Logo
>

Anak Usaha Grup Astra (ARKO) Buka Peluang Ekspansi di Sektor EBT

Ditulis oleh Yunila Wati
Anak Usaha Grup Astra (ARKO) Buka Peluang Ekspansi di Sektor EBT

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Anak usaha Grup Astra, PT Arkora Hydro Tbk dengan kode saham ARKO, membuka peluang ekspansi bisnis di sektor energi baru terbarukan (EBT). Peluang ini semakin memperkuat posisinya dalam industri pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia.

    Perusahaan membuka peluang untuk melakukan aksi korporasi guna mendukung ekspansi bisnisnya, seiring dengan terus bergulirnya rancangan undang-undang (RUU) EBT yang tengah dibahas pemerintah.

    Head of Investor Relations ARKO Nicko Yosafat, mengungkapkan bahwa perusahaan tetap terbuka terhadap berbagai peluang ekspansi, termasuk opsi penerbitan rights issue maupun obligasi hijau jika diperlukan untuk mendukung rencana pertumbuhan ke depan.

    Saat ini, fokus utama ARKO masih tertuju pada penyelesaian dua proyek PLTA yang tengah dalam tahap konstruksi, yakni PLTA Kukusan di Lampung dan PLTA Tomoni di Sulawesi Selatan.

    PLTA Kukusan, yang memiliki kapasitas 5,4 megawatt (MW), menunjukkan perkembangan signifikan dengan konstruksi yang telah mencapai 55,8 persen hingga akhir Desember 2024. Sementara itu, PLTA Tomoni yang ditargetkan memiliki kapasitas 10 MW masih berada pada tahap awal dengan progres konstruksi sekitar 15 persen pada periode yang sama.

    Dengan langkah ekspansif ini, ARKO berambisi meningkatkan kapasitas pembangkit listriknya hingga mencapai 261,2 MW dalam beberapa tahun mendatang.

    Dinamika regulasi yang terus berkembang menjadi faktor penting dalam strategi ARKO. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memasukkan hidrogen, amonia, dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) ke dalam kategori energi baru dalam RUU EBT.

    Nicko menilai hal ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mengembangkan sektor energi hijau di dalam negeri. Ia berharap adanya perubahan kebijakan, khususnya terkait perumusan RUU EBT dan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), dapat mempercepat kepastian hukum yang sangat dibutuhkan oleh sektor swasta.

    Dengan semakin jelasnya arah kebijakan energi hijau di Indonesia, ARKO optimistis dapat mengambil peran lebih aktif dalam mendukung program pemerintah.

    Selain fokus pada percepatan pembangunan PLTA Kukusan dan Tomoni, perusahaan juga terus mengoptimalkan kinerja dari tiga PLTA yang telah beroperasi, yakni Cikopo di Jawa Barat dengan kapasitas 7,4 MW, serta Tomasa dan Yaentu di Sulawesi Tengah yang masing-masing memiliki kapasitas 10 MW.

    Meskipun saat ini ARKO masih fokus pada pengembangan PLTA, manajemen tetap membuka peluang ekspansi dengan mencari lokasi strategis yang potensial untuk proyek pembangkit di masa mendatang.

    Langkah ini sejalan dengan upaya ARKO dalam mendukung transisi energi bersih dan memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di tengah meningkatnya kebutuhan energi hijau di Indonesia.

    Pergerakan Saham ARKO

    Mengutip Stockbit, Selasa, 4 Februari 2025, pergerakan saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) menunjukkan kenaikan laba yang signifikan. Kenaikan tersebut mencapai 6,38 persen, dengan harga saham yang dibuka pada level 960, naik dari penutupan sebelumnya di 940.

    Kinerja harga sahamnya menunjukkan tren positif dalam sebulan terakhir, dengan kenaikan sebesar 11,11 persen, yang mencerminkan potensi pertumbuhan jangka pendek yang baik.

    Meskipun demikian, dalam sepekan terakhir, saham ARKO mengalami penurunan sebesar -0,99 persen, menunjukkan adanya volatilitas jangka pendek yang mungkin bersifat sementara.

    Sementara ity, dalam tiga bulan terakhir, harga saham ARKO sedikit turun sebesar -1,48 persen, dan dalam enam bulan terakhir, return-nya naik 3,09 persen. Pergerakan ini menunjukkan pertumbuhan yang moderat.

    Di sisi lain, dalam periode satu tahun, saham ARKO mencatatkan return yang cukup impresif sebesar 25 persen, mencerminkan pertumbuhan yang signifikan dalam jangka waktu lebih panjang.

    Meskipun ada penurunan harga dalam sebulan dan tiga bulan terakhir, ARKO tetap menunjukkan ketahanan dengan return tahunan sebesar 8,7 persen.

    Harga tertinggi dalam 52 minggu terakhir tercatat di angka 1.315, sementara harga terendahnya berada di level 710, yang menunjukkan volatilitas saham yang cukup tinggi, namun juga memberikan peluang pertumbuhan bagi investor dalam jangka panjang.

    Saham ARKO sempat mencapai level tertinggi di 1.120, yang menandakan adanya potensi kenaikan lebih lanjut, sementara harga rata-ratanya berada di angka 1.015, memberikan indikasi bahwa ada ruang untuk kenaikan harga di masa depan.

    Investor perlu memperhatikan risiko yang ada, mengingat fluktuasi yang cukup signifikan, namun secara keseluruhan, tren positif dalam jangka panjang, terutama dalam return satu tahun dan YTD, menunjukkan prospek yang baik untuk perusahaan ini.

    Secara keseluruhan, meskipun saham ARKO menunjukkan fluktuasi dalam jangka pendek, kinerja jangka panjangnya, khususnya dalam return satu tahun dan YTD, tetap menunjukkan tren positif. Investor mungkin melihat potensi pertumbuhan lebih lanjut jika pasar kembali stabil dan ARKO terus mempertahankan tren positifnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79