Logo
>

Andre Sukendra Tambah Kepemilikan Saham Mayora Indah (MYOR)

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Andre Sukendra Tambah Kepemilikan Saham Mayora Indah (MYOR)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Andre Sukendra Atmadja, Direktur Utama PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), telah meningkatkan kepemilikan sahamnya pada 26 dan 29 Agustus 2024.

    Yuni Gunawan, Corporate Secretary MYOR, mengungkapkan bahwa Andre Sukendra Atmadja membeli 232.500 lembar saham MYOR dengan harga Rp2.630-Rp2.650 per lembar. Seperti dalam keterangan resmi dikutip di Jakarta, Senin 2 September 2024.

    Untuk diketahui, Andre Sukendra Atmadja sebelumnya juga telah membeli 450.000 lembar saham MYOR pada harga Rp2.680-Rp2.690 per lembar.

    “Tujuan dari transaksi ini adalah investasi dengan status kepemilikan langsung,” jelasnya.

    Dengan transaksi ini, kepemilikan saham Andre Sukendra Atmadja di MYOR meningkat menjadi 4,11 juta lembar saham, setara dengan 0,02 persen, dibandingkan sebelumnya yang berjumlah 3,88 juta lembar saham.

    Catatan Laba Tahun Berjalan

    PT Mayora Indah Tbk dengan kode saham MYOR, terus mencatatkan kinerja yang sangat positif. Hal ini dibuktikan dengan catatan laba tahun berjalan sepanjang semester I 2024 yang naik menjadi sebesar Rp1,75 triliun atau sekitar 41,21 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,24 triliun.

    Mengutip laporan keuangannya, MYOR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp16,2 triliun hingga Juni 2024, mengalami peningkatan sebesar 9,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp14,8 triliun. Kenaikan pendapatan ini diiringi dengan peningkatan beban pokok pendapatan yang mencapai Rp12,03 triliun pada paruh pertama tahun ini, dibandingkan dengan Rp10,8 triliun pada 2023. Sebagai hasilnya, laba kotor MYOR menjadi Rp4,19 triliun, naik 6,34 persen dari sebelumnya Rp3,94 triliun.

    Dari sisi beban usaha, beban penjualan MYOR mengalami penurunan pada Juni 2024 menjadi Rp1,76 triliun dari Rp1,82 triliun pada 2023. Sementara itu, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp417,8 miliar dari sebelumnya Rp380,8 miliar. Total beban usaha turun menjadi Rp2,18 triliun dari sebelumnya Rp2,20 triliun.

    Alhasil, laba usaha MYOR sepanjang semester I 2024 naik sebesar 15,6 persen menjadi Rp2,00 triliun, dibandingkan periode yang sama 2023 yang sebesar Rp1,73 triliun. Setelah dikurangi penghasilan lain-lain, laba sebelum pajak MYOR per Juni 2024 menjadi sebesar Rp2,2 triliun, meningkat dari sebelumnya Rp1,5 triliun.

    Setelah memperhitungkan beban pajak, laba tahun berjalan MYOR sepanjang semester I 2024 mencapai Rp1,75 triliun, naik signifikan sebesar 41,12 persen dibandingkan periode yang sama 2023 yang sebesar Rp1,24 triliun.

    Adapun total aset MYOR hingga semester I 2024 tercatat sebesar Rp27,4 triliun, meningkat 15,12 persen dibandingkan dengan aset pada 2023 yang sebesar Rp23,8 triliun.

    Dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan, MYOR menunjukkan kinerja keuangan yang solid sepanjang semester I tahun 2024, memberikan prospek yang cerah untuk sisa tahun ini.

    Kinerja Positif Semester I

    PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), MYOR berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp1,11 triliun pada kuartal I 2024. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang hanya mencapai Rp 727,2 miliar.

    Peningkatan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan MYOR sebesar 3,6 persen, menjadi Rp8,76 triliun dari sebelumnya Rp8,45 triliun pada kuartal I 2023. Laba bruto MYOR juga mengalami peningkatan sebesar 5,1 persen, menjadi Rp2,43 triliun.

    Jumlah aset MYOR turut meningkat sebesar 8,8 persen pada kuartal I 2024, mencapai Rp25,9 triliun, dibandingkan Rp23,8 triliun pada periode yang sama di 2023. Liabilitas MYOR pada tiga bulan pertama 2024 tercatat sebesar Rp9,50 triliun, sementara ekuitas perusahaan mencapai Rp16,41 triliun.

    Edi Chandren, Investment Analyst Lead di Stockbit, mencatat bahwa setelah earnings call kuartal I 2024 pada 3 Mei 2024, kinerja MYOR secara keseluruhan menunjukkan perbaikan. Ia juga memprediksi pemulihan kinerja ekspor MYOR, meskipun sebelumnya mengalami pelemahan yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan total pendapatan MYOR pada kuartal I 2024.

    Manajemen MYOR menjelaskan bahwa pelemahan ekspor disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penyesuaian stok di Thailand dan Filipina, pergantian nama distributor di Thailand, serta pelemahan ekonomi di beberapa negara ASEAN.

    Meski demikian, pasar domestik tetap kuat, dengan pendapatan tumbuh di atas 10 persen YoY selama empat bulan pertama 2024, dan 9 persen YoY pada kuartal I 2024. Manajemen MYOR optimis dengan prospek pertumbuhan pendapatan sebesar high-single digit pada FY24.

    Edi juga menjelaskan bahwa efisiensi pengeluaran iklan dan promosi belum berdampak negatif terhadap market share perusahaan. Menurut manajemen MYOR, meski pengeluaran iklan dan promosi secara nominal masih besar, porsinya terhadap pendapatan mulai menurun seiring dengan skala perusahaan yang semakin besar.

    Dengan pertumbuhan laba dan pendapatan yang signifikan, serta prospek pasar ekspor dan domestik yang positif, kinerja MYOR di kuartal I 2024 menunjukkan tanda-tanda pemulihan dan optimisme yang kuat untuk sisa tahun ini.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.