia (MMI) sebagai kontraktor jasa penambangan di proyek emas Poboya. MMI merupakan anak usaha dari Macmahon Holdings Limited, Perusahaan yang tercatat di bursa efek Australia (ASX) yang berpengalaman dalam penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah.
CPM akan bekerjasama dengan MMI untuk mengkaji beberapa opsi untuk dapat menambang sumberdaya mineral tersebut secara komersial di masa mendatang.
Agus Projosasmito, CEO & Direktur Utama BRMS, mengatakan, "Kami yakin kadar emas yang lebih tinggi dalam sumberdaya mineral kami di Poboya akan berdampak positif terhadap kinerja BRMS. Kerjasama yang telah kami mulai dengan MMI juga akan memastikan opsi yang terbaik untuk menambang sumberdaya mineral tersebut secara komersial."
Sebelumnya, Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), Agoes Projosasmito, optimis bahwa saham BRMS dapat naik dalam dua tahun ke depan dan setara dengan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN).
Agoes menjelaskan bahwa di Palu dan Gorontalo, perusahaan telah menemukan temuan tembaga dan emas yang berbeda. Meskipun mereka sudah mendapatkan izin, mereka berupaya menghindari masalah terkait AMDAL dan penyerangan ilegal, sambil berharap bahwa investasi publik dapat meningkatkan harga saham BRMS.
Selain menjabat sebagai Direktur Utama BRMS, Agoes juga merangkap posisi sebagai Wakil Presiden Direktur di PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), Presiden Direktur BRMS, dan Presiden Komisaris di Amman.
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi agar investor mempertimbangkan opsi buy on weakness untuk saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS).
BRMS terkoreksi 1,23 persen ke 160 disertai dengan munculnya volume penjualan, koreksi BRMS pun menembus MA200. Diperkirakan, posisi BRMS diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [iii], sehingga BRMS masih rawan melanjutkan koreksinya.
- Buy on Weakness: 154-159
- Target Price: 167, 175
- Stoploss: below 146
Kinerja Menguat
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan kenaikan kinerja produksi dan keuangan pada semester I 2024. Agus Projosasmito mengatakan, produksi emas dan rata-rata harga penjualan BRMS di semester I-2024 lebih baik dari kinerja perusahaan di kuartal lalu maupun di periode yang sama di tahun lalu.
Agus menambahkan, rata-rata harga jual emas di sepanjang semester I 2024 adalah sebesar USD 2.209 per ons. Nilai ini lebih tinggi 15 persen year on year dari periode yang sama di tahun lalu.
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga tengah berfokus menuntaskan dua proyek untuk menambah kapasitas produksi dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Targetnya, untuk pembangunan pabrik pengolahan bijih emas berkapasitas 4000 ton bijih per hari di Palu bisa selesai pada semester kedua 2024. Sedangkan untuk pembangunan pabrik pengolahan bijih emas di Gorontalo berkapasitas 2000 ton bijih per hari akan rampung pada Juni 2026.
BRMS optimistis permintaan emas dunia di tahun 2024 masih tetap tinggi karena beberapa faktor. Pertama, kondisi geopolitik yang masih tidak menentu. Hal ini membuat emas masih menjadi safe haven dan mendorong permintaan logam mulia ini.
Pada penutupan perdagangan saham hari ini, tercatat menurun dan stagnan di level merah yaitu 168 menurun 0,85 persen setara dengan penurunan 1 poin dari penutupan sebelumnya.
Namun dalam kesempatan hari ini, harga emas dari anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM), menunjukkan kenaikan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.