KABARBURSA.COM - PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) mengumumkan rencana untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang diproyeksikan akan mengumpulkan dana sekitar Rp524,16 miliar.
Dana ini akan digunakan untuk melunasi utang yang dimiliki oleh Perseroan, termasuk kewajiban kepada pemegang saham pengendali, PT Surya Cipta Inti Cemerlang (SCIC).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan, rencana PMTHMETD ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Independen (RUPS Independen) yang diadakan pada 21 Agustus 2024.
Arie Farisandi, Sekretaris Perusahaan SRAJ mengatakan bahwa perseroan berencana untuk menerbitkan sebanyak 238.254.545 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Setelah PMTHMETD, jumlah saham yang beredar di pasar akan meningkat menjadi 12.238.959.990 saham, dengan total modal disetor menjadi Rp1.223.895.999.000.
Penerbitan saham baru ini akan diambil seluruhnya oleh BCSS Maverick A (I), LP, yang merupakan pihak yang tidak terafiliasi dengan Perseroan.
"Harga pelaksanaan untuk saham baru tersebut ditetapkan sebesar Rp2.200 per saham, yang sesuai dengan ketentuan BEI," ujarnya, Kamis, 13 Februari 2025.
Dana yang diperoleh dari PMTHMETD sekitar Rp524 miliar akan digunakan untuk melunasi sejumlah utang Perseroan, khususnya utang kepada SCIC.
Alokasi dana mencakup pelunasan utang berdasarkan Perjanjian Pinjaman Seri B dan Seri E, serta sebagian saldo utang berdasarkan Perjanjian Pinjaman Seri A kepada SCIC.
Kinerja Keuangan SRAJ
SRAJ juga melaporkan hasil keuangan yang positif pada kuartal ketiga 2024. Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp8,2 miliar, berbalik dari kerugian sebesar Rp39,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih per saham tercatat sebesar Rp0,69.
Di sisi lain, SRAJ mencatatkan total utang sebesar Rp3,787 triliun, dengan total ekuitas sebesar Rp1,862 triliun. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt-to-Equity Ratio) berada di angka 2,03, yang mencerminkan tingkat utang yang cukup tinggi.
Dengan adanya pelaksanaan PMTHMETD dan penggunaan dana yang efektif, SRAJ berharap dapat memperbaiki struktur keuangannya dan mengurangi beban utang yang membebani operasional perusahaan.
Ke depannya, Perseroan berupaya untuk meningkatkan kinerja keuangan dengan mengoptimalkan pendapatan dan efisiensi operasional.
Prospek ke Depan
Dengan harga saham yang diperdagangkan di level Rp2.870 per saham pada kuartal ketiga 2024, pasar menilai adanya potensi perbaikan fundamental SRAJ setelah restrukturisasi keuangan ini, meskipun rasio Price to Earnings Ratio (PER) perusahaan masih tergolong tinggi di angka 4.159,42x.
Pelaksanaan PMTHMETD ini diharapkan menjadi langkah strategis bagi SRAJ untuk memperkuat posisi finansialnya dan mencapai kinerja yang lebih solid di masa depan.
Sejahteraraya Anugrahjaya Terbitkan Surat Utang
Sebelumnya diberitakan Kabarbursa.com, emiten pengelola Mayapada Hospital Group, mengumumkan rencana penerbitan surat utang (bond) senilai USD125 juta (atau setara dengan Rp1,89 triliun).
Sekretaris Perusahaan SRAJ itu menyampaikan bahwa rencana penerbitan surat utang ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Agustus 2024, yang menyetujui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) 2024, dengan alokasi 50 persen untuk masing-masing investor. Sementara jatuh temponya 7 tahun sejak penerbitan surat utang.
“Investor strategis yang terlibat dalam PMTHMETD 2024 adalah BCCS Maverick (A) I, LP, sebuah entitas yang dikendalikan oleh Bain Capital Credit, LP, firma investasi swasta terkemuka asal Amerika Serikat,” ujarnya, melalui keterbukaan informasi di Jakarta, Jumat, 7 Februari 2025.
Tujuan utama dari penerbitan surat utang ini, kata Arie, adalah untuk mendukung pengembangan proyek-proyek strategis Mayapada Hospital Group, termasuk perluasan fasilitas rumah sakit dan pembangunan rumah sakit baru.
Adapun dana yang diperoleh dari penerbitan surat utang akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis grup. Yang pertama adalah perluasan Mayapada Hospital Jakarta Selatan pembangunan Tower 3 dengan perkiraan luas bangunan sekitar 42.000 m², yang akan menambah kapasitas tempat tidur dan fasilitas medis khusus untuk jantung, kanker, dan transplantasi organ, dengan biaya Rp725 miliar.
Selain itu, dana juga akan digunakan untuk pembangunan Mayapada Apollo Batam International Hospital, sebuah rumah sakit baru yang akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam. Rumah sakit ini akan memiliki luas bangunan sekitar 39.000 m² dan dirancang untuk menjadi pusat layanan kesehatan berstandar internasional. Pembangunan ini juga membutuhkan biaya sebesar Rp725 miliar.
SRAJ juga merencanakan pembangunan Mayapada Hospital Surabaya 2, yang melibatkan pembelian lahan dan pembangunan rumah sakit baru di Surabaya. Proyek ini bertujuan untuk memperluas cakupan layanan kesehatan di wilayah Jawa Timur, dengan estimasi biaya pembelian lahan sebesar Rp250 miliar. Di samping itu, perluasan Mayapada Hospital Surabaya akan melibatkan pembelian lahan tambahan, pembangunan gedung parkir, dan penambahan peralatan medis. Total dana yang dialokasikan untuk proyek ini adalah Rp125 miliar.
Selain itu, sebagian dana juga akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja grup, yang diperkirakan sebesar Rp67,25 miliar.
Arie juga mengungkapkan proyeksi manfaat dari pengembangan proyek-proyek tersebut. Mayapada Hospital Jakarta Selatan diharapkan dapat menambah kapasitas tempat tidur dan fasilitas medis khusus, serta meningkatkan layanan spesialisasi jantung, kanker, dan transplantasi organ. Hal ini akan meningkatkan pendapatan dari layanan kesehatan yang lebih komprehensif.
Mayapada Apollo Batam International Hospital akan menjadi pusat layanan kesehatan berstandar internasional, yang tidak hanya akan melayani pasien lokal, tetapi juga menarik wisatawan medis dari dalam dan luar negeri. Dengan begitu, pendapatan Perseroan diperkirakan akan meningkat melalui layanan kesehatan premium.
Pembangunan Mayapada Hospital Surabaya 2 diharapkan dapat memperluas cakupan layanan kesehatan di wilayah Surabaya dan meningkatkan potensi pendapatan dari pasien di Jawa Timur. Sementara itu, perluasan Mayapada Hospital Surabaya diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pasien dengan fasilitas parkir yang memadai serta menambah layanan medis yang akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan.
Sebagai bagian dari kewajiban regulasi, SRAJ wajib mendapatkan persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB). RUPS LB ini akan diselenggarakan pada Senin, 10 Februari 2025, pukul 14.00 WIB di Auditorium Ang Boen Ing, Mayapada Hospital Jakarta Selatan. (*)