KABARBURSA.COM - Pada sesi perdagangan hari Jumat, 15 Desember, terjadi perubahan arah harga saham yang signifikan. Saham GOTO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengalami penurunan, sementara saham BREN PT Barito Renewables Energy Tbk dan BELI PT Global Digital Niaga Tbk menghijau.
Ketika bursa ditutup, harga saham GOTO berada pada Rp 93 per saham, mengalami penurunan sebesar 1,06 persen dari penutupan Kamis, 14 Desember. Saham ini dibuka di bawah harga penutupan sebelumnya, yaitu Rp 93 per saham, mencapai harga tertinggi Rp 94 dan terendah Rp 91. Selama hari itu, saham GOTO ditutup turun Rp 1 per saham, dengan harga bid Rp 92 per saham dan offer terendah Rp 93 per saham.
Dalam rentang waktu 7 hari sejak 8 Desember 2023, harga saham GOTO mengalami penurunan sebesar 13,89 persen, sedangkan jika dilihat dari satu tahun lalu, turun sebesar 4,12 persen dari harga pada 15 Desember 2022. Transaksi saham GOTO mencapai Rp 35.580 miliar dengan volume 38.546.473 lot. Earning per share (EPS) atau laba bersih per saham sebesar Rp -11, sehingga price to earning ratio (PER) saham ini mencapai -855 kali. Nilai price to book value (PBV) mencapai 0,96 kali.
Sementara itu, saham BELI ditutup pada level Rp 484 per saham, naik 0,83 persen dari penutupan sebelumnya. Dengan harga pembukaan yang sama dengan penutupan sebelumnya, yaitu Rp 480 per saham, saham BELI mencapai level tertinggi Rp 484 dan terendah Rp 478. Volume transaksi saham BELI mencapai 80.237 lot dengan nilai transaksi Rp 390 miliar. Perbandingan dengan indikator fundamental menunjukkan saham ini masih tergolong murah, dengan EPS negatif Rp 30 dan PER mencapai -1600 kali, sementara PBV mencapai 7,38 kali.
BREN, saham PT Barito Renewables Energy Tbk, mengalami kenaikan hampir 3 persen, ditutup pada level Rp 7.400 per saham, naik 2,78 persen dari penutupan sebelumnya. Dengan harga pembukaan yang sama dengan penutupan sebelumnya, yaitu Rp 7.200 per saham, saham BREN mencapai level tertinggi Rp 7.500 dan terendah Rp 7.100. Volume transaksi mencapai 221.796 lot dengan nilai transaksi Rp 16,280 miliar. Namun, perbandingan dengan indikator fundamental menunjukkan saham ini masih tergolong mahal, dengan EPS Rp 13 dan PER mencapai 55.385 kali, sementara PBV mencapai 24.000 kali.