Logo
>

Awali Perdagang Rabu, IHSG Kurang Bergairah

Ditulis oleh KabarBursa.com
Awali Perdagang Rabu, IHSG Kurang Bergairah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan pada awal perdagangan hari Rabu, 24 Juli 2024.

    Pada pukul 09.00 WIB, IHSG tercatat melemah 8,48 poin atau 0,12 persen ke level 7.304,19.

    Pergerakan saham menunjukkan sebanyak 108 saham mengalami kenaikan, 68 saham mengalami penurunan, dan 268 saham stagnan.

    Di tengah pergerakan ini, tujuh indeks sektoral mengalami penguatan, sedangkan empat indeks sektoral lainnya berada di zona merah.

    Sektor energi mencatatkan kenaikan terbesar dengan peningkatan sebesar 0,36 persen, diikuti oleh sektor transportasi yang naik 0,30 persen, dan sektor properti yang meningkat 0,29 persen.

    Sebaliknya, sektor teknologi mengalami pelemahan terdalam dengan penurunan sebesar 1,03 persen, disusul oleh sektor keuangan yang turun 0,23 persen dan sektor infrastruktur yang melemah 0,21 persen.

    Total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini mencapai 793,37 juta saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp313,80 miliar. Aktivitas perdagangan menunjukkan antusiasme yang bervariasi di kalangan investor.

    Di antara saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45, terdapat beberapa yang mencatatkan kenaikan signifikan.

    Top gainers LQ45 pagi ini meliputi:

    • PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan kenaikan sebesar 1,52 persen
    • PT Indosat Tbk (ISAT) yang naik sebesar 1,60 persen.
    • PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang meningkat sebesar 1,39 persen.

    Sementara itu, beberapa saham mengalami penurunan dan menjadi top losers LQ45 pagi ini, yaitu:

    • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan penurunan sebesar 1,82 persen.
    • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang turun sebesar 1,51 persen.
    • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan penurunan sebesar 1,13 persen.

    Pergerakan IHSG pada hari ini mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sentimen global dan domestik.

    Para investor diharapkan tetap waspada dan memperhatikan perkembangan pasar untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.

    Situasi pasar yang dinamis dan sering berubah memerlukan analisis yang mendalam serta pemantauan terus-menerus terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja investasi.

    Selain itu, investor juga harus mempertimbangkan diversifikasi portofolio mereka untuk mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan. Mencari nasihat dari ahli keuangan atau menggunakan alat analisis keuangan yang tersedia juga dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih informan dan strategis.

    Rekomendasi Saham

    IHSG melemah sebesar 0,11 persen atau 98,12 poin ke level 7.313,86 pada perdagangan Selasa, 23 Juli kemarin.

    Sepanjang perdagangan, IHSG cenderung bergerak sideways, mencerminkan pola konsolidasi di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah.

    CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya, mengamati bahwa pergerakan IHSG masih terlihat nyaman berada dalam rentang konsolidasi wajar. Menurutnya, meskipun ada fluktuasi nilai tukar rupiah, peluang akumulasi pembelian tetap terbuka lebar, terutama jika terjadi koreksi minor.

    "Kondisi perekonomian yang stabil memberikan peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi pembelian," jelas William.

    Ia memperkirakan IHSG akan tetap bergerak sideways dengan rentang 7.231-7.354.

    Equity Research Analyst, Alrich Paskalis Tambolang, melihat bahwa secara teknikal, keberadaan strong resistance di 7.330-7.350 membatasi penguatan IHSG dalam jangka pendek.

    Alrich juga menyoroti bahwa sentimen eksternal, seperti pengunduran diri Joe Biden sebagai calon presiden Partai Demokrat, berpotensi mempengaruhi pasar.

    "Pasar masih mencerna keputusan ini dan memproyeksikan peluang besar bagi Donald Trump untuk memenangkan pemilu pada November 2024," ujar Alrich.

    Selain itu, isu kebijakan inward looking dan peningkatan intensitas perang dagang antara AS dan China kembali mengemuka, yang dapat berdampak pada nilai perdagangan dunia.

    Dari dalam negeri, Alrich melihat pasar mengantisipasi data Foreign Direct Investment (FDI) kuartal II 2024, yang bisa mempengaruhi pandangan pasar terhadap outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia di sisa tahun 2024.

    "Pasar telah mengantisipasi potensi perlambatan pertumbuhan FDI di tahun pemilu," tambahnya.

    Dengan demikian, Alrich memproyeksikan IHSG pada Rabu akan bergerak pada rentang support 7.250, pivot 7.300, dan resistance 7.350.

    Sementara itu, William merekomendasikan untuk mencermati saham-saham seperti INDF, BBCA, JSMR, TLKM, BBNI, CTRA, dan AALI. Di sisi lain, Alrich merekomendasikan saham EXCL, TOWR, MBMA, EMTK, dan ERAA.

    Pasar saham Indonesia terus dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam maupun luar negeri, yang perlu dicermati oleh para investor untuk mengambil keputusan yang tepat. Dalam kondisi seperti ini, strategi akumulasi pembelian pada saat koreksi minor bisa menjadi langkah yang bijak. (*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi