KABARBURSA.COM - Investor asing semakin melirik saham-saham lokal, bahkan di antaranya senang melakukan transaksi jumbo yang harganya cukup fantastis. Pada perdagangan saham kemarin, 2 September 2024, investor asing kembali terpantau melakukan transaksi sebesar Rp1,19 triliun di seluruh pasar dan sebesar Rp1,23 triliun di pasar reguler.
Tidak hanya itu, mereka juga tercatat melakukan penjualan bersih yang mini sebesar Rp32,86 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Sementara, nilai transaksi keseluruhan pada IHSG penutupan sore kemarin tercatat mencapai Rp12,05 triliun dengan volume perdagangan mencapai 17,65 miliar saham. Diketahui, ada 351 saham mnguat, 243 saham melemah, dan 200 saham stagnan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri ditutup menguat meski gagal bertahan di level psikologis 7.700. IHSG ditutup menguat 0,31 persen ke posisi 7.694,53.
Berikut ini rekomendasi saham yang kompak diborong asing, mengutip RTI Business:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp439,7 miliar
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Rp247,4 miliar
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) - Rp139,4 miliar
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) - Rp100,5 miliar
- PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) - Rp69,8 miliar
- PT United Tractors Tbk. (UNTR) - Rp41,1 miliar
- PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) - Rp37,7 miliar
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) - Rp35,0 miliar
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) - Rp31,6 miliar
- PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp30,4 miliar
Saham-saham ini menunjukkan minat yang tinggi dari investor asing, yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh prospek bisnis dan fundamental perusahaan-perusahaan tersebut.
Rekomendasi ASII
Pada Juli 2024, penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan penurunan kecil sebesar 0,32 persen mom menjadi 43.767 unit, meskipun perusahaan tersebut masih memimpin pasar dengan pangsa pasar sebesar 59 persen, turun dari 60 persen pada tahun lalu. Penjualan Toyota dan Lexus yang dikelola oleh Astra mengalami kenaikan 6 persen menjadi 27.310 unit, sementara merek-merek lain seperti Daihatsu, Isuzu, dan UD Trucks mengalami penurunan.
Secara keseluruhan, penjualan mobil secara grosir pada Juli 2024 meningkat 1,7 persen mom tetapi turun 7,9 persen yoy, dengan total penjualan selama Januari-Juli 2024 turun 17,5 persen yoy menjadi 482.172 unit.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia tetap mempertahankan rekomendasi "overweight" untuk sektor otomotif dan "buy" untuk saham ASII.
Mereka memperkirakan penjualan mobil pada semester II-2024 akan mengalami peningkatan yang signifikan, didorong oleh event GIIAS dan faktor musiman. Target harga saham ASII ditetapkan sebesar Rp 6.050, dengan penilaian menggunakan metode SOTP untuk sektor otomotif, HEMCE, agribisnis, dan jasa keuangan, serta metode GGM untuk jasa keuangan.
Risiko utama yang diidentifikasi adalah kemungkinan penjualan mobil dan sepeda motor yang lebih rendah dari proyeksi.
Rekomendasi BBNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melaporkan laba bersih yang meningkat sebesar 3,8 persen year on year (yoy) pada semester I-2024, mencapai Rp10,69 triliun. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang solid, efisiensi biaya, dan kualitas aset yang tetap terjaga.
Selama periode tersebut, BBNI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 11,7 persen yoy, mencapai Rp726,98 triliun, dibandingkan dengan Rp650,77 triliun pada tahun lalu. Angka ini sejalan dengan proyeksi perusahaan yang menargetkan pertumbuhan kredit double digit sebesar 9-11 persen untuk tahun ini. Segmen korporasi dengan risiko rendah mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 18,7 persen yoy, sementara kredit pemilikan rumah (KPR) dan personal loan juga menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 12,6 persen yoy dan 17,0 persen yoy.
Menurut Head Of Research at PT Panin Sekuritas, Niko Laurens, laba bersih BBNI berada di atas ekspektasi analis. Perbaikan kinerja secara kuartalan didorong oleh momentum pertumbuhan kredit yang positif serta stabilitas Net Interest Margin (NIM) dan biaya kredit (credit cost).
Dia menyarankan untuk tetap merekomendasikan "buy" untuk saham BBNI dengan target harga Rp6.200, yang setara dengan PB (Price to Book) 1,1x di tahun 2025. Prospek sektor perbankan, khususnya untuk BBNI, dinilai positif karena ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan sebesar 25-50 bps di kuartal IV-2024.
Likuiditas BBNI juga menunjukkan perbaikan, didukung oleh kehadiran superapp terbaru mereka, Wondr by BNI, yang telah meningkatkan kontribusi tabungan ritel dari aplikasi mobile menjadi 68 persen. Kinerja positif ini menunjukkan bahwa BBNI berada pada jalur yang baik untuk mencapai target pertumbuhannya.
Kinerja PTBA
Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menunjukkan performa yang positif pada perdagangan Senin, 2 September 2024, dengan harga sahamnya menguat sebesar 3,30 persen menjadi Rp2.820. Selama sesi perdagangan tersebut, tercatat 30,67 juta saham ditransaksikan dengan frekuensi 8.148 kali dan nilai transaksi mencapai Rp85,84 miliar.
Kenaikan ini terjadi setelah saham PTBA mengalami penurunan pada 30 Agustus dan stagnasi pada 28-29 Agustus. Meskipun demikian, saham Bukit Asam masih mencatatkan kenaikan yang signifikan sebesar 13,25 persen dalam periode tiga bulan terakhir.
Dalam laporan riset terbaru, Stockbit Sekuritas menilai bahwa pasar saat ini terlalu pesimis mengenai prospek sektor batu bara. Dengan asumsi harga batu bara berada di kisaran US$ 118–126 per ton untuk tahun 2024-2025, sementara harga saat ini berada di USD132 per ton, analisis ini menilai prospek sektor batu bara masih positif.
Setiadi Wicaksono, Senior Vice President Project Management Office PTBA, menyatakan bahwa permintaan batu bara diperkirakan akan tetap ada setidaknya untuk lima tahun ke depan. Dia mengungkapkan bahwa negara-negara berkembang di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh, tetap menjadi pasar yang menarik untuk ekspor batu bara karena permintaan di wilayah-wilayah tersebut masih cukup besar.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.