KABARBURSA.COM - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengumumkan rencana untuk merasionalisasi sejumlah aset yang dinilai kurang produktif atau tidak memberikan hasil yang optimal. Langkah ini diambil untuk meningkatkan pendapatan perusahaan serta meringankan beban finansial.
Direktur Operasi WSBP, Anak Agung Gede Sumadi, menyampaikan bahwa aset yang akan dijual pada tahun mendatang meliputi peralatan produksi dan tanah. Perkiraan nilai jual untuk peralatan produksi sekitar Rp5 miliar, sementara aset tanah diperkirakan bernilai sekitar Rp50 miliar.
"Pada tahun 2025, salah satu langkah korporasi kami adalah melakukan rasionalisasi terhadap aset yang tidak produktif dan tidak memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan. Tentu saja, kami akan menjalankan proses ini sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku," ujar Agung dalam sesi paparan publik secara virtual pada Kamis, 19 Desember 2024.
Agung juga menjelaskan bahwa aset yang akan dilepas saat ini sudah berada dalam tahap administrasi yang diperlukan untuk proses lelang. Dana hasil lelang aset-aset tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan dan mendukung pembiayaan operasional perseroan.
Aset-aset tersebut tersebar di beberapa lokasi, termasuk di Sumatera Utara dan Jawa. Proses administrasi untuk memenuhi syarat lelang kini sedang dalam tahap penyelesaian.
Naikkan Target Kontrak pada 2025
WSBP) memiliki komitmen kuat untuk menjalankan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dalam menghadapi tahun 2025. Dalam rencana outlook kinerja tahun 2024 dan 2025, yang dirilis Kamis, 19 Desember 2024, WSBP menetapkan target pencapaian yang ambisius, yaitu nilai kontrak baru yang diperkirakan tumbuh sebesar 15-20 persen.
“Dengan pendapatan usaha 2024 mencapai sekitar Rp2,4 triliun, dan laba kotor yang diperkirakan mencapai Rp300 miliar pada 2025,” kata FX Purbayu Ratsunu Direktur Utama WSBP.
Untuk mencapai target tersebut, kata Purbayu, WSBP mengusung beberapa program kerja strategis yang dirancang untuk mendorong efisiensi operasional dan memperkuat daya saing.
“Salah satunya adalah optimalisasi dan recycling aset non-produktif yang dapat memberikan kontribusi pada peningkatan likuiditas perusahaan,” imbuhnya.
Selain itu, perusahaan juga akan menyelesaikan implementasi seluruh skema restrukturisasi perusahaan, serta selektif dalam memilih proyek untuk menjaga kestabilan keuangan.
WSBP juga berkomitmen untuk memperluas pangsa pasar sebanyak 10-15 persen dengan terus berinovasi dan menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Selain itu, penguatan sistem Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko akan menjadi landasan utama dalam pemulihan dan peningkatan kinerja perusahaan. Ini termasuk upaya untuk memperbaiki kualitas rating kredit yang diterbitkan oleh PEFINDO melalui transformasi bisnis yang ditunjukkan oleh perbaikan manajemen operasional dan arus kas.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, Purbayu menjelaskan, WSBP turut mendukung program pembangunan pemerintah, termasuk dalam sektor infrastruktur dan hunian. Kontribusi perusahaan untuk program pemerintah meliputi pengadaan produk-produk beton precast untuk perumahan dan proyek-proyek infrastruktur seperti bendungan, irigasi, dan pengaman pantai.
Beberapa proyek signifikan yang tengah dijalankan oleh WSBP antara lain pembangunan rumah RISHA di Kupang, NTT, perumahan SAVASA di Cikarang, dan pengamanan pantai Muara Baru. Selain itu, perusahaan juga berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur desa dan kelurahan serta penyediaan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Untuk memastikan kelangsungan dan keberlanjutan operasional perusahaan, WSBP telah mengimplementasikan sistem tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta manajemen risiko yang terintegrasi di setiap lini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendapatkan sertifikasi ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan, yang menegaskan komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis yang transparan dan bebas dari korupsi.
Selain itu, perusahaan juga melaksanakan program pelatihan dan workshop bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk meningkatkan pemahaman terkait implementasi Governance, Risk, and Compliance (GRC) di seluruh lini.
WSBP juga terus memperkuat audit internal dengan penerapan prinsip “three lines of defense” serta memperluas kanal komunikasi dan transparansi melalui digitalisasi.
WSBP juga berperan aktif dalam pelestarian lingkungan dengan mengembangkan produk-produk ramah lingkungan. Di antaranya adalah produk beton ramah lingkungan seperti SprigWP, Instant Home, dan Mortar Foam yang diproduksi dengan mengurangi limbah dan operasional alat berat, serta menggunakan bahan baku yang lebih ramah lingkungan seperti fly ash dan synthetic micro-fiber.
Selain itu, perusahaan juga melaksanakan program reforestasi dan mendukung fasilitas perbaikan infrastruktur Bank Sampah lokal, yang berkontribusi pada pengelolaan sampah dan pengurangan jejak karbon. Program-program ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk menjaga keberlanjutan alam dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. (*)