Logo
>

BBRI, BBNI, AMMN Superhiro IHSG, Berapa Kenaikan Sahamnya?

Ditulis oleh Yunila Wati
BBRI, BBNI, AMMN Superhiro IHSG, Berapa Kenaikan Sahamnya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - BBRI, BBNI hingga AMMN kembali menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga tetap berada di zona hijau. Berdasarkan adta RTI Business, IHSG sesi I hari ini menguat 0,48 persen atau 34,94 poin ke level 7.335,35.

    Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp12.504 triliun, dengan jajaran saham big caps menguat. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 3,70 persen ke posisi Rp5.050 per saham. Kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik 2,48 persen ke level Rp4.960 per saham.

    Sementara PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) milik Grup Panigoro-Salim naik 0,21 persen ke posisi Rp11.675. Di atasnya ada PT Astra International Tbk (ASII) yang menguat 0,89 persen ke level Rp4.550.

    Dari jajaran top gainers, dipimpin oleh PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) yang naik 12 persen ke posisi Rp84 per saham. Sedangkan saham terboncos alias top losers dihuni oleh PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) yang ambles 24,79 persen ke posisi Rp352 per saham.

    Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih, memprediksi bahwa IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak mixed dalam rentang 7.250-7.350. Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG berasal dari dalam negeri, di mana IHSG mengalami apresiasi menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat.

    Ratih menjelaskan, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh kekuatan Bursa Asia yang menguat. Koreksi indeks dolar AS memberikan sentimen positif terhadap penguatan mata uang di banyak negara, termasuk Indonesia.

    Dari luar negeri, Wall Street mengalami pergerakan bervariasi dengan penurunan signifikan terutama pada indeks Nasdaq akibat aksi profit taking saham Nvidia yang turun hingga 5,5 persen. Namun demikian, Amerika Serikat melaporkan data inflasi yang lebih rendah pada Juni 2024. Tingkat inflasi tahunan AS turun menjadi 3 persen dari 3,3 persen pada bulan sebelumnya, dan berada di bawah ekspektasi konsensus sebesar 3,1 persen.

    Dengan berbagai faktor ini, pasar modal Indonesia diprediksi akan mengalami sesi perdagangan yang cenderung bervariasi dengan potensi untuk bergerak dalam rentang yang disebutkan.

    Dipompom Hermanto Tanoko

    Kinerja saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) menunjukkan kenaikan setelah Crazy Rich Surabaya Hermanto Tanoko mengklaim telah melakukan pembelian saham pada Senin lalu. Menurut data RTI Business, saham BBNI mengalami kenaikan sebesar 4,28 persen menjadi Rp4.870 per saham pada penutupan Kamis, 11 Juli 2024, dibandingkan dengan harga penutupan Senin, 8 Juli 2024, sebesar Rp4.670 per saham. Meskipun demikian, secara year to date saham BBNI mengalami penurunan sebesar 9,40 persen dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp181,64 triliun.

    Sementara itu, saham BBRI juga mengalami lonjakan sejak perdagangan Senin. Pada penutupan perdagangan kemarin, saham BBRI berada di level Rp4.840 per saham, mengalami kenaikan sebesar 2,52 persen dari harga Senin, 8 Juli 2024, yang sebesar Rp4.750 per saham.

    Secara year to date, saham BBRI mengalami penurunan sebesar 15,46 persen, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp733,55 triliun. Ini menunjukkan performa yang menantang bagi saham tersebut dalam tahun ini.

    Seperti diketahui, dua saham bank besar ini, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), menjadi perhatian Hermanto Tanoko setelah melepas PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN). Hermanto Tanoko menyebut bahwa BBNI memiliki valuasi yang menarik di antara big four bank, sementara BBRI mengalami penurunan nilai yang cukup signifikan. Kedua bank ini menjadi favoritnya dalam portofolio investasi.

    Analisis dari KB Valbury Sekuritas (KBVS) Akhmad Nurcahyadi, merekomendasikan pembelian (beli) saham BBNI dan BBRI. Menurutnya, kinerja pertumbuhan pendapatan pada semester I/2024 diperkirakan akan tetap solid, mengingat kinerja yang baik dalam lima bulan pertama tahun ini. KBVS mempertahankan rekomendasinya sebagai overweight, dengan BBRI dan BBNI sebagai pilihan utama di dalamnya.

    Saham BBNI mengalami kenaikan sebesar 4,28 persen dalam sesi perdagangan terbaru, meskipun secara year to date mengalami penurunan sebesar 9,40 persen. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp181,64 triliun. Hermanto Tanoko melihat BBNI memiliki valuasi yang menarik di antara bank-bank besar (big four). Hal ini membuat BBNI menjadi salah satu favorit dalam portofolio investasinya.

    Analis dari KB Valbury Sekuritas (KBVS), Akhmad Nurcahyadi, merekomendasikan untuk membeli (beli) saham BBNI. Dia meyakini bahwa kinerja pendapatan BBNI pada semester I/2024 akan tetap solid, menguatkan rekomendasinya sebagai overweight dengan BBNI sebagai pilihan utama.

    Dengan demikian, BBNI menjadi fokus perhatian baik dari investor seperti Hermanto Tanoko maupun analis seperti Akhmad Nurcahyadi, yang melihat potensi valuasi yang menarik dan kinerja pendapatan yang solid sebagai alasan utama untuk mengambil posisi dalam saham tersebut.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79