KABARBURSA.COM – Emiten udang beku PT Indo American Seafood Tbk (ISEA) baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia, Senin, 8 Juni 2024. Namun, mereka langsung bersinar dan membuka perdagangan perdananya 7,19 persen ke level Rp268 per saham.
Pada pukul 09:43 WIB, saham PT ISEA Tbk (ISEA) tercatat berada di level Rp300 per saham, melonjak 20 persen atau naik 50 poin dari harga penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Harga IPO ISEA ditetapkan sebesar Rp250, yang merupakan batas atas dari harga penawaran awal di kisaran Rp220–Rp250.
Dalam IPO kali ini, perusahaan yang berbasis di Lampung ini menawarkan 290 juta saham, yang setara dengan 20,86 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO. Dengan penawaran tersebut, ISEA berhasil mengumpulkan dana segar sebesar Rp72,5 miliar.
Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk empat tujuan utama:
- Pembelian Bahan Baku: Sebanyak 90 persen dari hasil IPO akan dialokasikan untuk pembelian bahan baku utama dan bahan baku pendukung.
- Biaya Penjualan dan Pemasaran: Sekitar 5 persen dari dana IPO akan digunakan untuk biaya penjualan dan pemasaran.
- Biaya Perawatan dan Utilisasi: Sebanyak 4,85 persen dari dana tersebut akan dialokasikan untuk biaya perawatan dan biaya utilisasi.
- Keperluan Kantor: Sisa dana akan digunakan untuk keperluan kantor, terutama pembelian alat elektronik.
Ekspansi ke China dan Eropa
PT ISEA Tbk (ISEA) mengincar perluasan pasar ekspor ke China dan Eropa menggunakan dana hasil Initial Public Offering (IPO). "Untuk potensi pasar ekspor kami tahun ini membidik peluang ke China dan Eropa," kata Direktur Utama ISEA, Ibnu Syena Alfitra, di Main Hall BEI.
Saat ini, produk ISEA diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, dan India, dengan Amerika Serikat sebagai kontributor terbesar. Dengan langkah ekspansi ini, ISEA berharap dapat meningkatkan pangsa pasar globalnya dan memperkuat posisinya di industri hasil laut.
Dalam pencatatan perdana saham pagi ini, ISEA melepas sebanyak 20,86 persen saham ke publik, atau sebesar 290 juta saham baru, dengan harga IPO sebesar Rp224 per saham. Pada pagi ini, harga saham ISEA melonjak signifikan sebesar 11,2 persen menjadi Rp278 per saham, menandakan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan.
ISEA menargetkan untuk meraih dana Rp72,5 miliar dari IPO, yang akan digunakan untuk modal kerja. Berikut adalah rincian penggunaan dana IPO:
- Pembelian Bahan Baku (90 persen): Dana akan digunakan untuk pembelian bahan baku langsung dan pembantu. Bahan baku langsung mencakup pembelian udang, sementara bahan baku pembantu meliputi master karton, polybag, tray, tepung, dan bahan tambahan pangan dari pemasok perorangan maupun badan hukum.
- Biaya Penjualan dan Pemasaran (5 persen): Dana ini akan dialokasikan untuk memperkuat strategi penjualan dan pemasaran.
- Biaya Perawatan dan Utilitas (4,8 persen): Untuk memastikan fasilitas dan peralatan perusahaan dalam kondisi optimal.
- Biaya Keperluan Kantor (0,15 persen): Dana ini akan digunakan untuk kebutuhan operasional kantor, termasuk pembelian alat elektronik.
Targetkan Laba Bersih 1.452,9 Persen
ISEA, perusahaan asal Lampung, mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,7 miliar pada 2023. Emiten ini menargetkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan sebesar 1.452,9 persen secara tahunan.
Direktur Keuangan dan Pengembangan Bisnis Indo American Seafoods, Ibnu Surya Ramadhan, menjelaskan bahwa dari sisi pendapatan (top line), ISEA menargetkan bisa meraup pendapatan sebesar Rp398,6 miliar hingga akhir 2024. Target ini meningkat 100,1 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp199,2 miliar.
Untuk mencapai target ambisius ini, Surya menyatakan bahwa ISEA akan meningkatkan nilai tambah pada produk yang mereka hasilkan.
"Kami akan melengkapi bisnis dari hulu ke hilir," jelas Surya.
Langkah ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak nilai pada produk mereka, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan menarik lebih banyak pelanggan.
PT ISEA Tbk berhasil menarik perhatian pasar dengan kenaikan saham sebesar 20 persen pasca IPO, mengindikasikan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan. Dengan dana yang diperoleh, ISEA berencana untuk memperkuat operasional dan memperluas pangsa pasarnya melalui pembelian bahan baku, pemasaran, dan perawatan fasilitas.
Dengan strategi ekspansi pasar ekspor dan penggunaan dana IPO yang terencana, ISEA berupaya memperkuat posisinya di pasar internasional dan meningkatkan nilai tambah produk hasil lautnya. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perusahaan dan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan ISEA di masa depan.
ISEA juga menunjukkan ambisi besar dengan target pertumbuhan laba bersih sebesar 1.452,9 persen dan peningkatan pendapatan sebesar 100,1 persen pada 2024. Dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk dan pengembangan bisnis dari hulu ke hilir, ISEA optimis dapat mencapai target-target tersebut dan memperkuat posisinya di pasar.(*)