KABARBURSA.COM - Jumlah pemudik pada momen lebaran 2024 diprediksi akan melonjak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bahkan memperkirakan jumlah pemudik pada Idul Fitri 2024 ini mencapai 193,6 juta orang.
Dalam mengantisipasi semaraknya momen lebaran, Bank Indonesia (BI) telah menyiapkan uang kartal sebanyak Rp 197,6 triliun. Penyediaan uang tunai ini mengalami peningkatan sebesar 4,65persen YoY dibandingkan dengan realisasi tahun lalu.
Peningkatan kebutuhan uang tunai lebaran ini juga mempertimbangkan jumlah pemudik 2024 yang meningkat serta adanya tunjangan hari raya (THR) ASN yang dibayarkan secara penuh. "Kita tahu pemudik akan meningkat cukup besar sekitar 197 juta, kemudian THR juga akan dibayar 100persen sehingga kita mengantisipasi kebutuhan uang baru untuk Ramadhan," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim, dikutip Senin 25 Maret 2024.
Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Sarman Simanjorang, menyatakan bahwa jumlah pemudik yang meningkat pada tahun ini akan memberikan dampak positif terhadap pergerakan ekonomi daerah.
"Sektor wisata, hotel, restoran, dan toko oleh-oleh akan mendapatkan manfaat dari momen mudik lebaran ini. Ini akan berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.
Meski demikian, Sarman menyarankan agar pemerintah daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaku usaha agar tidak menaikkan harga-harga yang membuat pemudik enggan berbelanja.
Pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Fajry Akbar, menambahkan bahwa cuti bersama lebaran 2023 akan meningkatkan pergerakan ekonomi di berbagai daerah. "Penerimaan pajak daerah dan restribusi pasti akan meningkat pula," katanya.
Meskipun kenaikan harga sering terjadi saat bulan puasa dan lebaran, hal tersebut tidak mengurangi antusiasme warga untuk mudik dan berlibur. "Jadi, penerimaan pajak dan restribusi daerah akan tetap naik pada tahun ini," jelasnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga berharap pemberian THR dan gaji ke-13 ASN dapat menjaga momentum pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional. "Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu momentum untuk mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat," ujarnya.
Dengan demikian, momen lebaran tidak hanya memberikan berkah bagi masyarakat yang merayakannya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan, bahkan di pelosok daerah sekalipun.