Logo
>

Besok, RUPS UNVR Terkait Penjualan Es Krim: Saham Bergerak Tipis

Ditulis oleh Yunila Wati
Besok, RUPS UNVR Terkait Penjualan Es Krim: Saham Bergerak Tipis

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Unilever Indonesia Tbk atau UNVR, Selasa 14 Januari 2025, akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terkait rencana penjualan unit bisnis es krimnya. Diketahui, unit bisnis tersebut akan dijual ke PT The Magnum Ice Cream Indonesia dengan nilai Rp7 triliun.

    RUPS akan digelar di Hotel Mulia Senayan. Dalam rapat umum nanti, Unilever akan meminta persetujuan kepada pemegang saham mengenai rencana penjualan bisnis es krimnya. RUPS ini menjadi momen penting untuk memutuskan langkah strategis yang dapat memperkuat dan mendorong pertumbuhan perusahaan di masa depan.

    Penjualan unit bisnis es krim itu merupakan bagian dari strategi global Unilever PLC yang berupaya menyederhanakan operasional bisnisnya dan fokus pada segmen-segmen yang lebih menguntungkan. Keputusan ini mencerminkan upaya Unilever Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan tren global dan memastikan langkah yang lebih efisien untuk masa depan perusahaan.

    Adapun penjualan ini mencakup seluruh bisnis es krim yang selama ini dijalankan oleh Unilever Indonesia, termasuk berbagai merek es krim yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia, bukan hanya merek es krim Magnum yang terkenal.

    Meskipun demikian, pada saat perjanjian pengalihan aset (Business Transfer Agreement/BTA) ditandatangani pada 22 November 2024, PT The Magnum Ice Cream Indonesia tetap memiliki hubungan afiliasi dengan Unilever Indonesia.

    Oleh karena itu, demi mematuhi prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik, perusahaan akan meminta persetujuan dari pemegang saham independen melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Independen.

    Pembagian Dividen Tunai

    Dalam kesempatan yang sama, Unilever Indonesia juga akan melakukan pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham per 20 Desember 2024.

    Dividen ini menjadi bagian dari kebijakan pembagian laba yang dilakukan perusahaan dalam rangka memberikan nilai tambah bagi para investor yang telah menanamkan modalnya. Nilai transaksi penjualan bisnis es krim tersebut sebesar Rp7 triliun menunjukkan besarnya skala dan dampak dari keputusan ini bagi kinerja perusahaan ke depan.

    Secara teknikal, nilai transaksi tersebut setara dengan 204 persen dari ekuitas Perseroan yang tercatat pada Rp3,44 triliun pada laporan keuangan per 30 September 2024. Hal ini mencerminkan betapa besar dan signifikan langkah pemisahan bisnis es krim ini bagi Unilever Indonesia, yang diyakini akan memberikan dampak positif jangka panjang.

    Penilaian bisnis independen yang dilakukan oleh KJPP SRR mengungkapkan nilai pasar wajar sebesar Rp6,57 triliun, yang mendekati nilai transaksi tersebut dan memperlihatkan optimisme terhadap potensi pertumbuhan perusahaan setelah pemisahan.

    Dilepasnya lini bisnis es krim tersebut memang menjadi langkah strategis untuk Unilever Indonesia yang berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional serta mendukung pertumbuhan yang lebih optimal.

    Dengan pemisahan ini, Unilever Indonesia dapat berfokus pada empat lini bisnis utama yang lebih menguntungkan dan efisien. Tindakan ini pun sejalan dengan Rencana Aksi Pertumbuhan (Growth Action Plan) yang dimiliki oleh Unilever Group untuk menciptakan perusahaan yang lebih sederhana, efisien, dan responsif terhadap perkembangan pasar yang dinamis.

    Pemisahan unit bisnis es krim ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja keseluruhan Grup Unilever, dengan peningkatan produktivitas, konsistensi dalam pertumbuhan pendapatan, dan peningkatan budaya kinerja yang lebih kuat.

    Dengan langkah ini, Unilever Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan perusahaan yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan dan lebih fokus pada bisnis yang memberikan margin lebih tinggi serta prospek yang lebih cerah.

    Secara keseluruhan, rencana penjualan unit bisnis es krim ini bukan hanya sebuah keputusan strategis bagi Unilever Indonesia tetapi juga sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan berkomitmen untuk menciptakan perusahaan yang lebih efisien dan mampu memberikan hasil jangka panjang yang lebih menguntungkan.

    Pembagian dividen dan langkah pemisahan unit ini semakin menunjukkan langkah korporasi yang visioner, mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik serta prospek ke depan yang lebih cerah.

    Saham Bergerak Perlahan

    Sementara itu, menurut data Stockbit pada hari ini, perdagangan saham terbaru PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tercatat di level Rp1,720, mengalami kenaikan sebesar Rp15 atau 0,88 persen dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya yang berada di angka Rp1,705.

    Saham UNVR membuka perdagangan pada level Rp1,710, sedikit lebih tinggi daripada harga penutupan sebelumnya, dan sempat mencapai harga tertinggi di Rp1,745 selama sesi perdagangan.

    Volume perdagangan saham UNVR cukup signifikan dengan total transaksi mencapai 66.000 lot, yang menunjukkan antusiasme dari para investor terhadap saham ini. Nilai transaksi pada perdagangan tersebut tercatat mencapai Rp11,4 miliar, memperlihatkan adanya perputaran yang cukup besar dalam pasar saham UNVR hari itu.

    Selama sesi perdagangan, saham UNVR berada dalam rentang harga yang cukup sempit, dengan level terendah mencapai Rp1,705, namun tetap stabil di atas batas bawah.

    Dengan harga tertinggi yang tercatat di Rp 1,745, saham ini berpotensi untuk terus mencatatkan penguatan, meskipun terkendala oleh batas harga auto-rejection atas (ARA) di level Rp2,130 dan batas auto-rejection bawah (ARB) di level Rp1,280.

    Rata-rata harga saham selama perdagangan adalah Rp1,720, yang mencerminkan stabilitas harga dalam kisaran tersebut. Kinerja saham ini terlihat cukup baik dengan penguatan harga yang terjaga meskipun belum mampu melampaui titik resisten penting yang ada di level ARA.

    Saham UNVR dapat dianggap menarik bagi investor yang mencari saham dengan stabilitas harga dan memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang, terutama dengan rencana bisnis yang terus berjalan dan performa keuangan yang solid.

    Secara keseluruhan, perdagangan saham UNVR menunjukkan kecenderungan positif, meskipun saat ini harga sahamnya masih berada dalam rentang yang terbatas. Para investor perlu memperhatikan tren harga dan volume transaksi selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai arah pergerakan saham UNVR di masa yang akan datang.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79