KABARBURSA.COM - Pengamat ekonomi energi Fahmy Radhi meyakini pemerintah Indonesia tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Ramadan hingga Idulfitri 2024.
Fahmy menilai bahwa penahanan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan solar oleh pemerintah hingga Juni bertujuan menjaga inflasi dan kenaikan harga pada bulan puasa dan hari raya.
"Saya kira, kayaknya (harga BBM subsidi) ditahan karena ini berpotensi berpengaruh terhadap perekonomian yang akan memicu inflasi yang menurunkan daya beli," ujarnya kepada Kabar Bursa, Minggu, 10 Maret 2024.
Apabila pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum Juni, Fahmy menyatakan, sebaiknya pemerintahan Presiden Joko Widodo menghitung risiko dan dampaknya terhadap perekonomian negara.
"BBM subsidi ya itu harus dikendalikan dihitung betul kalau harus dinaikkan karena dampaknya terhadap perekonomian," jelasnya.
Apalagi dalam bulan Ramadan hingga Hari Raya kerap terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok sehingga berimbas terhadap daya beli masyarakat.
"Nah kalau BBM dinaikkan maka ini akan semakin memicu kenaikan yang lebih tinggi dan yang jadi korban adalah rakyat," tegas Fahmy.
Oleh karena itu akademisi dari Universitas Gadjah Mada itu menilai pemerintah mengambil langkah tepat jika tidak menaikkan harga BBM bersubsidi hingga Juni.
"Nah kalau pemerintah sudah mengatakan sampai Juni Saya kira tepat gitu karena kalau selama Ramadan dan Hari Raya. Maka saya juga yakin pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM subsidi," pungkas dia. (ari/car).