KABARBURSA.COM - PT Barito Renewables Energy Tbk atau BREN, bersiap untuk membagikan dividen senilai Rp3,78 per lembar saham. Dividen akan dibagikan kepada para pemegang saham yang tercatat pada 13 Desember 2024.
Adapun dividen yang akan dibagikan oleh salah satu emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini adalah untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Dividen interim yang akan dibagikan mencapai total Rp506,16 miliar, setara dengan Rp3,78 per saham.
Keputusan ini datang seiring dengan kinerja perusahaan yang terus menunjukkan stabilitas, meskipun menghadapi tantangan di sektor energi terbarukan.
Hingga September 2024, BREN berhasil mencatat laba bersih sebesar USD86,1 juta atau sekitar Rp1,35 triliun. Capaian ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD84,5 juta.
Namun, di sisi lain, pendapatan perusahaan sedikit menurun menjadi USD441,3 juta dibandingkan dengan USD445,3 juta pada tahun sebelumnya. Penurunan ini diiringi dengan peningkatan beban pokok sebelum pajak, yang naik dari USD128,2 juta menjadi USD132,8 juta.
Meskipun pendapatan menurun, strategi efisiensi dan optimalisasi operasional yang diterapkan oleh BREN berhasil menjaga profitabilitas perusahaan tetap tumbuh. Keputusan untuk membagikan dividen interim mencerminkan komitmen manajemen dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham di tengah dinamika industri.
Adapun jadwal pembagian dividen ini telah ditetapkan secara rinci. Pemegang saham dapat memanfaatkan cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 11 Desember 2024, serta di pasar tunai pada 13 Desember 2024.
Sementara itu, ex dividen untuk pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 12 Desember 2024, dan untuk pasar tunai pada 16 Desember 2024. Dividen interim ini akan dibayarkan kepada para pemegang saham yang tercatat pada recording date, yakni 13 Desember 2024, dengan jadwal pembayaran resmi pada 20 Desember 2024.
Langkah strategis BREN dalam menjaga stabilitas kinerja dan kepercayaan pemegang saham melalui pembagian dividen ini menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor energi terbarukan Indonesia. Dengan komitmen untuk terus tumbuh dan menghadirkan kontribusi nyata, perusahaan ini tetap menjadi sorotan di industri energi terbarukan yang semakin berkembang.
Rekomendasi Saham BREN
Di tengah saham BREN yang Rabu, 4 Desember 2024, ini naik fantastis, yaitu sebesar 6,25 persen atau setara dengan 425 poin dan menempatkan diri di level Rp7.225, beberapa analis memberikan rekomendasinya.
Indonesia Investment Education (IIE) menyampaikan, BREN tengah menjadi perhatian para pelaku pasar dengan pergerakan harga sahamnya yang menarik.
Berdasarkan analisis teknikal terbaru, BREN saat ini berada dalam fase pengujian area resistance di level Rp7.075. Jika level ini berhasil ditembus, terdapat potensi bagi saham ini untuk melanjutkan tren kenaikannya menuju target harga berikutnya di Rp7.850.
Dua target harga (take profit) telah ditetapkan untuk saham BREN. Target pertama berada di Rp7.500, yang mencerminkan titik kunci awal bagi investor yang ingin merealisasikan keuntungan, dan target kedua di Rp7.750, yang menunjukkan potensi lanjutan bagi mereka yang bersedia mengambil risiko lebih besar untuk mengoptimalkan peluang profit.
Namun, seperti halnya investasi lainnya, risiko tetap perlu diperhatikan. Level stop loss (SL) juga telah dirancang untuk membatasi potensi kerugian. Stop loss pertama berada di Rp6.900, sementara stop loss kedua yang lebih konservatif ditetapkan di Rp6.750. Strategi ini memberikan fleksibilitas kepada investor untuk menyesuaikan keputusan mereka berdasarkan profil risiko masing-masing.
Analisis ini didasarkan pada data teknikal dan tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi investasi langsung. Investor disarankan untuk tetap melakukan kajian mendalam dan mempertimbangkan aspek fundamental sebelum mengambil keputusan.
BREN, sebagai salah satu emiten energi terbarukan yang solid, menawarkan peluang menarik di tengah tren pertumbuhan sektor energi hijau yang semakin diminati. Namun, seperti biasa, keputusan akhir tetap berada di tangan investor, dengan mempertimbangkan toleransi risiko dan strategi investasi pribadi.
9M24: Pendapatan BREN Turun Tipis
Perusahaan energi terbarukan ini merilis laporan keuangan konsolidasi untuk sembilan bulan pertama tahun 2024. Dalam laporan yang belum diaudit ini, BREN mencatatkan pendapatan sebesar USD441,3 juta, sedikit menurun dibandingkan USD445,27 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski menghadapi penurunan tipis pendapatan, BREN berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan, mencapai USD86,1 juta dari sebelumnya USD84,47 juta pada sembilan bulan pertama 2023.
Peningkatan laba bersih ini didorong oleh akuisisi strategis pada pembangkit listrik tenaga angin Sidrap 1 serta peningkatan kepemilikan di aset geotermal Salak-Darajat. Langkah-langkah ini menjadi bagian dari upaya BREN dalam memperkuat portofolio energi terbarukan dan menghadirkan nilai tambah bagi pemegang saham.
Direktur Utama Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari respons cepat perusahaan terhadap tantangan operasional serta keberhasilan refinancing yang signifikan menurunkan biaya keuangan.
Refinancing fasilitas Bangkok Bank Public Company Limited telah memangkas suku bunga dari 4,4 persen menjadi 2,5 persen di atas SOFR, memperkuat struktur neraca perusahaan, dan membuka ruang untuk investasi di masa depan.
Segmen geotermal, meskipun sempat terganggu oleh kendala teknis, berhasil mengatasi hambatan tersebut pada September 2024 melalui pendekatan proaktif yang meminimalkan waktu henti. Langkah ini tidak hanya memulihkan kapasitas produksi tetapi juga membuka peluang peningkatan kinerja di masa depan.
Di sisi lain, segmen angin menunjukkan kinerja yang stabil, menghasilkan 180,2 MWh selama periode tersebut dan memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas hasil keseluruhan perusahaan.
Keberhasilan lainnya termasuk peningkatan kapasitas geotermal melalui retrofit dan penambahan unit baru. Dalam beberapa tahun mendatang, kapasitas geotermal diproyeksikan meningkat sebesar 104,6 MW, memberikan dorongan signifikan pada potensi produksi energi bersih BREN.
Proyek Salak Binary yang dijadwalkan mencapai tahap commercial operation date (COD) pada akhir tahun ini juga akan menjadi tonggak penting, menambah kapasitas dan output perusahaan.
Hendra menyatakan keyakinannya bahwa langkah-langkah strategis ini akan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham. Dengan fokus pada optimalisasi aset dan pengembangan proyek-proyek baru, BREN siap memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor energi terbarukan Indonesia.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia
dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.
Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional.
Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.