KABARBURSA.COM - Kepala Divisi Literasi dan Pendidikan Pelanggan Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi berpandangan penahanan suku bunga Indonesia berpotensi memengaruhi instrumen investasi saham.
Menurutnya, dengan suku bunga yang masih tinggi, emiten akan menghadapi peningkatan biaya pendanaan jika mengandalkan pinjaman dari sindikasi.
Belum lagi, kata dia dampak global yang ada. Di mana penahanan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat (AS) dapat menarik keluarnya modal asing dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menuju AS, seiring dengan keuntungan yang lebih menarik di sana.
"Ditambah dari global, dengan tertahannya suku bunga Fed juga akan menarik capital outflow foreign dari IHSG ke AS seiring dengan imbal hasil yang terbentuk alami kenaikan,"katanya kepada Kabar Bursa, Selasa, 26 Maret 2024.
Lanjut dia, Audi mengungkapkan bahwa investor di IHSG cenderung untuk menahan diri atau menunggu perkembangan lebih lanjut.
Hal itu menurutnya mengakibatkan penurunan daya beli dan ketidakstabilan nilai tukar rupiah, khususnya bagi emiten yang bergantung pada impor bahan baku, seperti sektor teknologi dan ritel.
"Terlebih untuk emiten seperti teknologi, ritel, terlebih emiten yang bahan bakunya impor," tandas dia. (yub/prm)