Logo
>

Bitcoin Menguat di Atas USD114.000, Data PPI AS Perkuat Prospek Bullish

Bitcoin naik ke atas USD114.000 setelah data PPI AS turun, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan sinyal teknikal harian perkuat prospek bullish.

Ditulis oleh Yunila Wati
Bitcoin Menguat di Atas USD114.000, Data PPI AS Perkuat Prospek Bullish
Ilustrasi koin-koin mata uang kripto, antara lain Bitcoin dan Ethereum. (Foto: Unsplash/Art Rachen)

KABARBURSA.COM - Harga Bitcoin kembali menunjukkan ketangguhan setelah rilis data inflasi produsen (PPI) Amerika Serikat bulan Agustus yang secara tak terduga turun 0,1 persen. 

Data tersebut mengisyaratkan meredanya tekanan biaya bagi produsen dan memperbesar peluang The Federal Reserve memangkas suku bunga pekan depan. 

Pasar pun merespons positif. Bitcoin naik sekitar 0,5 persen dalam satu jam pasca publikasi data dan kini diperdagangkan di atas USD114.000. Dengan posisi ini, Bitcoin tercatat 2,3 persen lebih tinggi dibanding pekan lalu, meski masih 5,7 persen lebih rendah dibanding sebulan sebelumnya. 

Ethereum turut menguat tipis 0,2 persen ke level USD4.382,10.

Kenaikan ini juga selaras dengan pergeseran sentimen di pasar derivatif kripto. Di platform prediksi Myriad, mayoritas partisipan kini optimistis bahwa Bitcoin mampu bertahan di atas USD105.000 sepanjang September.

Keyakinan ini tumbuh setelah gelombang pesimisme pada pekan sebelumnya mulai mereda. Data dari CME FedWatch Tool memperlihatkan 88 persen investor memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, dan 12 persen membuka peluang pemangkasan lebih agresif di 50 basis poin. 

Dengan demikian, arah kebijakan moneter menjadi katalis penting pergerakan kripto jelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC), minggu depan.

Sinyal Dominan Bullish: Rekomendasi Sangat Beli

Dari perspektif teknikal, tren jangka pendek Bitcoin memperlihatkan sinyal dominan bullish. Rangkuman indikator teknikal menunjukkan status “sangat beli”, dengan 7 indikator memberikan sinyal beli dan hanya satu yang mengarah ke jual. 

Relative Strength Index (RSI) berada di level 56,7, menandakan momentum penguatan masih sehat tanpa tanda-tanda jenuh beli. Indikator ADX di 34,7 juga memperlihatkan tren menguat yang cukup solid. 

Beberapa osilator, termasuk Commodity Channel Index (CCI) dan Bull/Bear Power, konsisten memberikan sinyal beli, sementara indikator momentum seperti ROC dan Ultimate Oscillator juga mendukung arah penguatan.

Meski demikian, ada catatan penting. indikator Stochastic dan Stochastic RSI sudah memasuki wilayah overbought dengan nilai di atas 97 dan 100, sedangkan MACD justru memberikan sinyal jual. 

Konteks ini mengindikasikan potensi konsolidasi jangka pendek tidak bisa diabaikan. Namun, secara keseluruhan tren menengah-panjang masih kuat mengarah ke atas.

Sementara itu, analisis moving average mempertegas optimisme pasar. Sebelas dari dua belas moving average utama menampilkan sinyal beli, termasuk MA5, MA10, MA20, MA100, dan MA200, sementara hanya MA50 yang menunjukkan sinyal jual di sisi sederhana. Kondisi ini menandakan level support utama masih terjaga dengan baik. 

Pivot point harian menempatkan area USD183–185 ribu (skala teknis besar) sebagai zona keseimbangan harga, dengan potensi pergerakan menuju resistance berikutnya apabila momentum berlanjut.

Bagi investor, konstelasi data makro dan teknikal ini memberi panduan jelas. Selama Bitcoin mampu bertahan di atas support psikologis USD105.000, tren penguatan tetap terjaga. 

Namun, menjelang rilis data inflasi konsumen (CPI) yang akan diumumkan malam ini, volatilitas pasar kripto berpotensi meningkat. CPI yang lebih rendah dari perkiraan bisa menjadi katalis reli lebih lanjut, sementara angka lebih panas berisiko memicu aksi ambil untung.

Dengan fundamental yang didukung peluang pemangkasan suku bunga dan teknikal yang mayoritas condong ke bullish, Bitcoin kembali tampil sebagai aset unggulan di tengah ketidakpastian global. 

Investor disarankan tetap disiplin mengamati level support kunci, sembari memanfaatkan momentum untuk akumulasi jangka menengah menuju potensi target harga yang lebih tinggi.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79