KABARBURSA.COM – Harga emas dunia turun untuk hari kedua berturut-turut pada Kamis, 25 Juli 2025, dipicu oleh sentimen pasar yang mulai optimistis terhadap perbaikan hubungan dagang global. Ketika kebutuhan akan aset lindung nilai (safe haven) mereda, logam mulia ini kehilangan daya tariknya.
Dilansir dari Reuters di Jakarta, Jumat, 25 Juli 2025, harga emas spot tercatat melemah 0,5 persen menjadi USD3.370,69 per ons pada pukul 13.45 waktu New York atau 17.45 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka emas Amerika Serikat ditutup turun 0,7 persen di level USD3.373,5 per ons.
Analis State Street Investment Management, Aakash Doshi, menilai pasar tengah melihat angin segar dari kemungkinan tercapainya sejumlah kesepakatan dagang. Setelah Amerika Serikat menjalin perjanjian bilateral dengan Jepang, kini giliran Uni Eropa yang mulai membuka peluang kesepakatan serupa.
Salah satu skenario yang dibahas adalah pengenaan tarif dasar 15 persen atas produk UE dengan kemungkinan pengecualian tertentu.
“Pasar ekuitas yang solid dan volatilitas yang rendah juga membatasi potensi kenaikan harga emas,” kata Doshi.
Di sisi lain, langkah mengejutkan Presiden AS Donald Trump yang berkunjung ke bank sentral Federal Reserve pada hari yang sama turut menambah ketidakpastian arah kebijakan moneter.
Kunjungan ini terjadi di tengah kritik Trump terhadap Ketua The Fed Jerome Powell karena dianggap kurang agresif dalam memangkas suku bunga.
Namun, Doshi menilai bahwa segala bentuk intervensi terhadap independensi The Fed justru berpotensi mengangkat harga emas dalam jangka menengah hingga panjang.
Pasar saat ini memperkirakan The Fed tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan 29–30 Juli mendatang. Namun ekspektasi pemangkasan suku bunga tetap hidup, terutama untuk periode September.
Sebagai aset lindung nilai, emas cenderung diuntungkan saat gejolak ekonomi meningkat atau ketika suku bunga rendah. Lingkungan suku bunga yang longgar meningkatkan daya tarik emas karena menurunkan opportunity cost bagi investor.
Dari sisi data ekonomi, klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat dilaporkan turun secara tak terduga pekan lalu. Ini mengisyaratkan kondisi pasar tenaga kerja yang relatif stabil, meskipun perekrutan tenaga kerja tetap lesu dan menyulitkan pencari kerja.
Sementara itu, harga logam mulia lainnya juga mengalami penurunan. Perak spot melemah 0,7 persen menjadi USD39,02 per ons, paladium anjlok 3,5 persen ke posisi USD1.234, dan platinum terkoreksi 0,5 persen menjadi USD1.405,15 per ons.(*)