Logo
>

BEI Catat Lima Emisi dalam Sepekan, ini Daftarnya

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 606 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp495,60 triliun

Ditulis oleh Hutama Prayoga
BEI Catat Lima Emisi dalam Sepekan, ini Daftarnya
Aktivitas pengunjung di main hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Selasa, 11 Maret 2025. (Foto: Kabarbursa/Abbas Sandji)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat lima emisi selama sepekan terakhir periode 24-27 Maret 2025 yang terdiri atas tiga obligasi dan dua sukuk. 

    Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad menyampaikan pada Rabu, 26 Maret 2025, PT OKI Pulp & Paper Mills menerbitkan obligasi berkelanjutan II, obligasi USD berkelanjutan II, dan sukuk mudharabah berkelanjutan II oki pulp & paper mills tahap I tahun 2025.

    "Obligasi dan sukuk dicatatkan dengan nilai pokok masing-masing sebesar Rp1.963.475.000.000,00, USD2.658.500,00, dan  Rp1.500.000.000.000,00," ujar dia dalam keterangan tertulisnya dikutip, Sabtu, 29 Maret 2025.

    Kautsar menyebut, hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan PT Kredit Rating Indonesia untuk kedua obligasi adalah idA+ dan irAA-, sementara untuk sukuk adalah idA+ dan irAA-. 

    Pada hari yang sama, obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I Bank Mandiri tahap II tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk turut dicatatkan di BEI. 

    "Obligasi dicatatkan dengan nilai pokok sebesar Rp5.000.000.000.000,00. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO atas obligasi ini adalah idAAA dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat," jelas Kautsar.

    Kemudian pada Kamis, 27 Maret 2025, perdagangan BEI dibuka oleh PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dalam rangka pencatatan sukuk ijarah I BUMA tahun 2025 di BEI. 

    BUMA menerbitkan sukuk ijarah tersebut senilai Rp2.000.000.000.000,00 dengan hasil pemeringkatan dari PEFINDO badalah idA+  dan A+ dari PT Fitch Ratings Indonesia.

    "PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam penerbitan ini," kata Kautsar. 

    Direktur BUMA International Group, Iwan Fuad Salim, menyatakan bahwa pencatatan Sukuk ini menjadi tonggak penting bagi perusahaan.

    "Pencatatan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 hari ini merupakan momen bersejarah bagi BUMA, yang telah berkiprah selama lebih dari 26 tahun di industri pertambangan Indonesia. Kami berterima kasih kepada para pemegang Sukuk, OJK, BEI, serta semua pihak yang telah mendukung penerbitan ini," ujarnya di Jakarta pada Kamis, 27 Maret 2025.

    PT BNI Sekuritas, PT BCA Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas sebagai lembaga penjamin emisi. Selain itu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk juga berperan sebagai wali amanat.

    Dalam penerbitannya Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 mendapat respons positif dari investor dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 1,1 kali.

    Dengan pencatatan tersebut, jelas Kautsar, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2025 adalah 33 emisi dari 24 emiten senilai Rp45,56 triliun.

    Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 606 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp495,60 triliun dan USD108,41 juta, diterbitkan oleh 134 Emiten.

    "Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp6.190,33 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp2,41 triliun," pungkas Kautsar. 

    Perdagangan Saham Positif

    Di sisi lain, BEI turut mencatat mayoritas data perdagangan saham selama sepekan periode 24-27 Maret 2025 ditutup positif. Kautsar mengungkapkan peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan yaitu sebesar 22,26 persen. 

    "Menjadi Rp18,60 triliun dari Rp15,21 triliun pada pekan sebelumnya," ujar dia. 

    Kautsar menyampaikan, catatan positif juga dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik sebesar 4,03 persen menjadi berada di level 6.510,620 dari 6.258,179 pada pekan lalu. 

    Selain itu, kapitalisasi pasar bursa turut mengalami peningkatan sebesar 2,81 persen menjadi Rp11.126 triliun dari Rp10.822 triliun pada sepekan sebelumnya. 

    "Sedangkan, rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini mengalami perubahan yaitu sebesar 8,60 persen menjadi 18,77 miliar lembar saham dari 20,53 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya," jelasnya. 

    Kautsar melanjutkan, perubahan juga dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 16,16 persen, menjadi 1,02 juta kali  transaksi dari 1,21 juta kali transaksi pada pekan lalu.  Adapun untuk Investor asing pada Kamis, 27 Maret 2025, mencatatkan nilai beli bersih Rp623,65 miliar. 

    "Dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp29,92 triliun," pungkas Kautsar. 

    Diketahui, IHSG ditutup menguat sebesar 0,59 persen atau 38 poin ke level 6.510 pada perdagangan Kamis, 27 Maret 2025 atau sebelum libur lebaran. 

    Merujuk data RTI Business, IHSG pada hari ini bergerak fluktuatif di kisaran 6.417 hingga 6.510. Seiring menguatnya indeks, 359 saham menghijau, 230 melemah, 206 saham stagnan.

    Sedangkan, volume perdagangan hari ini mencapai 14.115 miliar lembar saham dengan  transaksi Rp11.023 triliun. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.