KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguji support pada level 7.250 pada perdagangan perdana 2024, Selasa (2/1/2024). Analis merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham seperti JSMR, PANI, hingga AKRA.
Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan resistance IHSG besok berada pada level 7.350 dengan support pada level 7.250. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan tahun 2024, IHSG ditutup turun 0,43 persen ke level 7.272,79.
"IHSG berpotensi uji support 7.250 besok seiring dengan potensi death cross dari Stochastic RSI," kata Tim Riset Phintraco Sekuritas, dikutip Senin (1/1/2024).
Menurut Phintraco Sekuritas, sentimen di awal tahun 2024 berasal dari ekspektasi bahwa The Fed yang akan menurunkan suku bunga acuan pada kuartal I/2024.
CME Fedwatch Tool menunjukkan probabilitas pemangkasan The Fed Rate sebesar 71,4 persen pada FOMC Maret 2024. Hal ini memicu penguatan nilai tukar rupiah sebesar 0,13 persen ke level Rp15.395 per dolar AS di Jumat (29/12/2023) sore.
Dari dalam negeri, ekspektasi akan pertumbuhan ekonomi yang lebih positif di tahun politik 2024, diharapkan dapat memberikan peluang January Effect pada 2024. Phintraco Sekuritas mencatat probabilitas penguatan dari IHSG di Januari sebesar 58 persen dari tahun 2000—2023.
Adapun Phintraco Sekuritas memiliki beberapa top picks atau rekomendasi saham pilihan untuk perdagangan besok, Selasa (2/1/2024). Saham-saham top picks tersebut adalah BRIS, JSMR, PANI, ADMR, AKRA, dan EXCL.
Sementara itu, KGI Sekuritas Indonesia melihat potensi penguatan lanjutan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun 2024. Mereka memproyeksikan pertumbuhan IHSG dengan potensi upside sebesar 9,8 persen, mencapai level 7.820 dalam tahun ini. Rovandi, Analis Ekuitas dan Ekonom KGI Sekuritas Indonesia, menyoroti tiga faktor kunci yang akan mendorong pergerakan IHSG.
Pertama, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan mencapai rata-rata 2,5 persen, lebih tinggi dari tahun 2023, meski belum setara dengan masa sebelum pandemi COVID-19. Kedua, pelemahan harga komoditas yang telah mencapai level terendah, menunjukkan potensi pembalikan arah pada tahun 2024. Ketiga, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diprediksi tidak akan mengalami kenaikan, memberikan peluang bagi pemilik perusahaan atau investor untuk merancang strategi lebih awal.
Selain faktor-faktor tersebut, tahun ini juga akan dipengaruhi oleh sentimen euforia Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres). Meskipun sentimen negatif dari pasar global cenderung mengalami penurunan.
Secara sektoral, saham-saham perbankan diprediksi akan tetap menjadi pemain utama di tahun 2024. Hal ini mengingat Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang tinggi, sementara suku bunga acuan BI stabil bahkan cenderung turun. Selain sektor perbankan, Rovandi memprediksi sektor industri material dasar, terutama komoditas nikel dan produk turunannya, akan meramaikan bursa.
Dengan adanya pembangunan yang masif dari hulu ke hilir, serta dukungan pemerintah dari segi dana, perizinan, lokasi, dan kerja sama dengan pemerintah negara lain, Rovandi meyakini bahwa saham-saham di sektor ini akan mengalami kenaikan, terutama saham-saham di segmen bahan baku yang lebih matang.
Rovandi memberikan rekomendasi untuk fokus pada saham-saham di industri nikel dan Electric Vehicle (EV). Ia membagi rekomendasi tersebut ke dalam tiga segmen:
- Bahan Baku
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- Harga penutupan 2023: Rp 1.705
- Target harga: Rp 2.145
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- Produk EV Baterai dan Sepedamotor Listrik
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
- Harga penutupan 2023: Rp 4.310
- Target harga: Rp 5.900
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
- Emiten Komponen Kendaraan
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
- Harga penutupan 2023: Rp 2.700
- Target harga: Rp 3.700
- PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI)
- Harga penutupan 2023: Rp 368
- Target harga: Rp 513
- PT Central Omega Resources Tbk (DKFT)
- Harga penutupan 2023: Rp 112
- Target harga: Rp 130
- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
- Harga penutupan 2023: Rp 560
- Target harga: Rp 712
- PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
- Harga penutupan 2023: Rp 1.000
- Target harga: Rp 1.200
- PT Indika Energy Tbk (INDY)
- Harga penutupan 2023: Rp 1.435
- Target harga: Rp 1.850
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- Harga penutupan 2023: Rp 86
- Target harga: Rp 100
- Astra Otoparts Tbk (AUTO)
- Harga penutupan 2023: Rp 2.360
- Target harga: Rp 3.625
- PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)
- Harga penutupan 2023: Rp 1.420
- Target harga: Rp 1.900
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Dengan fokus pada tema nikel, Rovandi percaya bahwa hampir semua saham di sektor ini akan mengalami kenaikan, terutama di sektor bahan baku yang lebih matang.
Sebagai pelaku pasar, para investor dapat mempertimbangkan rekomendasi saham ini sebagai panduan dalam merencanakan strategi investasi mereka di tahun 2024
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.