Logo
>

Bank Indonesia: Aliran Modal Asing Jadi Awal yang Dinamis

Ditulis oleh Deden Muhammad Rojani
Bank Indonesia: Aliran Modal Asing Jadi Awal yang Dinamis

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) memaparkan perkembangan terbaru terkait aliran modal asing yang menjadi salah satu indikator penting stabilitas pasar keuangan domestik. Dalam laporan yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, pergerakan modal asing menunjukkan pola dinamis di pekan pertama Januari 2025.

    Pada periode 30 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025, nonresiden tercatat melakukan beli neto sebesar Rp1,08 triliun. Aktivitas ini terdiri dari pembelian bersih sebesar Rp0,32 triliun di pasar saham dan Rp1,94 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

    Meski demikian, terdapat aksi jual neto sebesar Rp1,17 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang sedikit menyeimbangkan pengaruh positif dari pembelian bersih di instrumen lain.

    Selama tahun 2024, investor asing mencatatkan kontribusi signifikan terhadap pasar keuangan domestik. Berdasarkan data setelmen, nonresiden mencatatkan beli neto Rp15,74 triliun di pasar saham, Rp34,59 triliun di pasar SBN, dan Rp161,99 triliun di SRBI.

    Namun, awal tahun 2025 menunjukkan dinamika yang lebih tenang, dengan pembelian neto Rp0,56 triliun di pasar saham yang diimbangi oleh jual neto Rp0,20 triliun di pasar SBN dan Rp0,28 triliun di SRBI.

    Dalam konteks global, penguatan indeks dolar AS (DXY) ke level 109,39 memengaruhi nilai tukar Rupiah, yang melemah tipis dari Rp16.190 per dolar AS pada penutupan 2 Januari menjadi Rp16.200 pada pembukaan 3 Januari.

    Di sisi lain, minat investor terhadap instrumen domestik tetap terjaga, seperti terlihat dari penurunan yield SBN tenor 10 tahun dari 6,97 persen menjadi 6,95 persen pada sesi pagi.

    Di tengah penguatan dolar AS dan tekanan risiko global, yield US Treasury (UST) tenor 10 tahun turun ke 4,559 persen. Meski demikian, premi risiko Indonesia melalui indikator Credit Default Swap (CDS) 5 tahun menunjukkan kenaikan, dari 75,51 basis poin (bps) pada akhir Desember 2024 menjadi 78,00 bps per 2 Januari 2025.

    Kenaikan ini mencerminkan risiko global yang masih tinggi.

    Bank Indonesia terus berkomitmen menjaga stabilitas keuangan nasional melalui koordinasi erat dengan pemerintah dan otoritas terkait. Optimalisasi strategi bauran kebijakan terus dilakukan guna memastikan ketahanan ekonomi Indonesia, khususnya menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah dan kepercayaan investor.

    “Kami terus memperkuat koordinasi dan strategi kebijakan agar tetap responsif terhadap tantangan global, demi menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Ramdan dalam keterangan resmi Bank Indonesia yang dikutip di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2025.

    Dengan dinamika aliran dana asing yang positif, pasar keuangan Indonesia memasuki 2025 dengan harapan akan stabilitas yang lebih kuat.

    Tekanan di Akhir 2024

    Pada pekan ketiga Desember 2024, pasar keuangan Indonesia mengalami tekanan signifikan akibat capital outflow yang mencapai Rp8,81 triliun. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa aliran dana asing keluar dari berbagai instrumen keuangan, termasuk pasar saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangannya20 Desember 2024, menyebut bahwa jual bersih terbesar terjadi di pasar SBN senilai Rp4,43 triliun, diikuti oleh Rp3,67 triliun di pasar saham, dan Rp0,71 triliun di SRBI.

    Kepergian dana asing ini turut memengaruhi persepsi risiko investasi di Indonesia. Premi risiko yang diukur melalui Credit Default Swap (CDS) tenor lima tahun mengalami kenaikan, dari 71,81 basis poin (bps) pada 13 Desember 2024 menjadi 75,79 bps per 19 Desember 2024.

    Peningkatan ini mencerminkan sentimen kehati-hatian investor global terhadap prospek ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.

    Namun demikian, jika dilihat secara tahunan, hingga 19 Desember 2024, Indonesia tetap mencatat kinerja positif dalam hal pembelian bersih oleh investor asing. Berdasarkan data setelmen, nonresiden telah melakukan beli neto sebesar Rp17,45 triliun di pasar saham, Rp37,81 triliun di pasar SBN, dan Rp171,97 triliun di SRBI sepanjang tahun 2024.

    Di semester kedua 2024, tren ini juga terlihat kuat, dengan nonresiden mencatatkan pembelian bersih Rp17,10 triliun di pasar saham, Rp71,77 triliun di pasar SBN, dan Rp41,62 triliun di SRBI.

    Meskipun data menunjukkan aktivitas keluar modal yang signifikan pada Desember, pembelian bersih yang konsisten sepanjang tahun menunjukkan daya tarik pasar keuangan Indonesia. Pasar saham dan obligasi domestik terus menarik perhatian investor asing, didukung oleh fundamental ekonomi yang stabil dan kebijakan moneter yang responsif dari BI.

    Menghadapi tantangan tersebut, BI terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakannya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat ketahanan eksternal. Melalui koordinasi yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait, langkah-langkah ini diharapkan dapat memitigasi dampak volatilitas global dan menjaga kepercayaan investor pada perekonomian Indonesia.

    Dengan pendekatan yang terukur, BI tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Deden Muhammad Rojani

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.