Logo
>

BIPI Diam tapi Berisik, Broker Coba-coba Petik Pucuknya

BIPI terlihat tenang di permukaan, tapi data orderbook dan aktivitas broker besar mengisyaratkan fase akumulasi baru dengan potensi breakout di atas level support 81–82.

Ditulis oleh Yunila Wati
BIPI Diam tapi Berisik, Broker Coba-coba Petik Pucuknya
PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. Foto: Dok BIPI.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kinerja saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) sedang memasuki fase menarik meski pergerakannya terlihat kecil di permukaan. Pada perdagangan terakhir, Selasa, 28 Oktober 2025, harga saham BIPI turun tipis 1,19 persen ke Rp83 per saham. 

    Tapi di balik angka itu, terdapat dinamika orderbook dan aktivitas broker yang mengisyaratkan potensi fase akumulasi baru.

    Volume transaksi hari ini mencapai 9,29 juta lot dengan nilai Rp77,6 miliar. Angka ini menandakan likuiditas yang sangat tinggi untuk saham sekelas mid-small cap. 

    Rentang harga hanya di kisaran Rp82–Rp86, tapi frekuensi mencapai hampir 1.400 kali transaksi. Artinya, minat pasar masih terjaga, hanya saja arah pergerakan masih tertahan di area konsolidasi.

    Struktur bid-offer BIPI memperlihatkan pola yang sangat khas menjelang potensi breakout. Di sisi bid, terdapat ketebalan signifikan di rentang Rp80–Rp82 dengan volume mencapai lebih dari 500 ribu lot. Angka-angka ini menunjukkan banyak pembeli yang menunggu koreksi ringan untuk masuk. 

    Sementara di sisi offer, tekanan jual memang masih terlihat di atas Rp84–Rp87, tetapi volumenya tidak terlalu agresif dan lebih condong pada aksi ambil untung cepat.

    Kondisi ini menggambarkan pasar sedang menata ulang posisi setelah reli pendek pekan lalu. Dengan harga yang masih stabil di area support 81–82 dan belum menembus level cut loss (80), BIPI bisa dikatakan sedang “mengisi tenaga” untuk gerakan berikutnya.

    Dari sisi teknikal, indikator stochastic oscillator menunjukkan pola golden cross, sinyal klasik yang menandakan potensi pergeseran tren dari sideways ke bullish. Level entry ideal yang direkomendasikan berada di 83–85, dengan target harga jangka pendek 90 dan area support kuat di 81–82.

    Golden cross ini semakin menarik karena muncul di saat harga sedang berada di dasar konsolidasi, bukan di puncak kenaikan. Artinya, probabilitas sinyal valid tergolong tinggi, apalagi jika dikonfirmasi dengan volume yang mulai meningkat.

    Dari sisi broker, data menunjukkan dominasi transaksi oleh pelaku besar. Broker II menampung pembelian jumbo senilai Rp20,5 miliar dengan volume 2,5 juta lot di harga rata-rata Rp82. Disusul HD dengan Rp13,3 miliar (1,6 juta lot) di harga 81, dan MU dengan Rp4,2 miliar di 82. 

    Ketiganya dikenal aktif dalam transaksi institusional atau proprietary trading, bukan ritel murni.

    Pola seperti ini, ketika harga cenderung datar tapi volume besar terkonsentrasi di beberapa broker dengan karakter institusional, sering kali menjadi fase akumulasi diam-diam. Artinya, ada kemungkinan dana besar sedang membangun posisi di area bawah tanpa membuat harga melonjak cepat.

    Total nilai transaksi dari broker besar saja sudah menyentuh lebih dari Rp40 miliar, hampir separuh dari total nilai harian. Ini memperkuat asumsi bahwa tekanan jual yang terlihat di atas Rp84–Rp86 hanyalah distribusi ritel jangka pendek, sementara kekuatan besar justru sedang menahan di bawah.

    Jika tren ini berlanjut dan harga mampu bertahan di atas Rp82 untuk beberapa sesi berikutnya, peluang menuju target teknikal di Rp90 sangat terbuka. Apalagi indikator momentum seperti RSI dan MACD (jika dihitung dari pola harga) juga sudah mendekati fase reversal ringan.

    Dengan fundamental sektor energi dan infrastruktur yang mulai kembali dilirik menjelang akhir tahun, BIPI bisa menjadi salah satu saham yang berpotensi mengalami reversal senyap, terutama jika dukungan volume konsisten dan tekanan jual makin berkurang.

    Singkatnya, yang menarik dari data BIPI bukan sekadar penurunan 1 poin, tapi bagaimana pasar sedang menata diri diam-diam di bawah permukaan. Tekanan jual tampak ringan, pembeli besar mulai aktif, dan sinyal teknikal golden cross muncul tepat di area support. 

    Semua ini membentuk narasi yang pas, yaitu saham yang tampak tenang tapi menyimpan potensi energi besar di dalamnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79