KABARBURSA.COM - Kenaikan harga beras yang cukup signifikan memaksa para pengusaha warung tegal (warteg) menaikkan harga menu makanan sejak Februari 2024 lalu.
Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah mengatakan, kenaikan harga nasi dan lauk di warteg dan tempat makan lainnya terefleksikan pada komponen inflasi komoditas nasi dan lauk pauk.
"Jadi ketika kita makan di mana pun, tidak hanya di warteg, dengan komoditas nasi dan lauk pauk tercatat mengalami kenaikan harga," kata Habibullah, Jumat, 1 Maret 2024.
Kata Habibullah lagi, komponen komoditas nasi dan lauk pauk mencatat inflasi sebesar 0,30 persen pada Februari 2024 lalu. Dengan kenaikan itu, komponen nasi dan lauk pauk berkontribusi sebesar 0,01 persen terhadap inflasi.
Kenaikan harga lauk pauk tidak terlepas dari harga beras yang tinggi. BPS mencatat, komoditas beras masih mencatatkan inflasi yang tinggi pada Februari lalu.
Secara bulanan, beras mengalami inflasi sebesar 5,32 persen. Beras pun tercatat menjadi pemicu utama inflasi pada Februari lalu, dengan andil inflasi mencapai 0,21 persen.
“Komoditas penyumbang inflasi yang pertama adalah beras dengan andil 0,21 persen,” ujar Habibullah.
Selain beras, sejumlah komoditas pangan lain yang juga memberikan andil yang dominan terhadap inflasi Februari lalu yakni cabai merah memberikan andil sebesar 0,03 persen, telur ayam ras 0,04 persen, daging ayam ras 0,02 persen, dan minyak goreng 0,01 persen.
Dengan perkembangan tersebut, tercatat secara keseluruhan tingkat inflasi nasional mencapai 0,37 persen secara bulanan pada Februari lalu. Ini melonjak tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 0,04 persen. (*/adi)