KABARBURSA.COM - Owner Astiga Leather, Luthfi Muhammad Sidik, menceritakan bagaimana program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengubah jalan bisnisnya. Memulai dengan pinjaman KUR sebesar Rp500 juta pada 2014, Luthfi berhasil mengalihkan usahanya menjadi debitur kredit komersil BRI dengan pinjaman mencapai Rp3 miliar.
"Untuk pas pertama itu (2014) yang saya pegang Rp500 juta," kata Luthfi saat ditemui di Astiga Leather, Garut, Jawa Barat pada Kamis 2 Mei 2024.
Setelah tenor KUR sebesar Rp500 juta itu selesai, dia mengaku dibantu oleh BRI untuk menjadi debitur kredit komersil BRI. Dia mengatakan awal mengikuti program debitur komersil pihaknya dibantu sebesar Rp1 miliar dan hingga kini sudah menjadi debitur kredit komersil di angka Rp3 miliar.
Hasilnya, produksi jaket kulitnya meningkat pesat, dengan peningkatan mencapai 100 persen. Awalnya, omzetnya di bawah Rp100 juta saat menggunakan KUR, kini telah melonjak menjadi Rp300 juta per bulan.
"Untuk sekarang omzetnya di atas 200-300 (juta) untuk jaket kulit per bulan. Untuk awal (KUR) omzet di bawah 100 (juta)," ungkapnya.
Dia menerangkan, adanya peningkatan produksi terssbut berjalan secara bertahap. Dari pertama menjadi kreditur KUR peningkatan meningkat dari 30 persen hingga pernah menyentuh 100 persen.
"Untuk peningkatan produksi ada. Untuk persennya itu bertahap gitu dari 30 persen ke 50 persen gitu, kadang ada permintaan di atas 100 persen juga ada gitu," terang dia.
Kesuksesan ini tidak hanya terbatas dalam negeri, namun Astiga Leather kini tengah fokus pada ekspansi internasional. "Selain pemenuhan pasar lokal, juga kita promosi untuk ke luar negeri karena untuk memperbesar pasar, memperkenalkan produk dalam negeri agar bisa go international," jelasnya
Namun, pihaknya masih terkendala terutama dari perizinan yang rumit dari negara tujuan. Oleh karena itu pihaknya sedang mencari negara-negara yang tidak mempersulit usahanya untuk menjalin kerja sama.
"Kita mencari negara-negara yang persyaratannya tidak terlalu rumit," terangnya.
Adapun Luthi mengatakan pihaknya juga menggandeng Usaha Kecil Menengah (UKM) lain yang menggunakan KUR untuk meningkatkan produksinya. Dalam hal ini, UKM yang memiliki alat laser apabila Astiga Leather mendapatkan pesanan khusus.
"Kita kolaborasi (dengan UKM), kulitnya dari kami dilaser mereka dan finishingnya nanti kembali ke kami," tegas Luthfi.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pinjaman KUR sangat bermanfaat khususnya bagi para pelaku usaha yang ingin memulai usahanya. Ia berpesan kepada para pelaku usaha yang ingin meminjam KUR agar memanfaatkan KUR tersebut dengan sebaik-baiknya.
Pasalnya, kehadiran program KUR ini menurutnya dapat menjawab persoalaan pengusaha. Yang mana secara umum keluahan para pelaku usaha adalah soal bantuan dana.
"Sekarang ada KUR ini dan bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang harus dimanfaatkan sesuai kebutuhan usaha misalnya untuk membeli bahan baku, menambah pengadaan mesin," ungkap Luthfi.
Selain mendapatkan pembiayaan KUR dari BRI, Luthfi juga mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan bantuan pemasaran terhadap produk yang dijualnya dari BRI.
"Selain kita dibantu dari segi pembiayaan, dari segi pemasaran dan orderan juga dibantu gitu. Kadang setiap tahun biasanya BRI suka mengadakan event pameran," imbuhnya
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.