Logo
>

Astra Akuisisi Mayoritas Saham MMLP, Harga ASII Turun

Astra makin agresif ekspansi ke sektor logistik dengan mengakuisisi mayoritas saham MMLP lewat Saka Industrial Arjaya, meski saham ASII sempat terkoreksi tipis di pasar.

Ditulis oleh Yunila Wati
Astra Akuisisi Mayoritas Saham MMLP, Harga ASII Turun
Menara Astra International. (Foto: Wikimedia Commons/MrRamChandra)

KABARBURSA.COM - PT Astra International Tbk kembali menunjukkan keseriusannya dalam memperluas cakupan bisnis di luar sektor otomotif. 

Melalui anak usahanya, PT Saka Industrial Arjaya (SIA), Astra resmi menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan sejumlah pemegang saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP), salah satu pemain besar di sektor properti logistik.

Penandatanganan dilakukan pada 21 Juli 2025. Dalam perjanjian tersebut, SIA berkomitmen mengambil alih sekitar 83,67 persen saham MMLP, termasuk kepemilikan mayoritas dari PT Suwarna Arta Mandiri dan Bridge Leed Limited. 

Jika semua syarat yang tertuang dalam perjanjian itu terpenuhi, SIA akan menjadi pengendali baru MMLP.

Langkah ini secara otomatis akan membawa SIA ke kewajiban melakukan penawaran tender kepada pemegang saham publik, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2018 tentang pengambilalihan perusahaan terbuka. 

Namun perlu dicatat, aksi ini tidak dikategorikan sebagai transaksi material, afiliasi, ataupun berpotensi konflik kepentingan. Astra menegaskan seluruh proses berlangsung dalam kerangka tata kelola yang baik.

Dari sisi keuangan, akuisisi ini dinilai tidak akan menimbulkan beban signifikan bagi Astra. Perusahaan memastikan kekuatan fundamentalnya cukup untuk mengintegrasikan MMLP ke dalam ekosistem bisnis tanpa mengganggu kinerja keuangan secara menyeluruh. 

Tujuan utama dari transaksi ini adalah penguatan portofolio investasi SIA dan memperluas jejak Astra di industri logistik yang kini kian menjanjikan di tengah tumbuhnya sektor e-commerce dan kebutuhan infrastruktur gudang modern.

Masuknya MMLP ke dalam jaringan Astra bisa menjadi langkah penting dalam memantapkan posisi grup di ekosistem logistik terintegrasi. Selain itu, ini menjadi sinyal bahwa Astra tak hanya siap bertransformasi, tetapi juga berani melangkah progresif melihat potensi di luar bisnis inti.

Harga Saham ASII Melemah Signifikan

Namun, pasar tampaknya masih bersikap hati-hati menyambut kabar ini. Harga saham ASII pada perdagangan terakhir ditutup melemah 1,47 persen ke level Rp4.690, turun 70 poin dibanding hari sebelumnya. 

Padahal saham sempat dibuka stagnan di Rp4.760 dan menyentuh level tertinggi harian di angka yang sama, sebelum akhirnya turun ke titik terendah Rp4.680.

Rata-rata harga harian berada di sekitar Rp4.705, mencerminkan pola konsolidasi. Dengan volume transaksi mencapai lebih dari 182 ribu lot dan nilai perdagangan Rp85,7 miliar, minat investor terhadap saham ini tetap terjaga. 

Namun, respons pasar cenderung menunggu kejelasan arah strategis dari langkah korporasi ini.

Secara teknikal, ruang gerak saham ASII masih cukup terbuka. Rentang batas perdagangan harian menunjukkan potensi pergerakan signifikan, tergantung pada dinamika sentimen berikutnya. Meski saat ini harga tertekan, fundamental Astra tetap kuat. 

Dengan portofolio bisnis yang luas dan langkah ekspansi yang terukur, tekanan jangka pendek bisa saja menjadi peluang bagi investor jangka panjang untuk kembali mengakumulasi saham ini.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79