Logo
>

BEI Awasi Ketat Tiga Saham Ini, Apa Saja? 

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
BEI Awasi Ketat Tiga Saham Ini, Apa Saja? 

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah mengawasi dengan ketat perdagangan saham tiga emiten yakni PT Sekar Bumi Tbk (SKBM), PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS), dan PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC).

    Pengawasan ketat tersebut lantaran harga saham ketiga perusahaan tercatat tersebut mengalami peningkatan tajam yang tidak biasa atau unusual market activity (UMA).

    Menurut Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, langkah ini diambil untuk melindungi para investor. Meski demikian, Yulianto menegaskan bahwa meskipun ketiga emiten tersebut masuk UMA, tidak berarti ketiganya telah melakukan pelanggaran hukum pasar modal.

    “Pengumuman unusual market activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” jelas Yulianto, dalam pengumuman dikutip Senin, 29 Juli 2024.

    Menurutnya, BEI ingin memastikan bahwa semua pihak waspada dan mendapatkan informasi yang tepat.

    Untuk saham PT Sekar Bumi Tbk (SKBM), BEI mencatat adanya lonjakan harga yang tidak biasa. Data terakhir mengenai SKBM, yang dipublikasikan pada 9 Juli 2024, menunjukkan bahwa laporan bulanan pemegang efek tidak mengindikasikan adanya masalah.

    BEI saat ini sedang memantau perkembangan transaksi saham SKBM. Investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban dari perusahaan terkait konfirmasi BEI, serta menganalisis kinerja dan keterbukaan informasi dari perusahaan tersebut.

    Sementara itu, saham PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) juga mengalami peningkatan harga yang signifikan. Pengumuman sebelumnya mengenai UMA pada 14 November 2023 menunjukkan pola perdagangan yang perlu diperhatikan. Informasi terakhir tentang SOTS dipublikasikan pada 16 Juli 2024, berkaitan dengan laporan keuangan interim.

    BEI mengingatkan investor untuk mencermati kinerja perusahaan dan persetujuan rencana corporate action sebelum membuat keputusan investasi.

    Adapun terkait dengan PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC), BEI mengamati volatilitas transaksi yang tidak lazim. Data terbaru, yang dirilis pada 24 Juli 2024, menunjukkan penjelasan atas fluktuasi harga saham RCCC. BEI meminta investor untuk memperhatikan informasi yang disampaikan oleh perusahaan dan mempertimbangkan potensi risiko sebelum berinvestasi.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai SKBM, SOTS dan RCCC dan perkembangan terbarunya, investor dapat mengakses website resmi BEI di www.idx.co.id.

    Dari sisi lainnya, menanggapi surat dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai Pengumuman Unsual Market Activity (Peng-UMA-00129/BEI.WAS/07-2024) tertanggal 26 Juli 2024, PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) menyampaikan bahwa pihaknya selaku emiten hanya berfokus pada fundamental jalannya operasional perusahaan agar dapat menghasilkan keuntungan yang dapat dinikmati para pemegang saham perseroan.

    "Sehingga, terkait adanya hal yang disampaikan dalam surat tersebut, dalam hal ini peningkatan harga saham PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) di luar kebiasaan (unsual market activity) adalah murni mekanisme pasar, dan kami tidak tahu menahu terkait hal tersebut, " tulis manajemen RCCC dalam keterangannya.

    Menelisik pergerakan saham RCCC, selama satu minggu mengalami kenaikan selama satu minggu atau meningkat sekitar 2,88 persen atau sebesar 8 poin pada level 286 dari sebelumnya sekitar level 220.

    Sedangkan SKBM juga meningkat selama seminggu kebelakang terhitung dari level sebelumnya 228 menjadi 324.

    Hal yang sama juga berlaku pada saham SOTS selama seminggu sahamnya mengalami fluktuasi, terutama pada tanggal 26 Juli meningkat sahamnya menjadi level 270 dari sebelumnya 158.

    Profil Ketiga Emiten

    PT Utama Radar Cahaya Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi angkutan darat. Perusahaan ini menangani berbagai jenis pengiriman barang di seluruh Indonesia, membantu pelanggan dalam mendistribusikan barang.

    Operasinya dibagi menjadi beberapa segmen: segmen komoditas untuk pengiriman gypsum, batu bara, klinker, felspar, tras, tanah, tanah merah, pasir ayak, pasir cuci, batu split, basecourse, abu batu, dan batu kapur; segmen logistik untuk pengiriman semen big bag, semen kantong, dan semen sling bag, serta segmen semen untuk pengiriman semen curah.

    Perusahaan mengoperasikan berbagai armada yang terdiri dari dump truck berkapasitas 32 ton untuk mengangkut batu bara, gypsum, klinker, felspar, tras, tanah, tanah merah, batu kapur, pasir cuci, pasir ayak, batu split, basecourse, dan abu batu; tronton tangki berkapasitas 32 ton untuk pengangkutan semen curah, trailer tangki berkapasitas 48 ton untuk pengangkutan semen curah; dan trailer lossbak berkapasitas 40 ton untuk pengangkutan semen kantong, semen big bag, dan semen sling bag.

    PT Easygo Indonesia ditunjuk untuk memasang GPS pada setiap armada guna memastikan pengiriman tepat waktu dan pemantauan dapat dilakukan 24/7 menggunakan smartphone atau komputer. Jasa angkutan perusahaan ini terutama melayani pengiriman ke berbagai daerah di Pulau Jawa.

    Perusahaan menawarkan jasanya kepada pelanggan melalui dua mekanisme: perjanjian kerjasama dan nota kesepakatan. Pelanggan utama perusahaan adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Hexa Serpong Jaya, dan PT Moto Mandiri Indonesia. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menggunakan perjanjian kerjasama, sementara pelanggan lainnya melakukan pemesanan berdasarkan nota kesepakatan.

    PT Satria Mega Kencana Tbk adalah perusahaan yang beroperasi di sektor properti dan kawasan pariwisata. Perusahaan ini memiliki anak perusahaan, yaitu PT Dwimukti Mitra Wisata, yang mengelola hotel dengan nama Sotis Hotel di berbagai lokasi seperti Blok M, Pejompongan, dan Kemang di Jakarta; Kupang; dan Canggu di Bali.

    Selain itu, ada PT Tanjung Karoso Permai, anak perusahaan lain yang berencana mengembangkan kawasan pariwisata di desa Tanjung Karoso, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    PT Sekar Bumi Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur produk makanan beku, termasuk hasil laut beku bernilai tambah dan makanan olahan beku. Perusahaan ini merupakan salah satu pelopor dalam pengolahan udang beku di Indonesia. Mereka telah menjalin beberapa kerjasama dengan perusahaan Jepang melalui usaha patungan, seperti dengan Fuji Food untuk memproduksi bumbu masakan, serta dengan Seinan Kaihatsu Co. Ltd. dan Nomura Trading Co. Ltd. untuk menghasilkan produk makanan siap saji.

    Selain itu, Sekar Bumi juga bermitra dengan perusahaan agrikultur asal Tiongkok, Liaoning Wellhope Agri Tech Joint Stock Co. Ltd., untuk memperkuat bisnis di sektor hulu yang bergerak dalam produksi pakan udang.

    Dalam lini produk hasil laut beku bernilai tambah, perusahaan ini terutama menghasilkan udang bernilai tambah, serta ikan, cumi-cumi, dan produk hasil laut lainnya. Produk makanan olahan beku yang dihasilkan termasuk berbagai variasi dim sum, bakso ikan dan sapi, udang tempura, dan sosis. Sekar Bumi juga memproduksi pakan udang dan ikan, kacang mete, serta sosis ikan siap makan. Produk-produk ini dijual dengan merek FINNA, SKB, Bumifood, dan Mitraku. Lebih dari 90 persen penjualan produk perusahaan berasal dari ekspor ke Amerika Serikat, Jepang, Eropa, Australia, dan negara Asia lainnya. Produk yang diekspor disuplai ke pasar retail seperti supermarket, maupun sektor food service.

    Selain produk berbasis seafood, Sekar Bumi juga terlibat dalam bisnis pengolahan kacang mete. Melalui anak perusahaannya, Sekar Bumi menjadi pionir dalam pemrosesan kacang mete skala besar, dengan kapasitas produksi 25.000 ton/tahun untuk olahan kacang mete mentah, yang sebagian besar hasilnya diekspor. Produk yang dihasilkan meliputi kacang mete berlapis madu (dioven dan digoreng), emping, serta produk kacang tanah dan biji wijen. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.