KABARBURSA.COM-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan perkembangan positif dengan dua anggota bursa (AB) yang tengah menyiapkan rencana sebagai penerbit waran terstruktur. Inisiatif ini diharapkan akan memperkaya dan menghidupkan transaksi dalam pasar waran terstruktur.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengungkapkan bahwa satu hingga dua AB sedang mengkaji proses internal masing-masing sebagai penerbit waran terstruktur, demikian diungkapkan pada Senin (5/2/2024).
Langkah ini menyusul PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia yang resmi menjadi anggota bursa ketiga sebagai pionir dalam menerbitkan waran terstruktur, bergabung dengan PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Maybank Sekuritas Indonesia.
CGS-CIMB Sekuritas mencatatkan enam seri waran terstruktur pada Senin (5/2) dengan saham dasar dari indeks IDX30. Enam saham tersebut adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
"Masing-masing waran terstruktur memiliki kode identifikasi seperti BBCAYUCX4A, BMRIYUCX4A, MDKAYUCX4A, UNVRYUCX4A, TLKMYUCX4A, dan GOTOYUCX4A. Waktu jatuh tempo waran tersebut adalah sembilan bulan setelah penerbitan, yakni pada 5 November 2024," jelas Jeffrey.
Dalam upaya perluasan pasar waran terstruktur, CGS-CIMB Sekuritas menjalin kerjasama dengan tiga sekuritas lain, yakni PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), MNC Sekuritas, dan KB Valbury Sekuritas sebagai agen penjual.
Presiden Direktur CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Lim Kim Siah, menyampaikan bahwa dalam penawaran perdana ini, waran terstruktur dengan underlying saham GOTO dan saham perbankan menjadi daya tarik utama bagi investor. Ia juga merencanakan kerjasama lebih lanjut dengan tiga sekuritas tersebut dan mungkin melibatkan satu atau dua sekuritas lain yang berminat.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.