KABARBURSA.COM - Musim dividen kembali menghampiri pasar modal. Sejumlah emiten bersiap membagikan keuntungan kepada pemegang saham mereka. Seperti biasa, momen ini kerap menarik perhatian investor pemula yang ingin mendapatkan cuan cepat.
Strateginya terdengar sederhana, yaitu beli saham sebelum cum date untuk memperoleh hak dividen, lalu jual setelah itu dengan harapan mendapat untung dari kombinasi dividen dan pergerakan harga saham.
Tapi dalam praktiknya, strategi ini tak semudah membalikkan telapak tangan.
Investor dengan orientasi jangka pendek perlu memahami satu hal penting, bahwa setelah cum date berlalu, saham akan masuk ke fase ex-date.
Secara teknikal, harga saham pada saat ex-date akan terkoreksi sebesar nilai dividen yang dibagikan. Misalnya, jika emiten memberikan dividen Rp100 per lembar, maka harga saham bisa turun setidaknya sebesar nominal tersebut.
Artinya, potensi keuntungan dari dividen bisa langsung tergerus oleh penurunan harga saham.
Cara Menyiasati Keuntungan Dividen
Yang pertama dan paling krusial adalah pilih saham yang punya peluang untuk cepat pulih setelah ex-date.
Biasanya, ini adalah saham dari emiten yang fundamentalnya kuat, likuiditasnya tinggi, dan punya sentimen positif yang mendukung harga tetap atraktif. Misalnya kinerja keuangan solid, prospek bisnis menjanjikan, atau berada dalam sektor yang sedang diminati pasar.
Yang kedua, tetapkan target sejak awal. Jangan tergoda menahan terlalu lama. Jika tujuan investor memang sekadar memanfaatkan momen dividen, maka waktu terbaik untuk menjual adalah saat harga saham kembali mendekati atau melampaui level sebelum cum date.
Momentum seperti ini biasanya terjadi dalam 1 sampai 3 hari setelah ex-date, tergantung sentimen pasar dan kekuatan rebound saham tersebut.
Namun yang juga penting dicatat, jangan asal masuk ke saham hanya karena yield-nya terlihat tinggi. Yield besar yang muncul akibat harga saham yang sudah terjun bebas bisa menjadi pertanda bahaya.
Banyak kasus di mana investor baru justru terjebak, sudah terlanjur membeli sebelum cum date, tetapi harga saham tak kunjung pulih setelah ex-date. Dividen yang diperoleh tak mampu menutupi kerugian dari penurunan harga saham.
Maka dari itu, strategi berburu dividen sebaiknya dilakukan dengan kalkulasi matang. Pastikan emiten yang Anda pilih memiliki landasan fundamental yang cukup untuk menopang harga setelah distribusi dividen. Hindari keputusan karena dorongan FOMO (fear of missing out) semata.
Kesimpulannya, cuan dari dividen bukan mustahil untuk diraih oleh investor jangka pendek. Namun, waktu masuk dan keluar harus dihitung dengan jeli.
Ketika pasar sedang riuh oleh kabar bagi-bagi dividen, yang mampu mengambil keputusan dengan kepala dingin—dan membaca momentum dengan presisi—biasanya yang keluar sebagai pemenang.(*)