KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) sedang menggagas kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA), Korea Selatan, Jepang, dan China untuk menerapkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara.
Ini berarti dalam waktu dekat, warga Indonesia dapat berbelanja menggunakan rupiah di negara-negara tersebut, dan sebaliknya, para pelancong dari negara tersebut bisa berbelanja di Indonesia menggunakan mata uang mereka.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, mengungkapkan bahwa BI telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Bank Sentral UEA terkait penggunaan QRIS antarnegara pada Desember 2023. Saat ini, mereka menunggu lanjutan dan finalisasi kerja sama ini.
"Di bulan Desember lalu, kita baru saja berkomitmen dengan UEA. Teman-teman tidak dapat menandatangani secara langsung karena kita akan mulai dengan MoU terlebih dahulu, struktur kerja sama bilateral terkait kebijakan bank sentral terkait aspek moneter makroprudensial. Kemudian, MoU terkait Sistem Pembayaran, termasuk QRIS lintas batas," ungkap Filianingsih dalam konferensi pers pada Rabu (17/1).
Sementara itu, untuk kerja sama dengan Korea Selatan, Jepang, dan China, pembicaraan awal mengenai QRIS antarnegara baru-baru ini dimulai. Masih ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum mencapai tahap implementasi.
"Kami sudah memulai pembicaraan dengan Korea Selatan. Gubernur baru-baru ini melakukan pertemuan bilateral dengan bank sentral Korea. Dengan China, kami juga masih dalam proses eksplorasi," tambahnya.
Meskipun begitu, Filianingsih berharap bahwa proses penjajakan dengan negara-negara tersebut dapat diselesaikan secepat mungkin agar implementasinya bisa dilakukan dalam tahun ini.
"Semoga kita bisa melaksanakannya pada tahun 2024 untuk hal-hal tersebut," ungkapnya dengan optimisme.
Saat ini, pembelanjaan menggunakan mata uang rupiah melalui QRIS sudah dimungkinkan di Thailand, Malaysia, dan Singapura. Perjanjian dengan ketiga negara ini telah diimplementasikan pada tahun 2023 dan berjalan dengan sukses.
"QRIS lintas batas yang baru-baru ini kita terapkan di Singapura berkembang baik. Peningkatan terus terjadi, baik untuk kedatangan maupun keberangkatan lintas batas di Malaysia dan Thailand. Artinya, banyak turis Singapura yang menggunakan QRIS di Indonesia, terutama di Batam dan Bintan. Malaysia juga demikian," tutupnya.