Logo
>

Analis Wanti-wanti: Naiknya IHSG Belum Tentu Penguatan Tren

Sentimen eksternal masih jadi faktor risiko utama IHSG

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Analis Wanti-wanti: Naiknya IHSG Belum Tentu Penguatan Tren
Ilustrasi kondisi IHSG hari ini. Foto: Antara

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sejak penutupan perdagangan Senin, 3 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 249,06 poin atau naik 3,97 persen ke level 6.519,66 pada perdagangan Senin, 3 Maret 2025. 

    Pada Selasa, 4 Maret 2025, IHSG juga dibuka semringah dengan kenaikan 1,68 poin atau 0,03 persen ke level 6.521,34.

    Kemarin sore, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 6.500 sebelum terkoreksi hingga level terendah 6.300 pada perdagangan. Adapun Total volume transaksi mencapai 206,13 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp14,60 triliun dari 1,30 juta transaksi.

    Walau begitu, Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan, masih terlalu dini untuk menyebut kenaikan tersebut sebagai pembalikan tren penguatan IHSG. 

    "Kenaikan ini akan lebih meyakinkan jika IHSG mampu bertahan di atas resistance 6.500 serta diiringi oleh peningkatan partisipasi investor asing dan perbaikan fundamental makroekonomi," kata Hendra dalam risetnya yang diterima Kabarbursa.com, Selasa, 4 Maret 2025.

    Hendra menjelaskan, sentimen eksternal masih menjadi faktor risiko utama, seperti suku bunga tinggi di AS, perlambatan ekonomi China, dan volatilitas harga komoditas. 

    Dengan kondisi global yang masih penuh ketidakpastian serta tekanan terhadap harga komoditas, dia melihat bahwa investor perlu tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. 

    Net buy asing tercatat hanya sebesar Rp173 miliar sepanjang perdagangan kemarin terbilang rendah, meskipun IHSG mengalami lonjakan tajam. 

    "Kondisi ini mengindikasikan bahwa pergerakan tersebut lebih cenderung sebagai technical rebound dari pada pembalikan tren yang kuat," ujar dia. 

    Adapun beberapa saham yang masih mengalami akumulasi asing adalah BBCA sebesar Rp129 miliar, ASII Rp86 miliar, BBRI Rp56 miliar, dan JPFA Rp48 miliar. Sebaliknya, kata dia, saham yang paling banyak dilepas asing antara lain BBNI dengan net sell Rp128 miliar, BRIS Rp76 miliar, TLKM Rp70 miliar, dan INKP Rp61 miliar. 

    "Secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya dengan target resistance di 6.626 dan support di 6.446," pungkasnya. 

    IHSG Dibuka Menguat

    Melanjutkan rebound kemarin sore, hari ini IHSG dibuka dengan kenaikan 1,68 poin atau 0,03 persen ke level 6.521,34. Investor mulai mencermati apakah penguatan ini dapat berlanjut atau justru akan terkoreksi dalam beberapa hari ke depan.

    Sepanjang sesi awal perdagangan, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.528,97 sebelum terkoreksi hingga level terendah 6.515,05. Total volume transaksi mencapai 2,37 miliar lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp321,64 miliar dari 17.110 transaksi

    Menurut Muhammad Wafi, Technical Analyzer dari RHB Sekuritas Indonesia, pergerakan IHSG saat ini masih dalam fase konsolidasi dan berpotensi menguji level yang lebih tinggi. 

    "IHSG mengalami rebound signifikan hari ini, dengan dukungan volume yang cukup kuat. Jika mampu menembus garis Moving Average 5 (MA5), indeks berpotensi melanjutkan kenaikan menuju MA20 dan bahkan menguji resistance bearish channel. Namun, jika gagal breakout, ada potensi koreksi lebih dalam," ujarnya, dalam riset hariannya, Selasa, 4 Maret 2025. 

    Level yang perlu diperhatikan saat ini berada di rentang 6.450 hingga 6.650, dengan target berikutnya di kisaran 6.590 hingga 6.660 jika momentum penguatan dapat dipertahankan. Sebaliknya, jika tekanan jual meningkat, indeks bisa kembali melemah hingga ke level 6.380.

    Sementara itu, saham-saham tertentu turut menjadi pendorong pergerakan indeks di awal perdagangan. Saham Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) melonjak 16,80 persen ke level Rp730 per saham, diikuti oleh saham Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) yang naik 15,56 persen ke level Rp1.745 per saham. 

    Geoprima Solusi Tbk (GPSO) juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 10,90 persen ke level Rp468 per saham. Saham Mandala Multifinance Tbk (MFIN) yang bergerak di sektor keuangan turut mengalami kenaikan kuat, menguat 9,20 persen ke level Rp3.680 per saham, sementara saham Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL) yang bergerak di sektor industri dasar dan kimia, khususnya distribusi air minum, naik 8,33 persen ke level Rp39 per saham.

    Namun, tidak semua saham mengalami tren positif. Saham Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) justru memimpin daftar top losers dengan penurunan 12,93 persen ke level Rp404 per saham, disusul oleh saham Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) dan Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) yang masing-masing turun 9,68 persen dan 9,21 persen. 

    Saham Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) yang beroperasi di sektor teknologi turut mengalami penurunan 8,11 persen ke level Rp34 per saham. Terakhir, saham Imago Mulia Persada Tbk (LFLO) yang bergerak di sektor properti dan real estat terkoreksi 8,00 persen ke level Rp115 per saham.

    Di sisi lain, investor turut mencermati perkembangan global yang bisa memberikan dampak terhadap pergerakan IHSG. Analis dari CGS International Sekuritas Indonesia menyoroti kebijakan tarif impor sebesar 25 persen yang akan diberlakukan terhadap Meksiko dan Kanada, yang dikhawatirkan dapat mendorong lonjakan inflasi di AS.

     "Tarif impor ini menimbulkan kekhawatiran terhadap lonjakan inflasi di AS, yang bisa memberikan tekanan tambahan pada pasar saham global," ujar analis tersebut.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.