Logo
>

Berkedok sebagai Turis, WNA bekerja secara Ilegal di Bali

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Berkedok sebagai Turis, WNA bekerja secara Ilegal di Bali

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Ada dugaan banyak warga negara asing (WNA) berkedok sebagai turis. Padahal mereka bekerja secara ilegal di Bali. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mendeportasi kembali ke negaranya jika tertangkap basah.

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan WNA yang terbukti bekerja secara ilegal di Bali berarti telah melanggar regulasi.

    "Ini tindakan riil dan tegas yang kita lakukan. Jika mereka (WNA) melanggar regulasi, kita deportasi sesuai dengan sanksi, jadi pengawasannya berjalan," kata Sandiaga Uno dalam keterangannya, Rabu, 7 Agustus 2024.

    Menurut Sandiaga, untuk menertibkan WNA-WNA bermasalah tersebut, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dengan stakeholder-stakeholder terkait.

    Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Provinsi Bali menunjukan pertumbuhan yang positif, yakni mencapai 2.911.155 kunjungan atau naik 23,61 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

    Dia menyebut, wisatawan asal Australia mendominasi kedatangan wisman ke Bali, lalu diikuti India, China, Amerika Serikat (AS), kemudian Singapura.

    Nia pun memberikan apresiasi terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia, khususnya Bali.

    Namun diakuinya, seiring terjadinya peningkatan jumlah kedatanga wisman di Bali diikuti dengan isu-isu yang tidak sedap, salah satunya, adalah maraknya wisatawan yang melanggar regulasi.

    Menurut dia, untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan pengawasan yang ketat dan mengkomunikasikan 'do's and don'ts'  berwisata di Indonesia.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan pihaknya telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Tata Kelola Pariwisata yang melibatkan seluruh stakeholder, untuk mengawasi semua aktivitas kepariwisataan, setelah banyaknya laporan tentang turis asing yang bekerja secara ilegal di Bali.

    "Kami bekerja sama dengan seluruh stakeholder membentuk satgas, dan kami di Provinsi, Kabupaten/Kota ada di dalamnya, ada imigrasi dan Polda Bali, juga darikejaksaan,” kata Tjok Bagus.

    Tjok menyatakan bahwa akan menindak turis yang bekerja di Bali secara ilegal secara tegas namun tidak keras. "Kami akan melakukan pendekatan secara humanis," jelas dia.

    Saat ini Pemerintah Daerah Bali sudah mensosialisasikan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Tatanan Baru Bagi Wisatawan Mancanegara Selama Berada di Bali. Menurut Tjok Bagus, langkah ini merupakan salah satu wujud nyata keberpihakan Pj Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya, untuk menindaklanjuti para turis asing yang bekerja secara ilegal.

    Dengan adanya surat edaran tersebut, pihaknya berharap wisatawan menghormati seni, budaya, adat istiadat, dan kearifan lokal Bali.

    "Jadi dalam surat edaran tersebut sudah ada pemberitahuan 'do's and don'ts', yang boleh dilakukan oleh wisatawan mancanegara apa saja. Kami sudah mensosialisasikan melalui media yang ada, baik media sosial, media online, nasional, maupun internasional. Bahkan kami sampaikan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di luar negeri dan ada Kedutaan Besar asing yang ada di Jakarta dan konsulat yang ada di Bali," ucap Tjok.

    BPS melaporkan kunjungan wisman yang berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan pada Juni 2024.

    Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasantibmengatakan secara total kunjungan wisman ke Indonesia pada Juni 2024 sebanyak 1.168.988, naik sebesar 2,05 persen secara bulanan.

    "Secara total jumlah kunjungan wisman ke Indonesia adalah 1.168.988 atau naik sebesar 2,05 persen secara bulanan dan naik sebesar 9,99 persen secara tahunan," ujar Amalia.

    Amalia mengatakan, wisman datang ke Indonesia melalui pintu masuk utama sebanyak 997.258 kunjungan. Sementara yang datang melalui pintu perbatasan sebanyak 171,730 kunjungan.

    Secara kumulatif, lanjut dia, sepanjang semester satu 2024 total kunjungan wisman mencapai 6.413.201, atau meningkat sebesar 21,02 persen dibanding periode yang sama pada 2023.

    “Total kunjungan wisman pada semester pertama 2024 ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2020,” kata Amalia.

    Adapun wisman yang paling banyak datang ke Indonesia pada periode Juni 2024 berasal dari Malaysia, kemudian di posisi kedua adalah Singapura, lalu Australia.

    Kendati begitu, dia menyebut kunjungan wisman asal Negeri Jiran itu mengalami penurunan sebesar 5,86 persen secara bulanan, namun meningkat secara tahunan sebesar 11,60 persen.

    "Wisman dari Malaysia paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, sementara Singapura paling banyak masuk melalui pintu Batam, wisman Australia paling banyak masuk ke Indonesia melalui bandara Ngurah Rai, Bali,” ungkap Amalia. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.