KABARBURSA.COM - Emiten milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT), telah melakukan public expose pada Senin, 22 Juli 2024. Dalam acara tersebut beberapa aksi korporasi dijelaskan dari akumulasi saham hingga rencana ekspansi.
Manajemen PT MNC Land Tbk (KPIG) dalam keterbukaan informasi mengungkapkan alasan di balik akumulasi saham KPIG belakangan ini. "Bagi BHIT, harga saham KPIG masih terbilang murah, hanya sekitar 35 perasen dari quity book value KPIG sehingga target untuk mencapai kepemilikan hingga 25 persen akan dilakukan BHIT," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu, 24 Juli 2024.
Manajemen tersebut menuturkan, aksi tersebut merupakan langkah perseroan guna meningkatkan kepemilikan sahamnya di KPIG, dengan mempertimbangkan kinerja yang terus membaik dan rencana perseroan di masa yang akan datang.
Dikarenakan BHIT adalah pemegang saham pengendali KPIG, hal yang menjadi dasar akumulasi saham merupakan langkah dari BHIT untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT MNC Land Tbk.
Sebelumnya BHIT membeli saham KPIG sebanyak 7.665.400 (0,01 persen) pada 11 Juli 2024. Dengan pembelian saham KPIG tersebut, maka kini kepemilikan saham BHIT bertambah dari sebelumnya 18.971.694.180 lembar menjadi 18.979.359.680 lembar.
Selanjutnya, pada 15 Juli, Hary Tanoe kembali mengakumulasi sebanyak 11 juta saham, yang juga setara 0,01 persen total saham KPIG. Transaksi ini juga menambah kepemilikan saham BHIT menjadi sebanyak 19 miliar atau setara 19,48 persen.
Lalu pada 18 Juli dan 23 Juli BHIT kembali mengakumulasi saham 37 juta saham di KPIG senilai Rp108 dan sebanyak 26,12 juta saham di Rp99. Dengan demikian, sepanjang bulan ini, BHIT tercatat sudah membeli sebanyak 239,2 juta saham KPIG atau setara 0,25 persen.
Sehinga, total jumlah saham KPIG yang dipegang oleh BHIT saat ini menjadi sebanyak 19,10 miliar atau setara 19,59 persen.
Capex Rp1 triliun
Perseroan akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2024 sebesar Rp1 triliun. Sementara itu perseroan masih fokus ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, di antaranya untuk golf course yang diharapkan untuk tahun depan akan dibudget kan kembali Rp1 triliun untuk proyek lainnya.
Selain hal tersebut, untuk mengejar target itu, perseroan mengucurkan investasi Rp4,67 triliun dari total investasi tahap pertama sebesar Rp14,2 triliun.
Direktur Utama PT MNC Land Tbk atau KPIG M Budi Rustanto mengatakan, pada semester II 2024, perseroan segera menyelesaikan penambahan fasilitas, di antaranya Lido Music and Art Center (LMAC) dan Movieland Lido. Selain itu, pembangunan Lido Skyview Resort Hotel dan Trump International Golf Club.
“Proyek ini akan diselesaikan pada semester dua tahun ini,” kata dia, dalam paparan publik insidentil perseroan di Jakarta, Senin, 22 Juli 2024 kemarin.
Investasi di KEK Lido terbagi dalam tiga tahap, yakni tahap pertama dengan target Rp14,2 triliun, tahap kedua dengan target Rp5,8 triliun, dan tahap ketiga dengan target Rp12 triliun.
Realisasi investasi proyek KEK Lido City mencapai Rp4,67 triliun hingga kuartal II 2024. Capaian tersebut mencerminkan lebih 40 persen dari target tahunan yang telah ditetapkan perseroan.
Pada tahun 2024 perseroan berfokus pada pembangunan lapangan golf & club house, yang diharapkan dapat beroperasi pada bulan Oktober 2024. Disamping itu Perseroan juga menargetkan perolehan revenue dari Trump International Golf sebesar Rp200 Miliar hingga Rp300 Miliar, termasuk dari penjualan membership yang ditargetkan sebanyak 400 hingga 500 member.
Sebagai informasi, Trump International Golf House ini akan beroperasi di atas lahan seluas 83 hektar (ha). Lapangan golf dengan 18-hole ini akan dilengkapi dengan fasilitas lifestyle country club dan private clubhouse.
Dia melanjutkan setelah lapangan tersebut beroperasi, MNC Land akan melanjutkan pembangunan theme park di Lido.
Perbedaan PSN dengan KEK
Manajemen KPIG menjelaskan proyek strategis nasional atau PSN pada umumnya pembangunan untuk infrastruktur yang dana investasinya berasal dari pemerintah.
Sementara kawasan ekonomi khusus (KEK) merupakan kebijakan strategis dari pemerintah yang memberikan kesempatan lebih besar kepada pihak swasta, untuk menjadikan suatu daerah menjadi kawasan strategis dan berdaya nilai tinggi.
Namun demikian baik proyek strategis nasional merupakan kawasan ekonomi khusus merupakan fokus dari pembangunan pemerintah dengan cara memberikan insentif dan kemudahan kemudahan.
Selain itu pendapatan perseroan sebesar 95 persen berasal dari Recurring, yang diantaranya dari segment hotel, leasing, property management dan diharapkan kedepannya penjualan dari residential atau villa di KEK Lido. (yun/*)