Logo
>

BEI Sebut Pertumbuhan Produk Investasi Pasif Melonjak

Ditulis oleh Hutama Prayoga
BEI Sebut Pertumbuhan Produk Investasi Pasif Melonjak

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan pertumbuhan produk investasi pasif seperti reksa dana dan ETF mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

    Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik mengatakan peningkatan itu tercermin dari banyaknya investor yang semakin tertarik dengan produk-produk investasi pasif.

    "Investasi pasif karena sifatnya yang lebih efisien, transparan, dan cenderung menawarkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan produk investasi aktif," ujar dia di Gedung BEI, Senin, 2 September 2024.

    Berdasarkan data yang dihimpun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kata Jeffrey, per Juli 2024 terdapat 70 produk reksadana dan ETF pasif atas indeks-indeks saham di bursa.

    "Dengan nilai dana pengelolaan mencapai Rp17 triliun rupiah," ungkap dia

    Jika ditarik tujuh tahun terakhir, Jeffrey menyatakan pertumbuhan ini meningkat sebesar tiga kali lipat baik dari jumlah produk maupun dana kelolanya.  Dia menyampaikan pada 2017 lalu hanya terdapat 23 produk dengan nilai Rp5,3 triliun.

    "Melihat pertumbuhan ini, BEI terus berkomitmen untuk mendorong perkembangan produk investasi pasif berbasis indeks di pasar modal Indonesia," ucap Jeffrey.

    BEI Luncurkan Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28

    Dalam rangka mendorong perkembangan produk investasi indeks saham di pasar modal, BEI dan PT Infovesta Utama resmi meluncurkan indeks baru yang dinamakan IDX-Infovesta Multi-Factor 28 pada Senin, 2 September 2024 di Main Hall BEI.

    Diluncurkannya indeks ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi investor dalam mengambil keputusan investasi serta mendapatkan kinerja portofolio yang optimal melalui pendekatan berbasis pada analisis multi-factor.

    Indeks ini mengukur kinerja harga dari 28 saham yang relatif memiliki profitabilitas tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. Didasari oleh tren pertumbuhan Asset Under Management (AUM) produk investasi pasif, indeks ini diluncurkan karena meningkatnya penggunaan indeks BEI sebagai underlying produk tersebut.

    IDX-Infovesta Multi-Factor 28 menggunakan pendekatan fundamental weighting dalam penentuan bobot setiap saham. Berbeda dengan metode kapitalisasi pasar, fundamental weighting menghitung bobot saham berdasarkan ukuran fundamental perusahaan, seperti pendapatan, laba, arus kas, dan lain-lain.

    Adapun pendekatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih representatif mengenai potensi investasi dengan mempertimbangkan kekuatan fundamental perusahaan yang mendasarinya.

    Tahapan seleksi awal penentuan konstituen indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 dilakukan dengan:

    1. Memilih saham IHSG yang telah tercatat di BEI selama minimal 5 tahun;

    2. Memilih saham dengan nilai transaksi harian lebih dari Rp500 juta selama 6 bulan terakhir;

    3. Memilih saham yang memiliki nilai market capitalization free float minimal Rp1 triliun;

    4. Memilih saham yang harga sahamnya tidak pernah menyentuh Rp50 selama 5 tahun terakhir; dan

    5. Memilih saham yang tidak masuk dalam Notasi Khusus atau Efek dalam Pemantauan Khusus selama 6 bulan terakhir.

    Dari sejumlah saham yang lolos dalam seleksi awal, kemudian dipilih 80 saham dengan nilai market capitalization free float paling besar. Dari 80 saham tersebut, kemudian dipilih 28 saham calon konstituen indeks dengan peringkat tertinggi berdasarkan faktor quality, value dan low volatility. Penghitungan indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 dilakukan menggunakan metode Capped Adjusted Market Capitalization Weighted dan menerapkan pembatasan bobot tiap saham (cap) paling tinggi sebesar 15 persen yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 3 September 2018 dengan nilai awal 100.

    Evaluasi berkala atas indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 terdiri dari Evaluasi Mayor dan Evaluasi Minor. Evaluasi Mayor yang bertujuan untuk melakukan pemilihan dan pembobotan ulang atas konstituen indeks, dilakukan pada akhir Februari dan Agustus.

    Sedangkan Evaluasi Minor yang bertujuan untuk melakukan pembatasan ulang atas bobot saham, dilakukan pada akhir Mei dan November. Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di Hari Bursa pertama pada bulan berikutnya.

    Dengan diluncurkannya indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 diharapkan dapat menjadi acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis indeks, seperti reksa dana indeks maupun Exchange Trade Fund (ETF) indeks. Sehingga pada akhirnya, hal ini dapat memudahkan investor berinvestasi pada saham-saham dengan profitabilitas tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.

    Indeks IDX Cyclical Economy 30

    Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meluncurkan indeks baru bernama IDX Cyclical Economy 30 pada Sabtu, 13 Juli 2024.

    Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Pande Made Kusuma Ari, menyatakan bahwa indeks ini mengukur kinerja harga dari 30 saham cyclical berdasarkan subsektor dari IDX Industrial Classification (IDXIC) yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, didukung oleh fundamental perusahaan yang kuat.

    Indeks ini mulai berlaku efektif pada Senin, 15 Juli 2024, dan mencakup saham dari berbagai sektor cyclical yang dikenal memiliki kinerja signifikan yang dipengaruhi oleh perubahan siklus ekonomi, termasuk sektor finansial, barang konsumen nonprimer, dan infrastruktur. Sektor cyclical dipengaruhi oleh kondisi ekonomi makro, seperti sektor perkebunan, pertambangan, industri dasar, aneka industri, properti, hingga keuangan dan perdagangan.

    Pande juga menjelaskan tahapan awal penentuan konstituen indeks IDX Cyclical Economy 30 dengan mengecualikan saham yang tercatat di Papan Pemantauan Khusus. BEI kemudian memilih saham yang selalu diperdagangkan selama 12 bulan terakhir dan sesuai dengan klasifikasi saham cyclical berdasarkan subsektor IDXIC.

    Dari sini, dipilih 30 saham dengan peringkat tertinggi berdasarkan nilai transaksi, frekuensi transaksi, kapitalisasi pasar free float, keterwakilan masing-masing sektor cyclical, dan fundamental perusahaan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.