Logo
>

Aset Saham AGRO Tumbuh di Triwulan II 2024, ini Penyebabnya

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Aset Saham AGRO Tumbuh di Triwulan II 2024, ini Penyebabnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Total aset PT Bank Raya Indonesia Tbk  mengalami pertumbuhan hingga triwulan kedua 2024. Tak hanya itu, laba bank dengan kode perdagangan AGRO ini juga melonjak.

    Direktur Keuangan, Rustarti Suri Pertiwi mengatakan total aset Bank Raya dari sisi balance sukses tumbuh sebesar sembilan persen secara year on year (YoY).

    "Total aset berhasil tumbuh sebesar sembilan persen yoy, menjadi Rp13 triliun pada akhir juni 2024," ujar dia saat berbicara dalam Public Expose Live 2024, yang diselenggarakan pada Selasa, 27 Agustus 2024.

    Menurut Rustarti, pertumbuhan total aset tersebut  didorong oleh pertumbuhan total kredit yang tumbuh sebesar 12 persen secara yoy menjadi Rp6,8 triliun.

    Dia mengatakan pertumbuhan total kredit seiring dengan perbaikan dalam rebalancing portofolio kredit Bank Raya terkait dengan transformasi yang dilakukan sejak tahun 2021.

    "Pertumbuhan kredit ini dikontribusikan oleh kredit digital yang mampu tumbuh sebesar 81 persen yoy. Jadi total kredit tumbuh 12 persen, sementara kredit digital kami tumbuh 81 persen menjadi Rp1,46 triliun," ungkapnya.

    Dengan kredit digital tumbuh 81 persen dibandingkan total kredit yang tumbuh 12 persen, kata Rustarti, pihaknya melihat bahwa komposisi kredit digital terus meningkat yang sebelumnya hanya 13 persen, saat ini sudah dikisaran 22 persen dari total kredit.

    Selain itu, Rustarti juga menyampaikan jika laba bersih Bank Raya mengalami pertumbuhan triple digit yakni 116 persen secara yoy.

    "Dari Rp9 miliar pada tahun lalu menjadi Rp20 miliar pada juni 2024," ucapnya.

    Dia menuturkan hal ini sukses meningkatkan rasio profitabilita Bank Raya yaitu return on aset meningkat dari 0,14 menjadi 0,6 dan return dari 0,14 menjadi 0,32

    "Dan juga return on equity kami saat ini 1,25 persen dari sebelumnya di 0,6 persen," pungkasnya.

    Transaksi Perbankan Digital Juli 2024 Tumbuh

    Diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa transaksi perbankan digital pada Juli 2024 mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 30,50 persen year on year (yoy), mencapai 1.845,27 juta transaksi.

    Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur BI bulan Agustus 2024, menyampaikan bahwa transaksi uang elektronik (UE) juga mengalami peningkatan sebesar 22,61 persen (yoy) dengan total 1.272,35 juta transaksi.

    Menurut Perry, kinerja ekonomi dan keuangan digital sepanjang Juli 2024 tetap solid berkat sistem pembayaran yang andal, aman, serta berjalan lancar. Seperti dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu 21 Agustus 2024.

    Dalam hal nilai, transaksi BI-RTGS mencatat kenaikan 15,36 persen (yoy), mencapai Rp15.450 triliun. Pada sektor ritel, volume transaksi BI-FAST melesat 65,08 persen (yoy) menjadi 301,41 juta transaksi.

    Transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/debet justru mengalami penurunan 9,57 persen (yoy) menjadi 584,95 juta transaksi. Sebaliknya, transaksi kartu kredit tumbuh 15,35 persen (yoy) dengan total 39,83 juta transaksi.

    Selain itu, penggunaan QRIS terus meningkat pesat, tumbuh 207,55 persen (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 51,43 juta dan jumlah merchant yang terdaftar sebanyak 33,21 juta.

    Dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah uang kartal yang diedarkan (UYD) tumbuh 9,45 persen (yoy) menjadi Rp1.041,02 triliun.

    Lebih lanjut, Perry menegaskan bahwa stabilitas infrastruktur sistem pembayaran tetap terjaga, didukung oleh interkoneksi struktur industri yang semakin meluas.

    Dari aspek infrastruktur, Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) terus berjalan dengan baik, aman, dan andal, didukung oleh likuiditas serta operasional yang memadai.

    Dari sisi struktur industri, interkoneksi sistem pembayaran dan pengembangan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) terus menunjukkan peningkatan. Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP), yang memfasilitasi interkoneksi antar-sistem pembayaran, tumbuh positif didorong oleh perluasan kerja sama di antara para pelaku industri.

    BI juga terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan jumlah yang memadai dan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk di daerah 3T (terdepan, terluar, dan terpencil).

    Potensi QRIS dalam Transaksi UMKM

    Indonesia kini sedang mengalami perubahan besar dalam dunia digital, terutama dengan lonjakan yang signifikan dalam transaksi digital yang menjanjikan.

    Dipimpin oleh kemajuan e-commerce dan didukung oleh sistem pembayaran digital yang kuat, negara ini menyaksikan inklusi keuangan yang semakin luas.

    Hilmi Adrianto, Ketua Umum idEA, mengamati bahwa kemajuan sistem pembayaran digital di Indonesia, khususnya dalam transaksi e-commerce, telah mengalami perkembangan yang signifikan.

    Menurutnya, berbagai layanan pembayaran digital yang tersedia di platform-platform belanja telah berkontribusi positif terhadap inklusi keuangan di masyarakat.

    Namun demikian, Hilmi juga mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi QRIS masih menghadapi beberapa kendala, terutama terkait dengan tingkat literasi keuangan yang belum merata di Indonesia.

    Hampir 40 persen penduduk masih menghadapi tantangan dalam memahami dan memanfaatkan secara optimal sistem pembayaran digital ini.

    “Dalam hal ini, tantangan-tantangan seperti budaya, pendidikan, dan literasi keuangan serta digital, bersama dengan ketimpangan ekonomi dan infrastruktur, perlu diselesaikan secara bersama-sama oleh pemerintah dan sektor swasta,” ujar Hilmi dalam keterangan resmi, Selasa, 23 Juli 2024.

    Dia menyoroti manfaat positif bagi pengguna dalam menggunakan transaksi digital, seperti kemudahan dalam memilih metode pembayaran, kecepatan, keamanan yang tinggi, dan perlindungan konsumen yang lebih baik.

    “Bagi mereka yang sudah familiar atau melek teknologi, digitalisasi transaksi dapat menjadi pendorong percepatan ekonomi yang signifikan,” tambah Hilmi.

    Hilmi juga menekankan pentingnya literasi digital, termasuk kesadaran akan perlindungan informasi pribadi, sebagai kunci untuk mencegah potensi penyalahgunaan transaksi digital seperti phising dan penipuan lainnya.

    “Bagi mereka yang sudah melek atau memiliki literasi digital yang baik, penerapan digitalisasi pada transaksi akan mempermudah percepatan perputaran dan pertumbuhan ekonomi,” tutur Hilmi. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.