KABARBURSA.COM – PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) menargetkan pertumbuhan positif sepanjang 2025 dengan memperluas penyaluran kredit, khususnya ke segmen UMKM dan ritel. Senior Vice President of Finance AMAR, David Wirawan, mengatakan perluasan kredit ini dilakukan secara bertanggung jawab guna memperluas akses keuangan yang lebih merata bagi masyarakat.
"Di sisi likuiditas, kami mengoptimalkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) serta terus mendorong peningkatan rasio CASA. Efisiensi operasional pun menjadi prioritas, yang kami wujudkan melalui pemanfaatan teknologi," ujar dia dalam keterangannya, Selasa, 17 Juni 2025.
Pada kuartal I 2025, portofolio kredit AMAR tumbuh sebesar 15,83 persen Year on Year (YoY) dengan rasio kredit bermasalah (NPL) tetap rendah di level 1,48 persen.
David menerangkan, prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit serta manajemen biaya yang efisien menjadi pendorong utama pertumbuhan pada kuartal I tahun ini.
Menurutnya, kinerja keuangan AMAR di kuartal I 2025 mencerminkan eksekusi strategi yang disiplin dengan berfokus pada pertumbuhan berkelanjutan.
"Laba bersih meningkat signifikan, efisiensi operasional terus membaik, dan rasio keuangan kami tetap sangat sehat. Dengan kombinasi fundamental yang kuat dan inovasi digital yang terus dikembangkan, kami optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan positif hingga akhir tahun,” ungkap David.
Adapun pada kuartal I 2025, AMAR mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal I 2025 dengan laba bersih Rp67,5 miliar atau naik 38,1 persen secara tahunan (YoY). Ini merupakan laba tertinggi sepanjang perjalanan 11 tahun perusahaan.
Selain itu, pendapatan bunga bersih AMAR tumbuh 19,06 persen, menopang total pendapatan operasional yang mencapai Rp463,7 miliar atau naik 22,88 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Rasio profitabilitas pun menunjukkan tren positif dengan ROA sebesar 6,94 persen dan ROE sebesar 8,13 persen. Menurut manajemen, hal ini mencerminkan efisiensi dan pengelolaan modal yang semakin baik.
Efisiensi operasional turut meningkat, tercermin dari penurunan rasio BOPO menjadi 81,79 persen. Didukung oleh struktur permodalan yang kokoh, Amar Bank mencatat rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 121,6 persen, LCR sebesar 3.860 persen, dan NSFR sebesar 163 persen, melampaui batas minimum regulasi dan menegaskan posisi keuangan yang sangat solid untuk ekspansi berkelanjutan.
Di sisi lain, perseroan juga menjelaskan berbagai strategi di 2025 untuk mencapai pertumbuhan positif. Strategi tersebut difokuskan pada inovasi teknologi untuk memberikan solusi keuangan yang cepat dan aman bagi nasabah, serta didukung oleh modal bank yang kuat yang ditunjukkan dari CAR yang tinggi untuk dapat terus melakukan ekspansi.
AMAR sendiri menawarkan tiga layanan perbankan digital inovatif di antaranya ialah aplikasi Amar Bank, Tunaiku, dan Embedded Banking.
Di sisi lain, AMAR akan membagikan dividen tunai sebesar Rp95,47 miliar atau Rp5,30 per lembar saham. Hal ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada Selasa, 17 Juni 2025.
Sementara itu Presiden Direktur AMAR, Vishal Tulsian, mengatakan dengan kinerja solid di tahun 2024 dan momentum positif di awal 2025, pihaknya yakin bisa mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan sepanjang tahun ini.
Ia menyatakan fokus AMAR di tahun 2025 tertuju pada perluasan akses keuangan bagi UMKM, penguatan integrasi Embedded Banking (EB), serta peningkatan efisiensi operasional melalui inovasi digital.
"Kami tidak hanya membangun bank digital kami membangun masa depan inklusi keuangan yang lebih merata di Indonesia," kata Vishal.(*)