KABARBURSA.COM - Melansir laman resmi, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada 11 Maret, Idulfitri 1 Syawal pada 10 April, dan Puasa Arafah 9 Zulhijah pada 16 Juni, serta Idul Adha 10 Zulhijah 1445 H pada 17 Juni 2024.
Kepastian informasi waktu-waktu penting umat Islam ini disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada 20 Januari 2024 lalu melalui Konferensi Pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta.
Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 ini ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti pada 12 Januari 2024. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas.
Muhammad Sayuti menjelaskan bahwa keputusan penetapan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki. Dia berharap Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriyah
"Semoga maklumat ini diikuti oleh warga Muhammadiyah," ungkap Sayuti.
Lalu, kapan awal Ramadan 2024 menurut NU dan pemerintah?
Dilansir dari website resmi, Kementerian Agama (Kemeng) akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal Ramadan pada 10 Maret 2024 yang bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H. Pemantauan hilal awal Ramadan 2024 / 1445 H akan dilakukan di 134 titik di seluruh Indonesia.
“Kami memutuskan akan menggelar rukyatulhilal di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia,” terang Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag, Adib pada Rapat Persiapan Penetapan Awal Ramadan di Jakarta, Senin 19 Februari 2024.
Rukyatulhilal awal Ramadan 2024 / 1445 H akan dilaksanakan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam serta instansi lain di daerah setempat.
Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 2024 / 1445 H dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab, serta hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.
Secara hisab, kata Adib, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Minggu, 10 Maret 2024 M atau bertepatan 29 Syakban 1445 H. "Pada hari rukyat, 29 Syakban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0°20’ 1,2” sampai 0°52’ 5,4” dengan sudut elongasi antara 2°14’ 46,8” sampai 2°41’ 50,4”,” paparnya.
Ramadan dan Tips Ekonomi untuk mempersiapkannya
Memasuki bulan Ramadan adalah momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Dalam mempersiapkan anggaran untuk menyambut bulan suci ini, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Makanan dan Minuman: Karena puasa adalah bagian integral dari ibadah Ramadan, penting untuk mempersiapkan anggaran untuk makanan dan minuman selama bulan puasa. Pastikan anggaran mencakup kebutuhan harian untuk sahur dan berbuka, serta persediaan makanan khusus untuk hidangan khas Ramadan seperti kurma, kolak, dan makanan ringan lainnya.
- Zakat dan Sadaqah: Ramadan juga merupakan waktu yang sangat baik untuk beramal dan memberikan kepada yang membutuhkan. Sisihkan sebagian dari anggaran untuk membayar zakat dan memberikan sadaqah kepada mereka yang kurang beruntung. Hal ini tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membersihkan harta kita dari sifat-sifat keduniaan.
- Pakaian dan Perlengkapan Ramadan: Beberapa orang mungkin memilih untuk membeli pakaian baru atau perlengkapan khusus untuk menyambut bulan Ramadan. Pastikan anggaran mencakup pengeluaran untuk hal-hal seperti busana tradisional, mukena, serta buku atau alat bantu untuk meningkatkan ibadah seperti Al-Quran dan tasbih.
- Kegiatan Keagamaan: Selama Ramadan, umat Islam sering menghadiri kegiatan keagamaan seperti tarawih, tadarus Al-Quran, dan ceramah agama. Sisihkan sebagian anggaran untuk transportasi jika perlu, serta untuk sumbangan sukarela selama kegiatan keagamaan tersebut.
- Pemeliharaan Masjid dan Amal Usaha: Masjid adalah pusat kegiatan keagamaan selama bulan Ramadan, jadi pastikan anggaran mencakup sumbangan untuk pemeliharaan masjid dan amal usaha yang dijalankan oleh masjid tersebut, seperti bazar amal atau program sosial untuk masyarakat sekitar.
- Pendanaan Program Ramadan: Beberapa komunitas atau lembaga mungkin mengadakan program-program khusus selama Ramadan, seperti iftar bersama, pengajian, atau bakti sosial. Sisihkan sebagian dari anggaran untuk mendukung program-program ini agar dapat berpartisipasi dan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.
- Pendanaan untuk Liburan Idul Fitri: Selain mempersiapkan anggaran untuk Ramadan itu sendiri, juga bijaksana untuk merencanakan anggaran tambahan untuk liburan Idul Fitri. Ini termasuk biaya perjalanan, hadiah untuk keluarga dan teman, serta pengeluaran tambahan untuk rekreasi dan hiburan selama liburan.
Dengan mempertimbangkan semua aspek ini dan menyusun anggaran dengan cermat, Anda dapat memasuki bulan Ramadan dengan lebih tenang dan fokus pada ibadah serta kegiatan sosial yang lebih bermakna.