KABARBURSA.COM - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan tren pertumbuhan kredit positif di seluruh segmen. mulai dari UKM, korporasi, hingga kredit konsumer. Per Juni 2024, total kredit BCA tumbuh sebesar 15,5 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp850 triliun.
Adapun pada hari ini, 28 Agustus 2024, BBCA menyelenggarakan public expose sebagai komitmen untuk memberikan keterbukaan informasi secara berkala kepada pemegang saham publik.
Hadir dalam public expose ini Direktur BCA Vera Eve Lim, Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, dan SVP Investor Relations BCA Rudy Budiardjo.
Vera memaparkan, pertumbuhan total kredit tersebut mampu berada di atas rata-rata pertumbuhan kredit industri. Hal ini selaras dengan komitmen BCA untuk turut mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
“BCA optimistis untuk terus mendorong penyaluran kredit di berbagai sektor ekonomi, dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian. Kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. Di sisi kredit konsumer, peningkatan ditopang oleh pelaksanaan BCA Expoversary 2024 di bulan Februari 2024," ujar Direktur BCA Vera, Jakarta, Rabu 28 Agustus 2024.
Pada event tersebut BCA berhasil mengumpulkan total aplikasi KPR dan kredit kendaraan bermotor (KKB) sekitar Rp50 triliun. Berkaca dari kesuksesan tersebut, dan kembali menyelenggarakan BCA Expo 2024 di tujuh kota besar, pada periode Agustus hingga September 2024.
Dalam rangka mendukung perkembangan UMKM lokal, BCA juga menggelar UMKM Fest 2024 yang diikuti sekitar 1.200 pelaku UMKM
Kinerja perbankan transaksi BCA pun terus berkembang secara konsisten, mencerminkan komitmen kuat perusahaan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan transaksi bagi berbagai segmen nasabah. Total dana giro dan tabungan (CASA) BCA menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan, mendukung keseluruhan pertumbuhan dana pihak ketiga.
Total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 5,0 persen YoY menjadi Rp1.125 triliun, dengan komponen CASA naik 5,8 persen YoY sejalan dengan pertumbuhan volume transaksi. Frekuensi transaksi BCA secara keseluruhan naik 21 persen YoY, mencapai 17 miliar transaksi pada semester I tahun 2024. Sementara itu, frekuensi transaksi melalui mobile banking dan internet banking di kanal digital mencapai 14,8 miliar, tumbuh 24 persen YoY.
Dengan dukungan pertumbuhan kredit di berbagai lini bisnis dan pendanaan yang solid, BCA mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 11,1 persen YoY menjadi Rp26,9 triliun pada semester I tahun 2024.
“BCA juga terus memperkuat implementasi nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG), termasuk meningkatkan portofolio kredit keuangan berkelanjutan, serta menerapkan operasional perusahaan yang ramah lingkungan,"jelas Veras.
"Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 9,3 persen YoY menjadi Rp198 triliun, setara dengan 23,2 persen dari total portofolio pembiayaan perseroan per Juni 2024.
"BCA berkomitmen untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui beragam program inklusif di bawah payung Bakti BCA,” papar dia.
Di sektor lingkungan, Bakti BCA juga mendukung inovasi alat inkubasi telur penyu buatan pertama di Indonesia. Alat yang dikembangkan oleh Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) ini tidak memerlukan media pasir, mampu menampung hingga 15.000 telur penyu, dan memiliki rasio keberhasilan penetasan di atas 90 persen.
Selain itu, Bakti BCA juga menyelenggarakan workshop sertifikat halal gratis dengan target 2.000 peserta UMKM, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun lalu.
Di sektor kesehatan, Bakti BCA menjadi mitra pendanaan sebesar USD1 juta untuk mendukung BKKBN dan USAID dalam program Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia. Program ini telah dilaksanakan di 8 kabupaten di seluruh Indonesia dan akan berlanjut secara berkelanjutan.
Saham BCA
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) diperdagangkan di 10.125, naik 0,49 persen pada awal perdagangan dan mencatatkan tertinggi hari di 10.175 pada satu jam pertama perdagangan. Setelah itu BBCA turun ke terendah hari 10.000. Saham ini tidak menunjukkan pergerakan yang besar menjelang laporan keuangan Bank BCA hari ini.
Jika BBCA melanjutkan penurunan yang dimulai kemarin, saham ini akan menghadapi support di 10.000 (level psikologis), 9.800 (terendah 17 dan 18 Juli), dan 9.450 (terendah 25 dan 26 Juni). Sedangkan untuk sisi atas, BBCA memiliki resistance di 10.225 (tertinggi 10 Juli), 10.275 (tertinggi 18 Maret) dan 10.325 (tertinggi 14 Maret).
Adapun saham BBCA ditutup melemah 0,98 persen atau 100 poin menjadi Rp10.075 per saham pada akhir perdagangan hari ini. Sahamnya diperdagangkan sebanyak 24,65 juta saham, dengan frekuensi mencapai 7.998 kali. Nilai perdagangannya mencapai Rp123,2 miliar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.