KABARBURSA.COM - Dalam minggu ini, pasar keuangan Indonesia menunjukkan kinerja yang kurang menggembirakan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sama-sama mengalami penurunan.
IHSG tercatat merosot 2,46 persen selama pekan ini, berada pada level 7.505,26 hingga penutupan perdagangan Jumat, 1 November 2024. Sementara itu, Rupiah melemah 0,51 persen terhadap dolar AS, mencapai nilai Rp15.715 per Dolar AS.
Meski begitu, ada optimisme bahwa IHSG dan Rupiah dapat berbalik arah dalam waktu dekat. Diperkirakan akan ada sejumlah sentimen positif yang dapat mendukung pemulihan pasar keuangan Indonesia.
Pada Rabu, 6 November 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal III-2024. Dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2024, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan PDB tetap stabil di atas 5 persen, dengan estimasi sebesar 5,06 persen. Sebelumnya, PDB untuk kuartal II-2024 tercatat 5,05 persen, sedikit menurun dibandingkan kuartal I yang mencapai 5,11 persen.
Pertumbuhan PDB pada kuartal II didukung oleh inflasi rendah yang tercatat pada 2,13 persen pada Juli 2024. Dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 4,93 persen (yoy), dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) meningkat 4,43 persen (yoy). Konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) mencatat pertumbuhan tertinggi, mencapai 9,98 persen (yoy).
Dalam sektor usaha, industri pengolahan menyumbang pertumbuhan utama PDB dengan kenaikan 3,95 persen (yoy), sedangkan sektor akomodasi makanan dan minuman mengalami lonjakan signifikan hingga 10,17 persen (yoy), didorong oleh berbagai event berskala besar. Sektor transportasi dan perdagangan juga menunjukkan pertumbuhan tinggi, masing-masing sebesar 9,56 persen (yoy).
Pada Kamis, 7 November 2024, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia untuk bulan Oktober 2024. Sebelumnya, cadangan devisa pada akhir September 2024 tercatat sebesar USD149,9 miliar, sedikit menurun dari USD150,2 miliar pada akhir Agustus. Penurunan ini sebagian dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Meski demikian, cadangan devisa ini setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor, jauh di atas standar kecukupan internasional.
Prospek cadangan devisa dinilai tetap memadai, didukung oleh ekspektasi positif terhadap ekspor dan neraca transaksi modal yang diperkirakan masih surplus, berkat pandangan optimis investor terhadap ekonomi nasional.
Menjelang akhir pekan, data mengenai Kepercayaan Konsumen, penjualan sepeda motor, dan penjualan mobil untuk Oktober 2024 akan dirilis. Survei Konsumen BI menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2024 berada di level 123,5, meski sedikit menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 124,4.
Penurunan penjualan sepeda motor pada September sebesar 7,8 persen menjadi 528.715 unit, menjadikannya penurunan paling signifikan dalam tiga bulan terakhir. Sementara itu, penjualan mobil secara wholesales tercatat 72.667 unit pada September 2024, mengalami penurunan 9,1 persen dibandingkan tahun lalu.
Amerika Serikat
Pada Selasa, 5 November 2024, masyarakat Amerika Serikat dan dunia menantikan Pemilihan Presiden AS, di mana Donald Trump akan bersaing dengan Kamala Harris.
Hari itu juga akan diwarnai dengan rilis data neraca perdagangan, termasuk angka ekspor dan impor untuk September 2024.
Sebelumnya, defisit perdagangan AS menyusut menjadi USD70,4 miliar pada Agustus 2024, angka terendah dalam lima bulan terakhir. Ini turun dari USD78,9 miliar yang direvisi pada Juli, dan lebih baik dibandingkan perkiraan pasar yang sebesar USD70,6 miliar.
Ekspor tercatat naik 2 persen ke rekor tertinggi USD271,8 miliar, didorong oleh sektor telekomunikasi, pesawat sipil, aksesori komputer, serta sediaan farmasi dan mobil penumpang.
Di sisi lain, impor mengalami penurunan 0,9 persen menjadi USD342,2 miliar, tertekan oleh emas nonmoneter, minyak mentah, dan mobil. Namun, impor jasa, termasuk perjalanan dan biaya penggunaan kekayaan intelektual, meningkat.
Defisit perdagangan dengan Tiongkok dan Kanada juga menyusut, masing-masing menjadi USD27,9 miliar dan USD3,1 miliar.
Kemudian, pada Kamis, 7 November, data klaim pengangguran awal dan berkelanjutan akan dirilis. Pada akhir pekan, perhatian para investor akan tertuju pada konferensi pers Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), di mana pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 0,25 persen. Keputusan ini akan diumumkan pada pukul 2 siang waktu AS, diikuti konferensi pers 30 menit kemudian. Jika keputusan ini diambil, akan menjadi pemangkasan kedua setelah pengurangan sebesar 0,5 persen pada 18 September, yang akan mengubah kisaran target suku bunga dana federal menjadi antara 4,5 persen dan 4,75 persen.
China
Pada Kamis, 7 November 2024, China akan mengumumkan data cadangan devisa untuk periode Oktober 2024. Sebelumnya, cadangan devisa China meningkat sebesar USD28,1 miliar menjadi USD3,316 triliun pada September 2024, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang mencapai USD3,3 triliun. Ini menandai bulan ketiga berturut-turut ekspansi, membawa cadangan devisa ke level tertinggi sejak Desember 2015 dan memperkuat posisi Bank Rakyat China (PBoC) sebagai pemilik cadangan devisa terbesar di antara bank sentral lainnya.
Selain itu, cadangan emas juga naik menjadi setara dengan USD191,5 miliar, meningkat dari USD183 miliar bulan sebelumnya, sejalan dengan lonjakan harga emas di tengah pelonggaran kebijakan moneter oleh bank-bank sentral di seluruh dunia.
Selanjutnya, pada Jumat, 8 November, data neraca dagang China untuk bulan Oktober 2024 akan dirilis. Sebelumnya, surplus perdagangan China meluas menjadi USD81,71 miliar pada September 2024, naik dari USD75,5 miliar pada tahun lalu, meskipun angka ini di bawah ekspektasi pasar sebesar USD89,8 miliar. Penjualan ekspor tumbuh 2,4 persen (yoy), yang merupakan laju terlemah dalam lima bulan dan melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 8,7 persen pada Agustus.
Impor China juga menunjukkan pertumbuhan yang lambat, naik hanya 0,3 persen, di bawah konsensus yang mengharapkan kenaikan 0,9 persen dan melambat dari pertumbuhan 0,5 persen di bulan Agustus, mencerminkan permintaan domestik yang lemah. Surplus perdagangan dengan AS menyusut sedikit menjadi USD33,33 miliar pada September, dibandingkan USD33,81 miliar pada Agustus. Untuk sembilan bulan pertama tahun 2024, surplus perdagangan China mencapai USD689,5 miliar, dengan ekspor naik 4,3 persen menjadi USD2,62 triliun, sedangkan impor meningkat 2,2 persen menjadi USD1,93 triliun. Dalam periode tersebut, surplus perdagangan dengan AS tercatat sebesar USD257,87 miliar. (*)