KABARBURSA.COM - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abdul Manap Pulungan mengatakan program makan siang gratis yang diusung capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merupakan pemborosan anggaran negara.
Dia pun menyinggung soal kenaikan harga dalam dua bulan terakhir. Menurut dia, hal itu sebagai bukti ketidakmampuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.
"Bagaimana mau bikin program makan siang gratis, kalau pasokan berasnya saja masih impor," ucap Abdul kepada Kabar Bursa, Kamis, 7 Maret 2024.
Dari sisi global, lanjut Abdul Manap, negara pengimpor beras, seperti India dan Vietnam akan menahan komiditi beras karena lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan domestik.
"Jadi saya tidak bisa menghubungkan program makan siang gratis dan pertumbuhan ekonomi khususnya dari sektor pertanian, karena enggak signifikan, karena kan berasnya impor Bukan dari dalam negeri," ujar dia.
Seperti diketahui, Pada Pilpres 2024, program makan siang gratis menjadi isu utama yang diusung oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Diperkirakan bahwa program ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp460 triliun dengan target mencakup 82,9 juta siswa di seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan program program makan siang gratis itu akan mulai dilaksanakan pada tahun 2025 .
"Terkait program makan siang gratis, kita lihat defisit anggaran mencapai 2,4 persen hingga 2,8 persen itu untuk program yang menjadi quick win daripada presiden terpilih nanti atau pemerintah mendatang, itu pos-posnya sudah bisa masuk,” kata Airlangga usai Rapat Terbatas di Istana Negara, Senin kemarin 27 Februari 2024. (mar/adi)